Tragedi Satu Keluarga Tewas di Tangerang Selatan, Polisi Selidiki Motif

63 / 100 Skor SEO

Kasus satu keluarga tewas di Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, tengah menjadi perhatian pihak kepolisian.

Pada Minggu (15/12), tiga anggota keluarga ditemukan tewas di kediaman mereka, dengan situasi yang mengundang tanda tanya besar mengenai penyebab kematian.

Identitas Korban dan Kondisi Penemuan
Korban adalah pasangan suami-istri berinisial AF (31) dan YL (28), serta anak mereka AH yang masih berusia 3 tahun.

Menurut Kapolsek Ciputat Timur, Komisaris Polisi Kemas M.S. Arifin, jenazah ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

AF ditemukan tewas dalam posisi tergantung di dapur, sementara YL dan AH ditemukan terbaring kaku di dalam kamar.

Kronologi Penemuan
Kapolsek menjelaskan bahwa insiden ini pertama kali diketahui oleh dua kerabat korban, Y dan N, yang datang ke rumah pada Minggu siang sekitar pukul 11.00 WIB.

Maksud kedatangan mereka adalah untuk menyalakan air, karena saklar pompa air terletak di dalam rumah. Namun, pintu rumah dalam keadaan terkunci.

Karena tidak bisa masuk, saksi N mencoba membuka akses melalui jendela samping. Dari sana, ia melihat YL dan AH dalam kondisi tidak bergerak di kamar tidur.

Dalam upaya penyelamatan, saksi segera membawa AH ke Klinik Medika Cirendeu. Sayangnya, pihak medis menyatakan bahwa AH telah meninggal dunia saat tiba di klinik.

Sementara itu, setelah mengecek lebih jauh ke dalam rumah, saksi menemukan AF tergantung di dapur dengan tali tambang yang diikat pada kayu plafon.

Langkah Penyelidikan
Kapolsek menyatakan bahwa penyelidikan intensif sedang dilakukan oleh unit Reserse Kriminal Polsek Ciputat Timur dan Polres Tangerang Selatan untuk mengungkap motif di balik kematian tragis ini.

Hingga kini, dugaan penyebab kematian masih belum dapat dipastikan.

“Ketiga jenazah telah dibawa ke RS Fatmawati untuk dilakukan visum et repertum sebagai bagian dari proses investigasi,” ujar Kapolsek Kemas.

Spekulasi dan Keprihatinan Warga
Kematian satu keluarga ini memicu keprihatinan mendalam dari warga sekitar. Banyak yang bertanya-tanya mengenai latar belakang kejadian tersebut, terutama karena tidak ada tanda-tanda mencurigakan sebelumnya dari keluarga ini.

Polisi juga tengah memeriksa keterangan para saksi serta mencari petunjuk tambahan yang dapat membantu mengungkap kasus ini.

Kasus ini menjadi peringatan tentang pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental dan kondisi kehidupan keluarga.

Polisi berkomitmen untuk mengusut tuntas kejadian ini demi memberikan kejelasan kepada keluarga besar korban serta masyarakat luas.

63 / 100 Skor SEO

Kasus satu keluarga tewas di Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, tengah menjadi perhatian pihak kepolisian.

Pada Minggu (15/12), tiga anggota keluarga ditemukan tewas di kediaman mereka, dengan situasi yang mengundang tanda tanya besar mengenai penyebab kematian.

Identitas Korban dan Kondisi Penemuan
Korban adalah pasangan suami-istri berinisial AF (31) dan YL (28), serta anak mereka AH yang masih berusia 3 tahun.

Menurut Kapolsek Ciputat Timur, Komisaris Polisi Kemas M.S. Arifin, jenazah ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

AF ditemukan tewas dalam posisi tergantung di dapur, sementara YL dan AH ditemukan terbaring kaku di dalam kamar.

Kronologi Penemuan
Kapolsek menjelaskan bahwa insiden ini pertama kali diketahui oleh dua kerabat korban, Y dan N, yang datang ke rumah pada Minggu siang sekitar pukul 11.00 WIB.

Maksud kedatangan mereka adalah untuk menyalakan air, karena saklar pompa air terletak di dalam rumah. Namun, pintu rumah dalam keadaan terkunci.

Karena tidak bisa masuk, saksi N mencoba membuka akses melalui jendela samping. Dari sana, ia melihat YL dan AH dalam kondisi tidak bergerak di kamar tidur.

Dalam upaya penyelamatan, saksi segera membawa AH ke Klinik Medika Cirendeu. Sayangnya, pihak medis menyatakan bahwa AH telah meninggal dunia saat tiba di klinik.

Sementara itu, setelah mengecek lebih jauh ke dalam rumah, saksi menemukan AF tergantung di dapur dengan tali tambang yang diikat pada kayu plafon.

Langkah Penyelidikan
Kapolsek menyatakan bahwa penyelidikan intensif sedang dilakukan oleh unit Reserse Kriminal Polsek Ciputat Timur dan Polres Tangerang Selatan untuk mengungkap motif di balik kematian tragis ini.

Hingga kini, dugaan penyebab kematian masih belum dapat dipastikan.

“Ketiga jenazah telah dibawa ke RS Fatmawati untuk dilakukan visum et repertum sebagai bagian dari proses investigasi,” ujar Kapolsek Kemas.

Spekulasi dan Keprihatinan Warga
Kematian satu keluarga ini memicu keprihatinan mendalam dari warga sekitar. Banyak yang bertanya-tanya mengenai latar belakang kejadian tersebut, terutama karena tidak ada tanda-tanda mencurigakan sebelumnya dari keluarga ini.

Polisi juga tengah memeriksa keterangan para saksi serta mencari petunjuk tambahan yang dapat membantu mengungkap kasus ini.

Kasus ini menjadi peringatan tentang pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental dan kondisi kehidupan keluarga.

Polisi berkomitmen untuk mengusut tuntas kejadian ini demi memberikan kejelasan kepada keluarga besar korban serta masyarakat luas.

More from author

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

DMI Ciamis Tegaskan Konsep Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan Memiliki Tujuan Serupa

Ketua DMI Ciamis, Drs. H. Syarief Nurhidayat, menyatakan bahwa Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan memiliki tujuan serupa dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. DMI Ciamis meluncurkan Anugerah Masjid Ramah 2025, menilai masjid berdasarkan keramahan, terutama aspek lingkungan, aksesibilitas, dan dukungan untuk semua kalangan. Penilaian akan berlangsung hingga November 2025.

Direktur Pendistribusian Baznas RI Kunjungi Posko Mudik Ciamis, Pantau Layanan untuk Pemudik

Ahmad Fikri, Direktur Pendistribusian Baznas RI, mengunjungi Posko Mudik Baznas di Ciamis untuk memastikan pelayanan pemudik optimal selama perjalanan. Posko menyediakan berbagai layanan gratis dan juga memfasilitasi zakat. Selain Posko Mudik, ada juga Posko Balik beroperasi setelah Idul Fitri. Kedua posko dijaga oleh personel terlatih.

Herry Dermawan; Petani Bisa Laporkan Bulog Jika Tak Serap Gabah dan Beras

Anggota Komisi IV DPR RI, Herry Dermawan, menegaskan hak petani melaporkan Bulog jika tidak menyerap gabah dan beras sesuai regulasi. Ia mendorong petani melaporkan penolakan tersebut dan memastikan Bulog membeli gabah kering giling dengan harga Rp6.500. Herry menekankan pentingnya pengawasan infrastruktur dan bantuan pertanian untuk kesejahteraan petani.

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!