Tragedi Miras Oplosan di Laos: 6 Turis Tewas, Pemilik Pabrik Ditangkap

64 / 100 Skor SEO

Pihak kepolisian Laos akhirnya menangkap pemilik dan sejumlah staf sebuah pabrik minuman keras (miras) oplosan yang menjadi penyebab tewasnya enam turis asing pada November lalu.

Operasi ini melibatkan penahanan 12 orang, termasuk empat manajer dan delapan staf pabrik, yang bertanggung jawab atas produksi minuman keras ilegal tersebut.

Kejadian Tragis di Vang Vieng
Insiden maut ini bermula di Vang Vieng, destinasi wisata populer di Laos, tempat para korban diketahui mengonsumsi miras oplosan.

Korban tewas termasuk turis asal Australia, Inggris, Amerika Serikat, dan Denmark.

Salah satu korban, remaja Australia bernama Holly Bowles (19), menjadi turis keenam yang dinyatakan meninggal akibat dugaan keracunan miras tersebut.

Di antara kisah yang memilukan adalah pengalaman Simone White (28), turis asal Inggris, yang awalnya hanya mengeluhkan sakit kepala setelah mengonsumsi vodka bersama teman-temannya.

Kondisinya dengan cepat memburuk hingga memerlukan transfusi darah dan operasi otak. Sayangnya, meski mendapat perawatan intensif, Simone tidak dapat diselamatkan.

Ibunya, Sue White, mengenang saat-saat terakhir anaknya dengan penuh duka. “Melihat rambut pirang panjangnya dicukur habis untuk operasi adalah pengalaman terburuk dalam hidup saya,” ungkap Sue dengan suara bergetar.

Penutupan dan Penyelidikan Lanjutan
Pabrik miras yang terletak di luar ibu kota Vientiane itu diketahui juga memasok produk seperti Tiger Vodka dan Tiger Whiskey kepada masyarakat lokal.

Setelah tragedi ini mencuat, pihak kepolisian langsung menutup pabrik tersebut dan melanjutkan penyelidikan untuk mengumpulkan bukti tambahan terkait praktik ilegal yang dilakukan.

Meski telah ditahan, salah satu manajer pabrik membantah bertanggung jawab atas pembuatan miras oplosan, mengklaim dirinya tidak terlibat dalam produksi ilegal tersebut.

Tindakan Tegas Pemerintah Laos
Sebagai langkah preventif untuk mencegah tragedi serupa, pemerintah Laos mengeluarkan larangan ketat terhadap penjualan dan distribusi minuman keras oplosan.

Larangan ini berlaku bagi seluruh masyarakat tanpa terkecuali.

Tragedi ini mengingatkan dunia akan bahaya besar yang ditimbulkan oleh miras oplosan.

Kasus ini juga menyoroti perlunya pengawasan ketat terhadap industri minuman keras, terutama di negara-negara yang menjadi tujuan wisata internasional.

64 / 100 Skor SEO

Pihak kepolisian Laos akhirnya menangkap pemilik dan sejumlah staf sebuah pabrik minuman keras (miras) oplosan yang menjadi penyebab tewasnya enam turis asing pada November lalu.

Operasi ini melibatkan penahanan 12 orang, termasuk empat manajer dan delapan staf pabrik, yang bertanggung jawab atas produksi minuman keras ilegal tersebut.

Kejadian Tragis di Vang Vieng
Insiden maut ini bermula di Vang Vieng, destinasi wisata populer di Laos, tempat para korban diketahui mengonsumsi miras oplosan.

Korban tewas termasuk turis asal Australia, Inggris, Amerika Serikat, dan Denmark.

Salah satu korban, remaja Australia bernama Holly Bowles (19), menjadi turis keenam yang dinyatakan meninggal akibat dugaan keracunan miras tersebut.

Di antara kisah yang memilukan adalah pengalaman Simone White (28), turis asal Inggris, yang awalnya hanya mengeluhkan sakit kepala setelah mengonsumsi vodka bersama teman-temannya.

Kondisinya dengan cepat memburuk hingga memerlukan transfusi darah dan operasi otak. Sayangnya, meski mendapat perawatan intensif, Simone tidak dapat diselamatkan.

Ibunya, Sue White, mengenang saat-saat terakhir anaknya dengan penuh duka. “Melihat rambut pirang panjangnya dicukur habis untuk operasi adalah pengalaman terburuk dalam hidup saya,” ungkap Sue dengan suara bergetar.

Penutupan dan Penyelidikan Lanjutan
Pabrik miras yang terletak di luar ibu kota Vientiane itu diketahui juga memasok produk seperti Tiger Vodka dan Tiger Whiskey kepada masyarakat lokal.

Setelah tragedi ini mencuat, pihak kepolisian langsung menutup pabrik tersebut dan melanjutkan penyelidikan untuk mengumpulkan bukti tambahan terkait praktik ilegal yang dilakukan.

Meski telah ditahan, salah satu manajer pabrik membantah bertanggung jawab atas pembuatan miras oplosan, mengklaim dirinya tidak terlibat dalam produksi ilegal tersebut.

Tindakan Tegas Pemerintah Laos
Sebagai langkah preventif untuk mencegah tragedi serupa, pemerintah Laos mengeluarkan larangan ketat terhadap penjualan dan distribusi minuman keras oplosan.

Larangan ini berlaku bagi seluruh masyarakat tanpa terkecuali.

Tragedi ini mengingatkan dunia akan bahaya besar yang ditimbulkan oleh miras oplosan.

Kasus ini juga menyoroti perlunya pengawasan ketat terhadap industri minuman keras, terutama di negara-negara yang menjadi tujuan wisata internasional.

More from author

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

DMI Ciamis Tegaskan Konsep Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan Memiliki Tujuan Serupa

Ketua DMI Ciamis, Drs. H. Syarief Nurhidayat, menyatakan bahwa Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan memiliki tujuan serupa dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. DMI Ciamis meluncurkan Anugerah Masjid Ramah 2025, menilai masjid berdasarkan keramahan, terutama aspek lingkungan, aksesibilitas, dan dukungan untuk semua kalangan. Penilaian akan berlangsung hingga November 2025.

Direktur Pendistribusian Baznas RI Kunjungi Posko Mudik Ciamis, Pantau Layanan untuk Pemudik

Ahmad Fikri, Direktur Pendistribusian Baznas RI, mengunjungi Posko Mudik Baznas di Ciamis untuk memastikan pelayanan pemudik optimal selama perjalanan. Posko menyediakan berbagai layanan gratis dan juga memfasilitasi zakat. Selain Posko Mudik, ada juga Posko Balik beroperasi setelah Idul Fitri. Kedua posko dijaga oleh personel terlatih.

Herry Dermawan; Petani Bisa Laporkan Bulog Jika Tak Serap Gabah dan Beras

Anggota Komisi IV DPR RI, Herry Dermawan, menegaskan hak petani melaporkan Bulog jika tidak menyerap gabah dan beras sesuai regulasi. Ia mendorong petani melaporkan penolakan tersebut dan memastikan Bulog membeli gabah kering giling dengan harga Rp6.500. Herry menekankan pentingnya pengawasan infrastruktur dan bantuan pertanian untuk kesejahteraan petani.

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!