Meski RW 18 Blok Amar Jiwa, Lingkungan Kalapa Jajar, Kelurahan Ciamis tidak memiliki ruang publik seperti lapangan olahraga atau ruang pertemuan, semangat mereka untuk memeriahkan HUT RI ke-79 tak bisa dibendung.
“Kami selalu meminjam lapangan SDN 10 Ciamis yang kebetulan berada di lingkungan kami, karena memang kami tidak punya lapangan voli atau ruang publik lainnya,” ungkap Sarku, Ketua RW 18.
Ketiadaan fasilitas umum tidak menjadi alasan bagi warga untuk menyerah.
Dengan semangat gotong royong, mereka tetap menyelenggarakan berbagai acara peringatan kemerdekaan yang meriah.
Lingkungan RW 18 ini padat dan penuh dinamika. Dengan warga yang beragam dan lokasi yang diapit dua jalan besar, Jalan Ir. Haji Djuanda dan Jalan Rumah Sakit, mereka tetap berhasil menciptakan suasana kebersamaan yang hangat.
Sarku mengungkapkan bahwa peminjaman lapangan sekolah sudah menjadi kebiasaan mereka.
Menurut Sarku, lapangan SDN 10 Ciamis ini luas, hampir dua kali lapangan voli biasa.
Selain Agustusan, lapangan ini pernah digunakan untuk kejuaraan voli antar-RW se-Kelurahan Ciamis.
“Dan setiap sore digunakan untuk latihan voli atau tempat bermain anak-anak,” jelasnya.
Ketua Panitia Agustusan RW 18, Ryswan Raka Firdaus, menambahkan bahwa berbagai acara telah disiapkan untuk memeriahkan HUT RI tahun ini.
Mulai dari perlombaan anak-anak, sepak bola mini ibu-ibu, voli untuk semua kalangan, hingga lomba karaoke dan jalan sehat.
Semua kegiatan ini digelar di lapangan SDN 10 Ciamis.
Meski tanpa ruang publik, warga RW 18 tetap membuktikan bahwa semangat kebersamaan dan gotong royong mampu mengatasi segala keterbatasan.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, kerjasama antara RW 18 dan SDN 10 Ciamis sudah berlangsung lama.
Warga membantu menjaga keamanan sekolah dan sekolah menyediakan lapangannya untuk berbagai kegiatan warga.
“Ini adalah bentuk kolaborasi yang saling menguntungkan,” ujarnya.
Di tengah segala keterbatasan, RW 18 Kelurahan Ciamis berhasil menunjukkan bahwa semangat kemerdekaan tidak bisa dipadamkan hanya karena ketiadaan ruang publik.
