Samsung Galaxy S23 Cukup Kuat untuk Hasilkan Gambar AI?

Samsung Galaxy S23 adalah salah satu smartphone flagship kelas atas yang menjadi sorotan setelah perilisannya.

Bagaimana tidak, Galaxy S23 membawa berbagai fitur andalan dan mumpuni keluaran perusahaan populer Samsung.

Tak mengherankan jika Samsung Galaxy S23 dilengkapi dengan segudang fitur terbaik di berbagai aspek.

Kemampuan Tinggi Samsung Galaxy S23 dalam Gambar AI

Pembuatan gambar AI yang relatif cepat saat ini dimungkinkan di smartphone android terbaru.

Dalam video demo belum lama ini, Qualcomm memperlihatkan kemampuannya untuk menghasilkan gambar berukuran 512 x 512 piksel.

Gambar tersebut memperlihatkan seekor kucing yang memakai baju besi dan diubah dengan efek AI image generator Stable Diffusion versi 1.5 pada smartphone android.

Hebatnya, foto itu selesai hanya dalam kurun waktu kurang dari 14,42 detik atau cenderung sangat cepat.

Hal itu membuat hasil gambar AI cukup dekat dengan apa yang dilakukan oleh perangkat komputer menggunakan teknologi tersebut.

Untuk mencapai hal ini, para insinyur perusahaan memakai proses yang disebut sebagai ‘kuantisasi’.

Para insinyur menggunakan proses tersebut tanpa terlalu mendalami gulma di sini.

Pada dasarnya para insinyur mengambil versi desktop Difusi Stabil, mengecilkannya, lalu mengoptimalkan untuk perangkat seluler.

Menurut Qualcomm, proses tersebut mampu meningkatkan kinerja sekaligus menghemat daya dengan memungkinkan model berjalan lebih efisien.

Hal tersebut akan membuat ponsel memakan lebih sedikit bandwidth memorinya.

Galaxy S23 Memiliki Kemampuan Menghasilkan AI Lebih Cepat

Tak diketahui dengan pasti perangkat seluler apa yang dipakai dalam demonstrasi itu.

Tetapi publik mengetahui bahwa ponsel itu ditenagai oleh platform seluler Snapdragon 8 Gen 2.

Ini merupakan chipset berkualitas tinggi dan sama persis seperti yang ditemukan dalam Samsung Galaxy S23.

Perlu dicatat bahwa pengembang lain sudah berhasil memasang Stable Diffusion pada smartphone Sony Xperia 5 II.

Namun menghasilkan gambar pada ponsel seri itu memerlukan waktu sekitar 1 jam lantaran perangkat keras cenderung lebih lemah.

Pengambilan utama dari pencapaian Qualcomm adalah kecepatannya dan apa artinya bagi para pengguna di masa depan.

Masa Depan Teknologi AI Generatif

Hal terkait model AI generatif adalah mereka memerlukan daya komputasi yang cukup untuk bekerja.

Pengembang Stable Diffusion misalnya merekomendasikan penggunaan komputer yang dilengkapi dengan perangkat keras NVIDIA serta setidaknya VRAM 6,9 GB khusus untuk membuat gambar.

Ponsel cerdas jelas tidak dilengkapi dengan VRAM lantaran pabrikan memilih RAM biasa untuk menjalankan perangkat lunak di unitnya.

Namun saat ini perbedaan daya tersebut mulai memudar, jadi pengguna bisa melihat teknologi ini muncul di lebih banyak smartphone seluler.

Wakil presiden teknik di Qualcomm yakni Jilei Hou mengatakan kepada media setempat bahwa ada pelajaran yang bisa dipetik dalam mengoptimalkan Difusi Stabil.

Pelajaran tersebut adalah ponsel cerdas bisa dipakai untuk perangkat lain yang berjalan pada perangkat keras milik perusahaan.

Secara khusus, Hou menunjuk ke laptop dan headset XR sebagai rumah masa depan potensial untuk teknologi AI generative.

Adapun apa yang bisa mereka lakukan yakni terdapat beberapa aplikasi seperti pengeditan gambar in painting.

Ini merupakan proses AI mengisi bagian yang sudah hilang dalam karya seni yang dihasilkan.

Selain itu, perusahaan turut berharap bahwa semua ini dapat dilakukan tanpa membutuhkan koneksi internet ke cloud Stable Diffusion.

Sekeren ini, tak diketahui apakah atau kapan teknologi tersebut akan dirilis secara luas pada ponsel yang menjalankan perangkat keras Qualcomm.

Walaupun begitu besar kemungkinan bahwa teknologi seperti ini sudah tersedia dalam sistem Samsung Galaxy S23.

Samsung Galaxy S23 adalah salah satu smartphone flagship kelas atas yang menjadi sorotan setelah perilisannya.

Bagaimana tidak, Galaxy S23 membawa berbagai fitur andalan dan mumpuni keluaran perusahaan populer Samsung.

Tak mengherankan jika Samsung Galaxy S23 dilengkapi dengan segudang fitur terbaik di berbagai aspek.

Kemampuan Tinggi Samsung Galaxy S23 dalam Gambar AI

Pembuatan gambar AI yang relatif cepat saat ini dimungkinkan di smartphone android terbaru.

Dalam video demo belum lama ini, Qualcomm memperlihatkan kemampuannya untuk menghasilkan gambar berukuran 512 x 512 piksel.

Gambar tersebut memperlihatkan seekor kucing yang memakai baju besi dan diubah dengan efek AI image generator Stable Diffusion versi 1.5 pada smartphone android.

Hebatnya, foto itu selesai hanya dalam kurun waktu kurang dari 14,42 detik atau cenderung sangat cepat.

Hal itu membuat hasil gambar AI cukup dekat dengan apa yang dilakukan oleh perangkat komputer menggunakan teknologi tersebut.

Untuk mencapai hal ini, para insinyur perusahaan memakai proses yang disebut sebagai ‘kuantisasi’.

Para insinyur menggunakan proses tersebut tanpa terlalu mendalami gulma di sini.

Pada dasarnya para insinyur mengambil versi desktop Difusi Stabil, mengecilkannya, lalu mengoptimalkan untuk perangkat seluler.

Menurut Qualcomm, proses tersebut mampu meningkatkan kinerja sekaligus menghemat daya dengan memungkinkan model berjalan lebih efisien.

Hal tersebut akan membuat ponsel memakan lebih sedikit bandwidth memorinya.

Galaxy S23 Memiliki Kemampuan Menghasilkan AI Lebih Cepat

Tak diketahui dengan pasti perangkat seluler apa yang dipakai dalam demonstrasi itu.

Tetapi publik mengetahui bahwa ponsel itu ditenagai oleh platform seluler Snapdragon 8 Gen 2.

Ini merupakan chipset berkualitas tinggi dan sama persis seperti yang ditemukan dalam Samsung Galaxy S23.

Perlu dicatat bahwa pengembang lain sudah berhasil memasang Stable Diffusion pada smartphone Sony Xperia 5 II.

Namun menghasilkan gambar pada ponsel seri itu memerlukan waktu sekitar 1 jam lantaran perangkat keras cenderung lebih lemah.

Pengambilan utama dari pencapaian Qualcomm adalah kecepatannya dan apa artinya bagi para pengguna di masa depan.

Masa Depan Teknologi AI Generatif

Hal terkait model AI generatif adalah mereka memerlukan daya komputasi yang cukup untuk bekerja.

Pengembang Stable Diffusion misalnya merekomendasikan penggunaan komputer yang dilengkapi dengan perangkat keras NVIDIA serta setidaknya VRAM 6,9 GB khusus untuk membuat gambar.

Ponsel cerdas jelas tidak dilengkapi dengan VRAM lantaran pabrikan memilih RAM biasa untuk menjalankan perangkat lunak di unitnya.

Namun saat ini perbedaan daya tersebut mulai memudar, jadi pengguna bisa melihat teknologi ini muncul di lebih banyak smartphone seluler.

Wakil presiden teknik di Qualcomm yakni Jilei Hou mengatakan kepada media setempat bahwa ada pelajaran yang bisa dipetik dalam mengoptimalkan Difusi Stabil.

Pelajaran tersebut adalah ponsel cerdas bisa dipakai untuk perangkat lain yang berjalan pada perangkat keras milik perusahaan.

Secara khusus, Hou menunjuk ke laptop dan headset XR sebagai rumah masa depan potensial untuk teknologi AI generative.

Adapun apa yang bisa mereka lakukan yakni terdapat beberapa aplikasi seperti pengeditan gambar in painting.

Ini merupakan proses AI mengisi bagian yang sudah hilang dalam karya seni yang dihasilkan.

Selain itu, perusahaan turut berharap bahwa semua ini dapat dilakukan tanpa membutuhkan koneksi internet ke cloud Stable Diffusion.

Sekeren ini, tak diketahui apakah atau kapan teknologi tersebut akan dirilis secara luas pada ponsel yang menjalankan perangkat keras Qualcomm.

Walaupun begitu besar kemungkinan bahwa teknologi seperti ini sudah tersedia dalam sistem Samsung Galaxy S23.

More from author

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

DMI Ciamis Tegaskan Konsep Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan Memiliki Tujuan Serupa

Ketua DMI Ciamis, Drs. H. Syarief Nurhidayat, menyatakan bahwa Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan memiliki tujuan serupa dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. DMI Ciamis meluncurkan Anugerah Masjid Ramah 2025, menilai masjid berdasarkan keramahan, terutama aspek lingkungan, aksesibilitas, dan dukungan untuk semua kalangan. Penilaian akan berlangsung hingga November 2025.

Direktur Pendistribusian Baznas RI Kunjungi Posko Mudik Ciamis, Pantau Layanan untuk Pemudik

Ahmad Fikri, Direktur Pendistribusian Baznas RI, mengunjungi Posko Mudik Baznas di Ciamis untuk memastikan pelayanan pemudik optimal selama perjalanan. Posko menyediakan berbagai layanan gratis dan juga memfasilitasi zakat. Selain Posko Mudik, ada juga Posko Balik beroperasi setelah Idul Fitri. Kedua posko dijaga oleh personel terlatih.

Herry Dermawan; Petani Bisa Laporkan Bulog Jika Tak Serap Gabah dan Beras

Anggota Komisi IV DPR RI, Herry Dermawan, menegaskan hak petani melaporkan Bulog jika tidak menyerap gabah dan beras sesuai regulasi. Ia mendorong petani melaporkan penolakan tersebut dan memastikan Bulog membeli gabah kering giling dengan harga Rp6.500. Herry menekankan pentingnya pengawasan infrastruktur dan bantuan pertanian untuk kesejahteraan petani.

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!