Rani Bidik Emas di SEA Games 2025

70 / 100 Skor SEO

Setelah mencatatkan prestasi sebagai olimpian di Olimpiade Paris 2024, atlet judo Indonesia Maryam March Maharani atau yang akrab disapa Rani, kini membidik medali emas di SEA Games 2025 yang akan digelar di Thailand.

Keputusannya untuk turun kembali ke level Asia Tenggara bukan tanpa alasan, meskipun ia telah mencetak sejarah sebagai atlet judo pertama Indonesia yang tampil di Olimpiade setelah 12 tahun absen.

Di Paris, Rani mendapatkan tiket melalui jalur kualifikasi Kontinental Asia dengan menempati peringkat keenam.

Penampilannya yang impresif membawanya hingga babak 16 besar, sebuah pencapaian yang belum pernah diraih sebelumnya oleh pejudo Indonesia.

Kini, Rani kembali ke Pelatnas untuk memulai persiapan dari awal. “Untuk saat ini saya di Pelatnas mulai dari nol lagi, tapi di Januari (2025) mulai start lagi di event internasional. Jadi sudah banyak planning ke depan. Semoga berjalan lancar dan ke depan bisa lebih baik dari sebelumnya,” ungkapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat.

Target Baru, Motivasi Baru

SEA Games menjadi salah satu target penting Rani karena ia ingin menuntaskan ambisinya meraih medali individu.

“Karena itu salah satu target dari saya juga karena sebelumnya tak mendapat medali di SEA Games ya (untuk perorangan). Pernah di kelompok beregu tapi perorangan belum pernah,” jelasnya.

Pada edisi sebelumnya, kelas yang diikutinya tidak dipertandingkan, sehingga SEA Games 2025 menjadi momen pembuktian bagi atlet berusia 24 tahun ini.

Meski SEA Games hanya bertaraf Asia Tenggara, Rani mengakui bahwa tantangannya tetap berat.

Banyak atlet judo dari negara-negara pesaing yang merupakan hasil naturalisasi dari Jepang, negara dengan tradisi judo yang kuat.

“Kalau dibilang kansnya lebih gampang dari Olimpiade, kalau di kelas saya, enggak juga ya. Cukup susah juga karena kebanyakan di Asia Tenggara itu judonya banyak yang dari naturalisasi dari Jepang. Sementara negara Jepang itu cukup kuat di kalangan judo,” ungkap Rani.

Ia menyebut negara-negara seperti Thailand, Kamboja, dan Filipina memiliki atlet-atlet naturalisasi yang kompetitif, sedangkan Indonesia belum menggunakan kebijakan serupa.

Namun, kondisi tersebut tidak membuatnya gentar. Justru, hal ini menjadi motivasi tambahan baginya untuk menunjukkan kemampuan terbaik dan membawa pulang emas untuk Indonesia.

“Tapi itu bikin saya termotivasi (untuk merebut emas),” tegasnya.

Melangkah ke Depan dengan Optimisme

Rani tidak hanya fokus pada SEA Games, tetapi juga menatap jadwal kompetisi internasional yang padat mulai Januari 2025.

Ia berharap pengalaman dan pelajaran dari Olimpiade Paris dapat menjadi bekal berharga untuk mencapai hasil yang lebih baik di masa depan.

Dengan persiapan matang dan semangat juang yang tinggi, Rani optimis bahwa ia dapat mencatatkan sejarah baru, baik untuk dirinya maupun untuk judo Indonesia.

Perjuangannya tidak hanya membawa nama baik Indonesia di kancah internasional, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda yang ingin berprestasi di cabang olahraga ini.

70 / 100 Skor SEO

Setelah mencatatkan prestasi sebagai olimpian di Olimpiade Paris 2024, atlet judo Indonesia Maryam March Maharani atau yang akrab disapa Rani, kini membidik medali emas di SEA Games 2025 yang akan digelar di Thailand.

Keputusannya untuk turun kembali ke level Asia Tenggara bukan tanpa alasan, meskipun ia telah mencetak sejarah sebagai atlet judo pertama Indonesia yang tampil di Olimpiade setelah 12 tahun absen.

Di Paris, Rani mendapatkan tiket melalui jalur kualifikasi Kontinental Asia dengan menempati peringkat keenam.

Penampilannya yang impresif membawanya hingga babak 16 besar, sebuah pencapaian yang belum pernah diraih sebelumnya oleh pejudo Indonesia.

Kini, Rani kembali ke Pelatnas untuk memulai persiapan dari awal. “Untuk saat ini saya di Pelatnas mulai dari nol lagi, tapi di Januari (2025) mulai start lagi di event internasional. Jadi sudah banyak planning ke depan. Semoga berjalan lancar dan ke depan bisa lebih baik dari sebelumnya,” ungkapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat.

Target Baru, Motivasi Baru

SEA Games menjadi salah satu target penting Rani karena ia ingin menuntaskan ambisinya meraih medali individu.

“Karena itu salah satu target dari saya juga karena sebelumnya tak mendapat medali di SEA Games ya (untuk perorangan). Pernah di kelompok beregu tapi perorangan belum pernah,” jelasnya.

Pada edisi sebelumnya, kelas yang diikutinya tidak dipertandingkan, sehingga SEA Games 2025 menjadi momen pembuktian bagi atlet berusia 24 tahun ini.

Meski SEA Games hanya bertaraf Asia Tenggara, Rani mengakui bahwa tantangannya tetap berat.

Banyak atlet judo dari negara-negara pesaing yang merupakan hasil naturalisasi dari Jepang, negara dengan tradisi judo yang kuat.

“Kalau dibilang kansnya lebih gampang dari Olimpiade, kalau di kelas saya, enggak juga ya. Cukup susah juga karena kebanyakan di Asia Tenggara itu judonya banyak yang dari naturalisasi dari Jepang. Sementara negara Jepang itu cukup kuat di kalangan judo,” ungkap Rani.

Ia menyebut negara-negara seperti Thailand, Kamboja, dan Filipina memiliki atlet-atlet naturalisasi yang kompetitif, sedangkan Indonesia belum menggunakan kebijakan serupa.

Namun, kondisi tersebut tidak membuatnya gentar. Justru, hal ini menjadi motivasi tambahan baginya untuk menunjukkan kemampuan terbaik dan membawa pulang emas untuk Indonesia.

“Tapi itu bikin saya termotivasi (untuk merebut emas),” tegasnya.

Melangkah ke Depan dengan Optimisme

Rani tidak hanya fokus pada SEA Games, tetapi juga menatap jadwal kompetisi internasional yang padat mulai Januari 2025.

Ia berharap pengalaman dan pelajaran dari Olimpiade Paris dapat menjadi bekal berharga untuk mencapai hasil yang lebih baik di masa depan.

Dengan persiapan matang dan semangat juang yang tinggi, Rani optimis bahwa ia dapat mencatatkan sejarah baru, baik untuk dirinya maupun untuk judo Indonesia.

Perjuangannya tidak hanya membawa nama baik Indonesia di kancah internasional, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda yang ingin berprestasi di cabang olahraga ini.

More from author

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

DMI Ciamis Tegaskan Konsep Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan Memiliki Tujuan Serupa

Ketua DMI Ciamis, Drs. H. Syarief Nurhidayat, menyatakan bahwa Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan memiliki tujuan serupa dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. DMI Ciamis meluncurkan Anugerah Masjid Ramah 2025, menilai masjid berdasarkan keramahan, terutama aspek lingkungan, aksesibilitas, dan dukungan untuk semua kalangan. Penilaian akan berlangsung hingga November 2025.

Direktur Pendistribusian Baznas RI Kunjungi Posko Mudik Ciamis, Pantau Layanan untuk Pemudik

Ahmad Fikri, Direktur Pendistribusian Baznas RI, mengunjungi Posko Mudik Baznas di Ciamis untuk memastikan pelayanan pemudik optimal selama perjalanan. Posko menyediakan berbagai layanan gratis dan juga memfasilitasi zakat. Selain Posko Mudik, ada juga Posko Balik beroperasi setelah Idul Fitri. Kedua posko dijaga oleh personel terlatih.

Herry Dermawan; Petani Bisa Laporkan Bulog Jika Tak Serap Gabah dan Beras

Anggota Komisi IV DPR RI, Herry Dermawan, menegaskan hak petani melaporkan Bulog jika tidak menyerap gabah dan beras sesuai regulasi. Ia mendorong petani melaporkan penolakan tersebut dan memastikan Bulog membeli gabah kering giling dengan harga Rp6.500. Herry menekankan pentingnya pengawasan infrastruktur dan bantuan pertanian untuk kesejahteraan petani.

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!