Presiden Korea Selatan Dilarang Bepergian Usai Lolos Pemakzulan

66 / 100 Skor SEO

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, menghadapi larangan bepergian ke luar negeri setelah lolos dari mosi pemakzulan di parlemen.

Larangan ini muncul menyusul kontroversi seputar upaya sepihaknya untuk memberlakukan darurat militer, yang memicu kecaman luas dari publik dan lembaga negara.

Darurat Militer dan Tindakan Kontroversial

Larangan bepergian tersebut dikonfirmasi oleh Kantor Investigasi Korupsi Korea Selatan pada Senin (9/12).

Polisi mengeluarkan pencekalan ini saat jaksa sedang mempertimbangkan kemungkinan menjatuhkan dakwaan kepada Presiden Yoon atas tuduhan upaya pemberontakan melalui pemberlakuan darurat militer yang gagal pada 3 Desember lalu.

Upaya darurat militer ini disertai dengan pengerahan pasukan khusus ke gedung parlemen, dengan tujuan menghalangi anggota parlemen yang hendak membatalkan kebijakan tersebut.

Komandan pasukan khusus yang terlibat telah meminta maaf secara terbuka atas tindakan tersebut.

Selain itu, mantan Menteri Pertahanan Korea Selatan, Kim Yong Hyun, juga ditangkap atas dugaan menjadi salah satu dalang dalam upaya darurat militer tersebut.

Mosi Pemakzulan dan Respon Parlemen

Tindakan Presiden Yoon memicu demonstrasi besar-besaran di seluruh negeri dan mosi pemakzulan oleh parlemen.

Namun, upaya ini gagal karena anggota Partai Kekuatan Rakyat (PPP), partai pendukung Yoon, melakukan walk-out dari sidang pemungutan suara.

Parlemen yang dikuasai oposisi hanya membutuhkan delapan suara tambahan dari PPP untuk mencapai mayoritas dua pertiga yang diperlukan untuk meloloskan mosi pemakzulan.

Meski selamat dari pemakzulan, tekanan terhadap Yoon terus meningkat. Partai pendukungnya bahkan mendesak agar ia mengundurkan diri dan diskors dari tugasnya untuk menjaga stabilitas negara.

Permintaan Maaf Publik Presiden Yoon

Dalam pidato publik yang berlangsung singkat pada Sabtu (7/12), Presiden Yoon meminta maaf kepada rakyat Korea Selatan.

Ia mengakui bahwa keputusannya memberlakukan darurat militer telah menciptakan keresahan dan kecemasan di tengah masyarakat.

“Deklarasi darurat militer ini muncul dari keputusasaan saya sebagai pemimpin yang memegang tanggung jawab tertinggi atas urusan negara,” ungkap Yoon.

Awalnya, Yoon berdalih bahwa darurat militer diperlukan untuk melindungi negara dari infiltrasi ideologi komunis Korea Utara.

Namun, penyelidikan mengungkap bahwa kebijakan itu sebenarnya bertujuan mencegah parlemen memakzulkannya dan menghindari penyelidikan kriminal terhadap dirinya serta istrinya.

Masa Depan Politik di Ujung Tanduk

Meski berhasil bertahan dari pemakzulan, posisi politik Yoon semakin rapuh. Kritik dari dalam partainya sendiri dan tekanan publik membuat masa depannya sebagai presiden berada dalam ketidakpastian.

Saat ini, Korea Selatan menghadapi tantangan besar untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan menghindari krisis politik yang lebih dalam.

66 / 100 Skor SEO

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, menghadapi larangan bepergian ke luar negeri setelah lolos dari mosi pemakzulan di parlemen.

Larangan ini muncul menyusul kontroversi seputar upaya sepihaknya untuk memberlakukan darurat militer, yang memicu kecaman luas dari publik dan lembaga negara.

Darurat Militer dan Tindakan Kontroversial

Larangan bepergian tersebut dikonfirmasi oleh Kantor Investigasi Korupsi Korea Selatan pada Senin (9/12).

Polisi mengeluarkan pencekalan ini saat jaksa sedang mempertimbangkan kemungkinan menjatuhkan dakwaan kepada Presiden Yoon atas tuduhan upaya pemberontakan melalui pemberlakuan darurat militer yang gagal pada 3 Desember lalu.

Upaya darurat militer ini disertai dengan pengerahan pasukan khusus ke gedung parlemen, dengan tujuan menghalangi anggota parlemen yang hendak membatalkan kebijakan tersebut.

Komandan pasukan khusus yang terlibat telah meminta maaf secara terbuka atas tindakan tersebut.

Selain itu, mantan Menteri Pertahanan Korea Selatan, Kim Yong Hyun, juga ditangkap atas dugaan menjadi salah satu dalang dalam upaya darurat militer tersebut.

Mosi Pemakzulan dan Respon Parlemen

Tindakan Presiden Yoon memicu demonstrasi besar-besaran di seluruh negeri dan mosi pemakzulan oleh parlemen.

Namun, upaya ini gagal karena anggota Partai Kekuatan Rakyat (PPP), partai pendukung Yoon, melakukan walk-out dari sidang pemungutan suara.

Parlemen yang dikuasai oposisi hanya membutuhkan delapan suara tambahan dari PPP untuk mencapai mayoritas dua pertiga yang diperlukan untuk meloloskan mosi pemakzulan.

Meski selamat dari pemakzulan, tekanan terhadap Yoon terus meningkat. Partai pendukungnya bahkan mendesak agar ia mengundurkan diri dan diskors dari tugasnya untuk menjaga stabilitas negara.

Permintaan Maaf Publik Presiden Yoon

Dalam pidato publik yang berlangsung singkat pada Sabtu (7/12), Presiden Yoon meminta maaf kepada rakyat Korea Selatan.

Ia mengakui bahwa keputusannya memberlakukan darurat militer telah menciptakan keresahan dan kecemasan di tengah masyarakat.

“Deklarasi darurat militer ini muncul dari keputusasaan saya sebagai pemimpin yang memegang tanggung jawab tertinggi atas urusan negara,” ungkap Yoon.

Awalnya, Yoon berdalih bahwa darurat militer diperlukan untuk melindungi negara dari infiltrasi ideologi komunis Korea Utara.

Namun, penyelidikan mengungkap bahwa kebijakan itu sebenarnya bertujuan mencegah parlemen memakzulkannya dan menghindari penyelidikan kriminal terhadap dirinya serta istrinya.

Masa Depan Politik di Ujung Tanduk

Meski berhasil bertahan dari pemakzulan, posisi politik Yoon semakin rapuh. Kritik dari dalam partainya sendiri dan tekanan publik membuat masa depannya sebagai presiden berada dalam ketidakpastian.

Saat ini, Korea Selatan menghadapi tantangan besar untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan menghindari krisis politik yang lebih dalam.

More from author

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

DMI Ciamis Tegaskan Konsep Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan Memiliki Tujuan Serupa

Ketua DMI Ciamis, Drs. H. Syarief Nurhidayat, menyatakan bahwa Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan memiliki tujuan serupa dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. DMI Ciamis meluncurkan Anugerah Masjid Ramah 2025, menilai masjid berdasarkan keramahan, terutama aspek lingkungan, aksesibilitas, dan dukungan untuk semua kalangan. Penilaian akan berlangsung hingga November 2025.

Direktur Pendistribusian Baznas RI Kunjungi Posko Mudik Ciamis, Pantau Layanan untuk Pemudik

Ahmad Fikri, Direktur Pendistribusian Baznas RI, mengunjungi Posko Mudik Baznas di Ciamis untuk memastikan pelayanan pemudik optimal selama perjalanan. Posko menyediakan berbagai layanan gratis dan juga memfasilitasi zakat. Selain Posko Mudik, ada juga Posko Balik beroperasi setelah Idul Fitri. Kedua posko dijaga oleh personel terlatih.

Herry Dermawan; Petani Bisa Laporkan Bulog Jika Tak Serap Gabah dan Beras

Anggota Komisi IV DPR RI, Herry Dermawan, menegaskan hak petani melaporkan Bulog jika tidak menyerap gabah dan beras sesuai regulasi. Ia mendorong petani melaporkan penolakan tersebut dan memastikan Bulog membeli gabah kering giling dengan harga Rp6.500. Herry menekankan pentingnya pengawasan infrastruktur dan bantuan pertanian untuk kesejahteraan petani.

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!