Petani Milenial Ciamis Ikuti Program Magang di Jepang

49 / 100 Skor SEO

Dunia dikejutkan oleh kisah inspiratif Samratul Fuad, seorang petani milenial berusia 24 tahun dari Dusun Sukahurip, Desa Sukaresik, Sindangkasih, Kabupaten Ciamis.

Fuad, begitu ia akrab disapa, berhasil lolos seleksi Program Magang Petani di Jepang yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian RI.

Kini, ia tengah menjalani program magang selama satu tahun di Negeri Sakura, membawa harapan baru bagi masa depan pertanian Indonesia.

Keberhasilan Fuad menjadi bukti bahwa menjadi petani bukan lagi profesi kuno yang ditinggalkan kaum muda. Ia menunjukkan bahwa petani pun bisa berprestasi dan bersaing di kancah internasional.

“Semoga Fuad menjadi motivasi bagi para milenial di Sindangkasih khususnya dan Ciamis umumnya,” ungkap Koordinator BPP Sindangkasih, Iis Iskandar, SP.

Fuad bukan hanya membawa nama Ciamis, tetapi juga membawa misi mulia untuk memajukan pertanian Indonesia.

Diharapkan, setelah kembali dari Jepang, Fuad dapat menerapkan ilmu dan teknologi pertanian modern yang ia pelajari untuk meningkatkan kesejahteraan petani di tanah air.

Kisah Fuad juga mematahkan mitos bahwa petani identik dengan kemiskinan. Dia menunjukkan bahwa menjadi petani bisa menjanjikan masa depan yang cerah.

“Samratul Fuad bisa menjadi suri tauladan dan bisa mematahkan anggapan bahwa 2040 petani akan hilang,” ujar Iis.

Terinspirasi oleh Fuad, BPP Sindangkasih terus berupaya mencetak lebih banyak Petani Milenial melalui program Sekolah Lapangan Pertanian Ramah Lingkungan.

“Sasarannya setiap tahun ada dua atau tiga petani milenial baru yang mengikuti program ini,” jelas Iis.

49 / 100 Skor SEO

Dunia dikejutkan oleh kisah inspiratif Samratul Fuad, seorang petani milenial berusia 24 tahun dari Dusun Sukahurip, Desa Sukaresik, Sindangkasih, Kabupaten Ciamis.

Fuad, begitu ia akrab disapa, berhasil lolos seleksi Program Magang Petani di Jepang yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian RI.

Kini, ia tengah menjalani program magang selama satu tahun di Negeri Sakura, membawa harapan baru bagi masa depan pertanian Indonesia.

Keberhasilan Fuad menjadi bukti bahwa menjadi petani bukan lagi profesi kuno yang ditinggalkan kaum muda. Ia menunjukkan bahwa petani pun bisa berprestasi dan bersaing di kancah internasional.

“Semoga Fuad menjadi motivasi bagi para milenial di Sindangkasih khususnya dan Ciamis umumnya,” ungkap Koordinator BPP Sindangkasih, Iis Iskandar, SP.

Fuad bukan hanya membawa nama Ciamis, tetapi juga membawa misi mulia untuk memajukan pertanian Indonesia.

Diharapkan, setelah kembali dari Jepang, Fuad dapat menerapkan ilmu dan teknologi pertanian modern yang ia pelajari untuk meningkatkan kesejahteraan petani di tanah air.

Kisah Fuad juga mematahkan mitos bahwa petani identik dengan kemiskinan. Dia menunjukkan bahwa menjadi petani bisa menjanjikan masa depan yang cerah.

“Samratul Fuad bisa menjadi suri tauladan dan bisa mematahkan anggapan bahwa 2040 petani akan hilang,” ujar Iis.

Terinspirasi oleh Fuad, BPP Sindangkasih terus berupaya mencetak lebih banyak Petani Milenial melalui program Sekolah Lapangan Pertanian Ramah Lingkungan.

“Sasarannya setiap tahun ada dua atau tiga petani milenial baru yang mengikuti program ini,” jelas Iis.

More from author

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

DMI Ciamis Tegaskan Konsep Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan Memiliki Tujuan Serupa

Ketua DMI Ciamis, Drs. H. Syarief Nurhidayat, menyatakan bahwa Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan memiliki tujuan serupa dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. DMI Ciamis meluncurkan Anugerah Masjid Ramah 2025, menilai masjid berdasarkan keramahan, terutama aspek lingkungan, aksesibilitas, dan dukungan untuk semua kalangan. Penilaian akan berlangsung hingga November 2025.

Direktur Pendistribusian Baznas RI Kunjungi Posko Mudik Ciamis, Pantau Layanan untuk Pemudik

Ahmad Fikri, Direktur Pendistribusian Baznas RI, mengunjungi Posko Mudik Baznas di Ciamis untuk memastikan pelayanan pemudik optimal selama perjalanan. Posko menyediakan berbagai layanan gratis dan juga memfasilitasi zakat. Selain Posko Mudik, ada juga Posko Balik beroperasi setelah Idul Fitri. Kedua posko dijaga oleh personel terlatih.

Herry Dermawan; Petani Bisa Laporkan Bulog Jika Tak Serap Gabah dan Beras

Anggota Komisi IV DPR RI, Herry Dermawan, menegaskan hak petani melaporkan Bulog jika tidak menyerap gabah dan beras sesuai regulasi. Ia mendorong petani melaporkan penolakan tersebut dan memastikan Bulog membeli gabah kering giling dengan harga Rp6.500. Herry menekankan pentingnya pengawasan infrastruktur dan bantuan pertanian untuk kesejahteraan petani.

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!