Pesan khutbah Idul Fitri 1444 H yang diisyaratkan oleh Ustad Raden Dede Surachman di Masjid Daarul Hikam, Kampung Legok, Desa Panyingkiran, Kecamatan Ciamis, sangatlah menyentuh hati.
Bahwasanya perintah Allah SWT kepada mahkluknya adalah untuk menjaga kebahagiaan dunia dan akhirat mahklukNya itu sendiri.
“Perintah Allah sesungguhnya tidak bermaksud menyengsarakan atau memberatkan makhluknya, melainkan untuk membahagiakan makhluknya,” ungkap Ustad Raden Dede Surachman.
Selain itu Ustad Rd. Dede Surahman mengatakan bahwa sebagai manusia dalam hati kita harus bisa memasukan ke-Agungan Allah SWT.
“Bersihkanlah hati kita terlebih dahulu untuk bisa memasukkan keagungan Allah SWT ke dalam hati kita,” ujarnya.
Dengan demikian, kata Rd. Dede Surachman, sebelum hati dibersihkan dari sifat-sifat mengangungkan harta, kedudukan, jabatan dan lain sebagainya, maka sudah barang tentu keagungan Allah sulit untuk masuk ke dalam hati.
“Agungkanlah Allah SWT selalu dalam hati kita.” ungkapnya.
Shalat Idul Fitri yang diikuti sekitar puluhan orang tersebut nampak khidmat dan bersahaja.
Setelah Shalat Idul Fitri berlangsung, dilakukan mushofahah saling bermaaf-maafan, kemudian dilanjutkan dengan ramah-tamah sambil menyantap sajian ketupat dan opor ayam.
Terkait
Pesan khutbah Idul Fitri 1444 H yang diisyaratkan oleh Ustad Raden Dede Surachman di Masjid Daarul Hikam, Kampung Legok, Desa Panyingkiran, Kecamatan Ciamis, sangatlah menyentuh hati.
Bahwasanya perintah Allah SWT kepada mahkluknya adalah untuk menjaga kebahagiaan dunia dan akhirat mahklukNya itu sendiri.
“Perintah Allah sesungguhnya tidak bermaksud menyengsarakan atau memberatkan makhluknya, melainkan untuk membahagiakan makhluknya,” ungkap Ustad Raden Dede Surachman.
Selain itu Ustad Rd. Dede Surahman mengatakan bahwa sebagai manusia dalam hati kita harus bisa memasukan ke-Agungan Allah SWT.
“Bersihkanlah hati kita terlebih dahulu untuk bisa memasukkan keagungan Allah SWT ke dalam hati kita,” ujarnya.
Dengan demikian, kata Rd. Dede Surachman, sebelum hati dibersihkan dari sifat-sifat mengangungkan harta, kedudukan, jabatan dan lain sebagainya, maka sudah barang tentu keagungan Allah sulit untuk masuk ke dalam hati.
“Agungkanlah Allah SWT selalu dalam hati kita.” ungkapnya.
Shalat Idul Fitri yang diikuti sekitar puluhan orang tersebut nampak khidmat dan bersahaja.
Setelah Shalat Idul Fitri berlangsung, dilakukan mushofahah saling bermaaf-maafan, kemudian dilanjutkan dengan ramah-tamah sambil menyantap sajian ketupat dan opor ayam.
Terkait
