Pemompaan Air Tanah Buat Bumi Miring 80 Cm, Ini Dampaknya

60 / 100 Skor SEO

Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa aktivitas manusia, khususnya pemompaan air tanah, telah mengubah cara planet Bumi berputar secara mendasar.

Dampak dari tindakan ini bahkan lebih signifikan daripada yang diperkirakan sebelumnya, memengaruhi distribusi air global, rotasi Bumi, dan stabilitas kutub rotasi.

Pemompaan Air Tanah dan Dampaknya pada Bumi

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Geophysical Research Letters menunjukkan bahwa pemompaan air tanah oleh manusia telah menyebabkan kenaikan permukaan laut sebesar 60 cm (24 inci) hanya dalam waktu kurang dari dua dekade.

Selain itu, aktivitas ini membuat Bumi miring sejauh 80 cm (31,5 inci).

“Kutub rotasi Bumi telah banyak berubah. Studi kami mengungkapkan bahwa redistribusi air tanah akibat aktivitas manusia adalah faktor terbesar dalam pergeseran kutub rotasi,” ujar Ki-Weon Seo, ahli geofisika dari Universitas Nasional Seoul sekaligus pemimpin penelitian ini.

Mekanisme Pergeseran Rotasi

Studi ini menemukan bahwa pergeseran rotasi Bumi terjadi karena redistribusi massa planet, termasuk pergerakan air.

Seo menjelaskan fenomena ini dengan analogi sederhana: “Seperti menambahkan beban kecil pada gasing yang berputar, Bumi berputar sedikit berbeda saat air bergerak.”

Dua wilayah yang paling signifikan dalam redistribusi air adalah Amerika Utara bagian barat dan India barat laut, terutama di garis lintang tengah.

Pemompaan air di wilayah-wilayah ini memberikan dampak terbesar pada rotasi Bumi.

Kaitannya dengan Kenaikan Permukaan Laut dan Iklim

Temuan ini menegaskan bahwa aktivitas manusia, seperti pengelolaan sumber daya air, memiliki dampak besar terhadap sistem planet kita.

Penelitian ini memperkuat teori dari studi tahun 2016 yang pertama kali menghubungkan pergeseran kutub rotasi dengan distribusi air.

Menurut Ki-Weon Seo, “Sebagai ilmuwan, saya senang menemukan jawaban atas misteri pergeseran kutub rotasi. Namun, sebagai penduduk Bumi dan seorang ayah, saya khawatir melihat bahwa pemompaan air tanah menjadi penyebab tambahan kenaikan permukaan laut.”

Potensi Gangguan pada Waktu Global

Selain memengaruhi rotasi dan stabilitas kutub, perubahan ini dapat berdampak pada penyesuaian waktu global.

Penelitian pada 2024 menunjukkan bahwa mencairnya es kutub dan redistribusi massa air bisa menunda penambahan “detik kabisat” pada jam dunia, yang semula dijadwalkan untuk tahun 2026, menjadi tahun 2029.

60 / 100 Skor SEO

Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa aktivitas manusia, khususnya pemompaan air tanah, telah mengubah cara planet Bumi berputar secara mendasar.

Dampak dari tindakan ini bahkan lebih signifikan daripada yang diperkirakan sebelumnya, memengaruhi distribusi air global, rotasi Bumi, dan stabilitas kutub rotasi.

Pemompaan Air Tanah dan Dampaknya pada Bumi

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Geophysical Research Letters menunjukkan bahwa pemompaan air tanah oleh manusia telah menyebabkan kenaikan permukaan laut sebesar 60 cm (24 inci) hanya dalam waktu kurang dari dua dekade.

Selain itu, aktivitas ini membuat Bumi miring sejauh 80 cm (31,5 inci).

“Kutub rotasi Bumi telah banyak berubah. Studi kami mengungkapkan bahwa redistribusi air tanah akibat aktivitas manusia adalah faktor terbesar dalam pergeseran kutub rotasi,” ujar Ki-Weon Seo, ahli geofisika dari Universitas Nasional Seoul sekaligus pemimpin penelitian ini.

Mekanisme Pergeseran Rotasi

Studi ini menemukan bahwa pergeseran rotasi Bumi terjadi karena redistribusi massa planet, termasuk pergerakan air.

Seo menjelaskan fenomena ini dengan analogi sederhana: “Seperti menambahkan beban kecil pada gasing yang berputar, Bumi berputar sedikit berbeda saat air bergerak.”

Dua wilayah yang paling signifikan dalam redistribusi air adalah Amerika Utara bagian barat dan India barat laut, terutama di garis lintang tengah.

Pemompaan air di wilayah-wilayah ini memberikan dampak terbesar pada rotasi Bumi.

Kaitannya dengan Kenaikan Permukaan Laut dan Iklim

Temuan ini menegaskan bahwa aktivitas manusia, seperti pengelolaan sumber daya air, memiliki dampak besar terhadap sistem planet kita.

Penelitian ini memperkuat teori dari studi tahun 2016 yang pertama kali menghubungkan pergeseran kutub rotasi dengan distribusi air.

Menurut Ki-Weon Seo, “Sebagai ilmuwan, saya senang menemukan jawaban atas misteri pergeseran kutub rotasi. Namun, sebagai penduduk Bumi dan seorang ayah, saya khawatir melihat bahwa pemompaan air tanah menjadi penyebab tambahan kenaikan permukaan laut.”

Potensi Gangguan pada Waktu Global

Selain memengaruhi rotasi dan stabilitas kutub, perubahan ini dapat berdampak pada penyesuaian waktu global.

Penelitian pada 2024 menunjukkan bahwa mencairnya es kutub dan redistribusi massa air bisa menunda penambahan “detik kabisat” pada jam dunia, yang semula dijadwalkan untuk tahun 2026, menjadi tahun 2029.

More from author

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

DMI Ciamis Tegaskan Konsep Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan Memiliki Tujuan Serupa

Ketua DMI Ciamis, Drs. H. Syarief Nurhidayat, menyatakan bahwa Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan memiliki tujuan serupa dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. DMI Ciamis meluncurkan Anugerah Masjid Ramah 2025, menilai masjid berdasarkan keramahan, terutama aspek lingkungan, aksesibilitas, dan dukungan untuk semua kalangan. Penilaian akan berlangsung hingga November 2025.

Direktur Pendistribusian Baznas RI Kunjungi Posko Mudik Ciamis, Pantau Layanan untuk Pemudik

Ahmad Fikri, Direktur Pendistribusian Baznas RI, mengunjungi Posko Mudik Baznas di Ciamis untuk memastikan pelayanan pemudik optimal selama perjalanan. Posko menyediakan berbagai layanan gratis dan juga memfasilitasi zakat. Selain Posko Mudik, ada juga Posko Balik beroperasi setelah Idul Fitri. Kedua posko dijaga oleh personel terlatih.

Herry Dermawan; Petani Bisa Laporkan Bulog Jika Tak Serap Gabah dan Beras

Anggota Komisi IV DPR RI, Herry Dermawan, menegaskan hak petani melaporkan Bulog jika tidak menyerap gabah dan beras sesuai regulasi. Ia mendorong petani melaporkan penolakan tersebut dan memastikan Bulog membeli gabah kering giling dengan harga Rp6.500. Herry menekankan pentingnya pengawasan infrastruktur dan bantuan pertanian untuk kesejahteraan petani.

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!