Lewat Program KKN, Unigal Terjunkan 508 Mahasiswa ke Cikoneng dan Sadananya Ciamis

59 / 100 Skor SEO

Universitas Galuh (Unigal) secara resmi melepas 508 mahasiswa dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode I Tahun Akademik 2024/2025.

Pelepasan ini dilaksanakan pada Kamis, 30 Januari 2025, di halaman Pendopo Bupati Ciamis.

Mahasiswa akan ditempatkan di dua kecamatan, yaitu Cikoneng dan Sadananya, yang berada di sekitar kaki Gunung Sawal.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Galuh, Prof. Dr. Dadi, M.Si, menyampaikan bahwa program KKN ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

“Selama lebih dari satu bulan, mahasiswa akan melakukan berbagai kegiatan di dua kecamatan tersebut, termasuk menggali potensi daerah dan membantu masyarakat dalam berbagai aspek pembangunan,” ujarnya.

Pemilihan Cikoneng dan Sadananya sebagai lokasi KKN bukan tanpa alasan.

Wilayah ini memiliki potensi besar dalam hal sumber daya alam dan ekonomi lokal yang masih perlu dikembangkan, terutama dalam aspek konservasi dan budaya.

Seperti tahun sebelumnya, KKN Unigal kali ini mengusung tema “Culture and Konservasi”, dengan penekanan lebih pada penelitian di bidang konservasi lingkungan.

“Mahasiswa akan berfokus pada penelitian konservasi, mengingat daerah kaki Gunung Sawal sangat potensial dalam hal pelestarian alam dan ekosistemnya,” jelas Prof. Dadi.

Selain itu, mahasiswa juga akan mendampingi masyarakat dalam mengembangkan potensi lokal yang selama ini belum terkelola secara optimal.

Dengan pendekatan berbasis kearifan lokal, diharapkan program ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat.

Dalam pelaksanaan KKN ini, mahasiswa tidak hanya akan melakukan observasi, tetapi juga terlibat langsung dalam memberikan solusi terhadap berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat.

“Mahasiswa akan melakukan pendataan terhadap potensi yang ada di daerah tempat mereka mengabdi. Mereka juga akan mencari cara agar produk-produk lokal yang belum memiliki kemasan atau strategi pemasaran yang baik bisa ditingkatkan,” ungkap Prof. Dadi.

Dengan adanya bimbingan dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), mahasiswa diharapkan dapat menjalankan program ini secara maksimal serta memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat di dua kecamatan tersebut.

Sebelum melepas mahasiswa, Prof. Dadi berpesan agar mereka selalu menjaga komunikasi dan koordinasi dengan ketua kelompok serta DPL masing-masing.

“Kalian akan melaporkan progres kegiatan secara berkala kepada DPL. Oleh karena itu, tetaplah bekerja dengan disiplin, tanggung jawab, dan pastikan kegiatan yang kalian lakukan memberikan manfaat bagi masyarakat,” tegasnya.

Salah satu peserta KKN, Dhafa Az Zahra, yang ditempatkan di Kecamatan Sadananya, menyatakan bahwa dirinya dan teman-teman sudah siap untuk mengabdi kepada masyarakat.

“Kami siap diterjunkan ke lapangan untuk membantu masyarakat dan menggali potensi yang ada di daerah tempat kami bertugas. Semoga ilmu yang kami dapatkan di kampus bisa bermanfaat dan dapat diterapkan dengan baik,” tuturnya.

59 / 100 Skor SEO

Universitas Galuh (Unigal) secara resmi melepas 508 mahasiswa dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode I Tahun Akademik 2024/2025.

Pelepasan ini dilaksanakan pada Kamis, 30 Januari 2025, di halaman Pendopo Bupati Ciamis.

Mahasiswa akan ditempatkan di dua kecamatan, yaitu Cikoneng dan Sadananya, yang berada di sekitar kaki Gunung Sawal.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Galuh, Prof. Dr. Dadi, M.Si, menyampaikan bahwa program KKN ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

“Selama lebih dari satu bulan, mahasiswa akan melakukan berbagai kegiatan di dua kecamatan tersebut, termasuk menggali potensi daerah dan membantu masyarakat dalam berbagai aspek pembangunan,” ujarnya.

Pemilihan Cikoneng dan Sadananya sebagai lokasi KKN bukan tanpa alasan.

Wilayah ini memiliki potensi besar dalam hal sumber daya alam dan ekonomi lokal yang masih perlu dikembangkan, terutama dalam aspek konservasi dan budaya.

Seperti tahun sebelumnya, KKN Unigal kali ini mengusung tema “Culture and Konservasi”, dengan penekanan lebih pada penelitian di bidang konservasi lingkungan.

“Mahasiswa akan berfokus pada penelitian konservasi, mengingat daerah kaki Gunung Sawal sangat potensial dalam hal pelestarian alam dan ekosistemnya,” jelas Prof. Dadi.

Selain itu, mahasiswa juga akan mendampingi masyarakat dalam mengembangkan potensi lokal yang selama ini belum terkelola secara optimal.

Dengan pendekatan berbasis kearifan lokal, diharapkan program ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat.

Dalam pelaksanaan KKN ini, mahasiswa tidak hanya akan melakukan observasi, tetapi juga terlibat langsung dalam memberikan solusi terhadap berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat.

“Mahasiswa akan melakukan pendataan terhadap potensi yang ada di daerah tempat mereka mengabdi. Mereka juga akan mencari cara agar produk-produk lokal yang belum memiliki kemasan atau strategi pemasaran yang baik bisa ditingkatkan,” ungkap Prof. Dadi.

Dengan adanya bimbingan dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), mahasiswa diharapkan dapat menjalankan program ini secara maksimal serta memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat di dua kecamatan tersebut.

Sebelum melepas mahasiswa, Prof. Dadi berpesan agar mereka selalu menjaga komunikasi dan koordinasi dengan ketua kelompok serta DPL masing-masing.

“Kalian akan melaporkan progres kegiatan secara berkala kepada DPL. Oleh karena itu, tetaplah bekerja dengan disiplin, tanggung jawab, dan pastikan kegiatan yang kalian lakukan memberikan manfaat bagi masyarakat,” tegasnya.

Salah satu peserta KKN, Dhafa Az Zahra, yang ditempatkan di Kecamatan Sadananya, menyatakan bahwa dirinya dan teman-teman sudah siap untuk mengabdi kepada masyarakat.

“Kami siap diterjunkan ke lapangan untuk membantu masyarakat dan menggali potensi yang ada di daerah tempat kami bertugas. Semoga ilmu yang kami dapatkan di kampus bisa bermanfaat dan dapat diterapkan dengan baik,” tuturnya.

More from author

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

DMI Ciamis Tegaskan Konsep Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan Memiliki Tujuan Serupa

Ketua DMI Ciamis, Drs. H. Syarief Nurhidayat, menyatakan bahwa Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan memiliki tujuan serupa dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. DMI Ciamis meluncurkan Anugerah Masjid Ramah 2025, menilai masjid berdasarkan keramahan, terutama aspek lingkungan, aksesibilitas, dan dukungan untuk semua kalangan. Penilaian akan berlangsung hingga November 2025.

Direktur Pendistribusian Baznas RI Kunjungi Posko Mudik Ciamis, Pantau Layanan untuk Pemudik

Ahmad Fikri, Direktur Pendistribusian Baznas RI, mengunjungi Posko Mudik Baznas di Ciamis untuk memastikan pelayanan pemudik optimal selama perjalanan. Posko menyediakan berbagai layanan gratis dan juga memfasilitasi zakat. Selain Posko Mudik, ada juga Posko Balik beroperasi setelah Idul Fitri. Kedua posko dijaga oleh personel terlatih.

Herry Dermawan; Petani Bisa Laporkan Bulog Jika Tak Serap Gabah dan Beras

Anggota Komisi IV DPR RI, Herry Dermawan, menegaskan hak petani melaporkan Bulog jika tidak menyerap gabah dan beras sesuai regulasi. Ia mendorong petani melaporkan penolakan tersebut dan memastikan Bulog membeli gabah kering giling dengan harga Rp6.500. Herry menekankan pentingnya pengawasan infrastruktur dan bantuan pertanian untuk kesejahteraan petani.

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!