Kurang Meja dan Kursi, Siswa SDN 2 Margajaya Pamarican Belajar di Lantai

65 / 100 Skor SEO

Empat ruang kelas di SDN 2 Margajaya Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tidak memiliki meja dan kursi yang layak. Para siswa terpaksa belajar di atas lantai selama satu tahun terakhir.

Menurut Kepala SDN 2 Margajaya, Asep Mulyana, kondisi ini disebabkan oleh kerusakan meja dan kursi yang sudah lapuk.

Asep menjelaskan, pihak sekolah terpaksa mengamankan meja dan kursi yang rusak tersebut demi keamanan siswa.

Lebih lanjut, Asep mengaku, pihaknya tidak mau mengambil risiko jika siswa menggunakan meja dan kursi yang lapuk tersebut.

“Jadi, untuk sementara waktu, siswa belajar di atas lantai,” jelas Asep.

Salah satu siswa kelas V, Aisyah, mengaku sudah terbiasa belajar di atas lantai sejak kelas 5.

Aisyah dan teman-temannya bahkan membuat meja kecil dari bahan limbah untuk membantu mereka menulis.

“Walaupun belajar di lantai, kami tetap semangat,” katanya.

Tapi, Aisyah juga mengaku ingin seperti sekolah lain yang memiliki meja dan kursi yang nyaman.

Selain meja dan kursi, fasilitas toilet di SDN 2 Margajaya juga sudah rusak dan tidak bisa digunakan.

Komite SDN 2 Margajaya, Eem Sulaeman, berharap pemerintah daerah segera membantu memenuhi kebutuhan sekolah tersebut.

“Kami mohon pemerintah daerah untuk segera membantu sekolah ini,” katanya.

Kasihan, kata Eem, anak-anak harus belajar di lantai dan tidak memiliki toilet yang layak.

Eem menambahkan, dengan fasilitas yang memadai, para siswa dapat belajar dengan lebih nyaman dan fokus, sehingga kualitas pendidikan di SDN 2 Margajaya Pamarican dapat meningkat.

65 / 100 Skor SEO

Empat ruang kelas di SDN 2 Margajaya Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tidak memiliki meja dan kursi yang layak. Para siswa terpaksa belajar di atas lantai selama satu tahun terakhir.

Menurut Kepala SDN 2 Margajaya, Asep Mulyana, kondisi ini disebabkan oleh kerusakan meja dan kursi yang sudah lapuk.

Asep menjelaskan, pihak sekolah terpaksa mengamankan meja dan kursi yang rusak tersebut demi keamanan siswa.

Lebih lanjut, Asep mengaku, pihaknya tidak mau mengambil risiko jika siswa menggunakan meja dan kursi yang lapuk tersebut.

“Jadi, untuk sementara waktu, siswa belajar di atas lantai,” jelas Asep.

Salah satu siswa kelas V, Aisyah, mengaku sudah terbiasa belajar di atas lantai sejak kelas 5.

Aisyah dan teman-temannya bahkan membuat meja kecil dari bahan limbah untuk membantu mereka menulis.

“Walaupun belajar di lantai, kami tetap semangat,” katanya.

Tapi, Aisyah juga mengaku ingin seperti sekolah lain yang memiliki meja dan kursi yang nyaman.

Selain meja dan kursi, fasilitas toilet di SDN 2 Margajaya juga sudah rusak dan tidak bisa digunakan.

Komite SDN 2 Margajaya, Eem Sulaeman, berharap pemerintah daerah segera membantu memenuhi kebutuhan sekolah tersebut.

“Kami mohon pemerintah daerah untuk segera membantu sekolah ini,” katanya.

Kasihan, kata Eem, anak-anak harus belajar di lantai dan tidak memiliki toilet yang layak.

Eem menambahkan, dengan fasilitas yang memadai, para siswa dapat belajar dengan lebih nyaman dan fokus, sehingga kualitas pendidikan di SDN 2 Margajaya Pamarican dapat meningkat.

More from author

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

DMI Ciamis Tegaskan Konsep Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan Memiliki Tujuan Serupa

Ketua DMI Ciamis, Drs. H. Syarief Nurhidayat, menyatakan bahwa Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan memiliki tujuan serupa dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. DMI Ciamis meluncurkan Anugerah Masjid Ramah 2025, menilai masjid berdasarkan keramahan, terutama aspek lingkungan, aksesibilitas, dan dukungan untuk semua kalangan. Penilaian akan berlangsung hingga November 2025.

Direktur Pendistribusian Baznas RI Kunjungi Posko Mudik Ciamis, Pantau Layanan untuk Pemudik

Ahmad Fikri, Direktur Pendistribusian Baznas RI, mengunjungi Posko Mudik Baznas di Ciamis untuk memastikan pelayanan pemudik optimal selama perjalanan. Posko menyediakan berbagai layanan gratis dan juga memfasilitasi zakat. Selain Posko Mudik, ada juga Posko Balik beroperasi setelah Idul Fitri. Kedua posko dijaga oleh personel terlatih.

Herry Dermawan; Petani Bisa Laporkan Bulog Jika Tak Serap Gabah dan Beras

Anggota Komisi IV DPR RI, Herry Dermawan, menegaskan hak petani melaporkan Bulog jika tidak menyerap gabah dan beras sesuai regulasi. Ia mendorong petani melaporkan penolakan tersebut dan memastikan Bulog membeli gabah kering giling dengan harga Rp6.500. Herry menekankan pentingnya pengawasan infrastruktur dan bantuan pertanian untuk kesejahteraan petani.

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!