Kualitas Pendidikan Terancam, Ratusan Guru PAI di Ciamis Kecewa

64 / 100 Skor SEO

Kegagalan pemerintah dalam mengakomodir kebutuhan Pendidikan Profesi Guru bagi ratusan guru PAI di Ciamis dikhawatirkan akan berdampak pada kualitas pendidikan agama di daerah tersebut.

“Guru PAI yang belum memiliki sertifikat profesi tentu akan merasa kurang percaya diri dalam menjalankan tugasnya,” ungkap Angga Yogantara, Ketua Forum Guru PAI Lulus Pre-test.

Hal ini, kata Angga, tentunya akan berimbas pada proses pembelajaran siswa dan berpotensi menurunkan minat belajar agama.

Padahal, Angga menambahkan, pendidikan agama memiliki peran penting dalam membentuk karakter siswa.

Ketidakpastian nasib para guru PAI ini semakin mempertegas kebutuhan akan kebijakan yang lebih tegas dan responsif dari pemerintah dalam memenuhi kebutuhan guru.

Sementara di daerah lain banyak guru yang telah mengikuti PPG dan mendapatkan sertifikat profesi. Sedangakan di Kabupaten Ciamis, ratusan guru PAI masih terkatung-katung.

Ratusan Guru PAI di Ciamis Terkatung-katung, Hak Pendidikan Profesi Disandera!

“Kami berharap pemerintah daerah dapat proaktif mencari solusi dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mempercepat proses PPG bagi guru PAI,” ujar Angga.

Sebelumnya, Selama empat tahun lamanya, nasib 600 guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kabupaten Ciamis seakan digantung.

Meski telah dinyatakan lulus Pre-Test PPG sejak tahun 2021, mereka hingga kini belum juga mendapat panggilan untuk mengikuti pendidikan profesi guru.

Ketua Forum Guru PAI Lulus Pre-Test, Angga Yogantara, mengungkapkan keprihatinan mendalam atas nasib para guru PAI di Ciamis.

“Kami telah menunggu dengan sabar, namun harapan kami seakan pupus begitu saja,” ujarnya.

Para guru PAI ini berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga SMA/SMK, dan tersebar di seluruh 27 kecamatan di Ciamis.

Mereka mempertanyakan mengapa hak mereka untuk meningkatkan kualitas profesionalisme melalui PPG terus ditunda-tunda.

“Kami bukan hanya menuntut hak untuk mengikuti PPG, tetapi juga demi meningkatkan kesejahteraan kami sebagai pendidik,” tegasnya.

64 / 100 Skor SEO

Kegagalan pemerintah dalam mengakomodir kebutuhan Pendidikan Profesi Guru bagi ratusan guru PAI di Ciamis dikhawatirkan akan berdampak pada kualitas pendidikan agama di daerah tersebut.

“Guru PAI yang belum memiliki sertifikat profesi tentu akan merasa kurang percaya diri dalam menjalankan tugasnya,” ungkap Angga Yogantara, Ketua Forum Guru PAI Lulus Pre-test.

Hal ini, kata Angga, tentunya akan berimbas pada proses pembelajaran siswa dan berpotensi menurunkan minat belajar agama.

Padahal, Angga menambahkan, pendidikan agama memiliki peran penting dalam membentuk karakter siswa.

Ketidakpastian nasib para guru PAI ini semakin mempertegas kebutuhan akan kebijakan yang lebih tegas dan responsif dari pemerintah dalam memenuhi kebutuhan guru.

Sementara di daerah lain banyak guru yang telah mengikuti PPG dan mendapatkan sertifikat profesi. Sedangakan di Kabupaten Ciamis, ratusan guru PAI masih terkatung-katung.

Ratusan Guru PAI di Ciamis Terkatung-katung, Hak Pendidikan Profesi Disandera!

“Kami berharap pemerintah daerah dapat proaktif mencari solusi dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mempercepat proses PPG bagi guru PAI,” ujar Angga.

Sebelumnya, Selama empat tahun lamanya, nasib 600 guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kabupaten Ciamis seakan digantung.

Meski telah dinyatakan lulus Pre-Test PPG sejak tahun 2021, mereka hingga kini belum juga mendapat panggilan untuk mengikuti pendidikan profesi guru.

Ketua Forum Guru PAI Lulus Pre-Test, Angga Yogantara, mengungkapkan keprihatinan mendalam atas nasib para guru PAI di Ciamis.

“Kami telah menunggu dengan sabar, namun harapan kami seakan pupus begitu saja,” ujarnya.

Para guru PAI ini berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga SMA/SMK, dan tersebar di seluruh 27 kecamatan di Ciamis.

Mereka mempertanyakan mengapa hak mereka untuk meningkatkan kualitas profesionalisme melalui PPG terus ditunda-tunda.

“Kami bukan hanya menuntut hak untuk mengikuti PPG, tetapi juga demi meningkatkan kesejahteraan kami sebagai pendidik,” tegasnya.

More from author

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

DMI Ciamis Tegaskan Konsep Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan Memiliki Tujuan Serupa

Ketua DMI Ciamis, Drs. H. Syarief Nurhidayat, menyatakan bahwa Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan memiliki tujuan serupa dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. DMI Ciamis meluncurkan Anugerah Masjid Ramah 2025, menilai masjid berdasarkan keramahan, terutama aspek lingkungan, aksesibilitas, dan dukungan untuk semua kalangan. Penilaian akan berlangsung hingga November 2025.

Direktur Pendistribusian Baznas RI Kunjungi Posko Mudik Ciamis, Pantau Layanan untuk Pemudik

Ahmad Fikri, Direktur Pendistribusian Baznas RI, mengunjungi Posko Mudik Baznas di Ciamis untuk memastikan pelayanan pemudik optimal selama perjalanan. Posko menyediakan berbagai layanan gratis dan juga memfasilitasi zakat. Selain Posko Mudik, ada juga Posko Balik beroperasi setelah Idul Fitri. Kedua posko dijaga oleh personel terlatih.

Herry Dermawan; Petani Bisa Laporkan Bulog Jika Tak Serap Gabah dan Beras

Anggota Komisi IV DPR RI, Herry Dermawan, menegaskan hak petani melaporkan Bulog jika tidak menyerap gabah dan beras sesuai regulasi. Ia mendorong petani melaporkan penolakan tersebut dan memastikan Bulog membeli gabah kering giling dengan harga Rp6.500. Herry menekankan pentingnya pengawasan infrastruktur dan bantuan pertanian untuk kesejahteraan petani.

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!