Kisah Inspiratif Nasrudin, Petani Kangkung yang Pantang Menyerah

Di tengah hiruk pikuk kehidupan, kisah inspiratif Nasrudin, seorang petani kangkung dari Dusun Panyingkiran Desa Panaragan Kecamatan Cikoneng, patut menjadi sorotan.

Dengan kegigihan dan semangatnya yang pantang menyerah, Nasrudin berhasil menopang kehidupan keluarganya dan membiayai pendidikan putrinya, meski terkendala keterbatasan lahan.

Nasrudin, pria berusia 52 tahun ini, memiliki dua orang anak. Cita-citanya yang kuat untuk melihat putri bungsunya menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan, menjadi pendorong semangatnya untuk terus berjuang.

Berbeda dengan petani lainnya, Nasrudin tidak memiliki lahan sendiri. Namun, hal ini tidak menyurutkan langkahnya.

Dengan tekad yang bulat, Nasrudin menyewa lahan seluas 100 bata. 70 bata di antaranya ditanami padi, dan 30 bata lainnya ditanami kangkung darat.

Kegigihan Nasrudin dalam bertani kangkung sudah berlangsung selama satu tahun. Ia memanfaatkan waktu panen padi untuk bercocok tanam kangkung.

Hasilnya, kangkung tersebut menjadi sumber penghasilan tambahan bagi keluarganya, selain dari hasil panen padi yang sebagian digunakan untuk membayar sewa lahan dan modal menanam padi.

Kangkung yang ditanam Nasrudin memiliki kualitas tinggi. Ia memanennya dengan cara dicabut, bukan dipotong dengan arit.

Hal ini membuat kangkungnya lebih segar dan tahan lama, sehingga bisa dijual ke supermarket.

Nasrudin memanen kangkungnya setiap 30 hari sekali, dengan hasil panen yang sedikit berbeda tergantung kondisi cuaca.

“Kalau cuaca panas, panennya 30 hari sekali. Kalau musim hujan, panennya 25 hari sekali,” ungkapnya.

Kisah Nasrudin merupakan bukti nyata bahwa keterbatasan tidak menjadi halangan untuk mencapai mimpi.

Nasrudin menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi para petani yang ingin meningkatkan penghasilan dan kehidupan keluarganya.

Di tengah hiruk pikuk kehidupan, kisah inspiratif Nasrudin, seorang petani kangkung dari Dusun Panyingkiran Desa Panaragan Kecamatan Cikoneng, patut menjadi sorotan.

Dengan kegigihan dan semangatnya yang pantang menyerah, Nasrudin berhasil menopang kehidupan keluarganya dan membiayai pendidikan putrinya, meski terkendala keterbatasan lahan.

Nasrudin, pria berusia 52 tahun ini, memiliki dua orang anak. Cita-citanya yang kuat untuk melihat putri bungsunya menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan, menjadi pendorong semangatnya untuk terus berjuang.

Berbeda dengan petani lainnya, Nasrudin tidak memiliki lahan sendiri. Namun, hal ini tidak menyurutkan langkahnya.

Dengan tekad yang bulat, Nasrudin menyewa lahan seluas 100 bata. 70 bata di antaranya ditanami padi, dan 30 bata lainnya ditanami kangkung darat.

Kegigihan Nasrudin dalam bertani kangkung sudah berlangsung selama satu tahun. Ia memanfaatkan waktu panen padi untuk bercocok tanam kangkung.

Hasilnya, kangkung tersebut menjadi sumber penghasilan tambahan bagi keluarganya, selain dari hasil panen padi yang sebagian digunakan untuk membayar sewa lahan dan modal menanam padi.

Kangkung yang ditanam Nasrudin memiliki kualitas tinggi. Ia memanennya dengan cara dicabut, bukan dipotong dengan arit.

Hal ini membuat kangkungnya lebih segar dan tahan lama, sehingga bisa dijual ke supermarket.

Nasrudin memanen kangkungnya setiap 30 hari sekali, dengan hasil panen yang sedikit berbeda tergantung kondisi cuaca.

“Kalau cuaca panas, panennya 30 hari sekali. Kalau musim hujan, panennya 25 hari sekali,” ungkapnya.

Kisah Nasrudin merupakan bukti nyata bahwa keterbatasan tidak menjadi halangan untuk mencapai mimpi.

Nasrudin menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi para petani yang ingin meningkatkan penghasilan dan kehidupan keluarganya.

More from author

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

DMI Ciamis Tegaskan Konsep Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan Memiliki Tujuan Serupa

Ketua DMI Ciamis, Drs. H. Syarief Nurhidayat, menyatakan bahwa Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan memiliki tujuan serupa dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. DMI Ciamis meluncurkan Anugerah Masjid Ramah 2025, menilai masjid berdasarkan keramahan, terutama aspek lingkungan, aksesibilitas, dan dukungan untuk semua kalangan. Penilaian akan berlangsung hingga November 2025.

Direktur Pendistribusian Baznas RI Kunjungi Posko Mudik Ciamis, Pantau Layanan untuk Pemudik

Ahmad Fikri, Direktur Pendistribusian Baznas RI, mengunjungi Posko Mudik Baznas di Ciamis untuk memastikan pelayanan pemudik optimal selama perjalanan. Posko menyediakan berbagai layanan gratis dan juga memfasilitasi zakat. Selain Posko Mudik, ada juga Posko Balik beroperasi setelah Idul Fitri. Kedua posko dijaga oleh personel terlatih.

Herry Dermawan; Petani Bisa Laporkan Bulog Jika Tak Serap Gabah dan Beras

Anggota Komisi IV DPR RI, Herry Dermawan, menegaskan hak petani melaporkan Bulog jika tidak menyerap gabah dan beras sesuai regulasi. Ia mendorong petani melaporkan penolakan tersebut dan memastikan Bulog membeli gabah kering giling dengan harga Rp6.500. Herry menekankan pentingnya pengawasan infrastruktur dan bantuan pertanian untuk kesejahteraan petani.

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!