Ida Ardi Bilang Batik Harus Dilestarikan dari Generasi ke Generasi

Hj Ida Ardi dengan tegas menyatakan bahwa batik, sebagai warisan budaya bangsa, harus terus dijaga dan dilestarikan dari generasi ke generasi.

Batik adalah bagian tak terpisahkan dari warisan Budaya Bangsa yang harus dijaga dengan penuh kebanggaan.

“Generasi milenial perlu lebih banyak diajak untuk mengapresiasi keindahannya,” ucap Ida, yang kini menjabat sebagai Ketua Perempuan Indonesia Maju Ciamis.

Sebagai seorang dari generasi yang lebih tua, Ida merasa memiliki tanggung jawab besar untuk memberikan contoh dalam menghargai keindahan batik itu sendiri.

“Kita harus memberi contoh dengan menghargai keindahan batik,” ungkap Ida.

Ida juga mengaku pernah menggelar Perlombaan Busana Batik bersama Yayasan Batik Jabar yang dipimpin oleh Sendy Dede Yusuf beberapa tahun lalu di Tasik.

Menurut Ida, perkembangan teknologi dapat menjadi peluang emas untuk melestarikan budaya bangsa.

“Kita boleh hidup dalam era modern, namun batik, sebagai warisan budaya bangsa, harus tetap lestari. Unesco, badan dari PBB, telah mengakui bahwa Batik adalah warisan budaya Bangsa Indonesia,” ujarnya.

Ida memiliki pengetahuan luas mengenai berbagai motif batik.

Menurutnya, di Jawa Barat, Batik Ciamisan, Batik Garutan, dan Batik Tasik termasuk dalam kategori Batik Priangan. Selain itu, ada juga Batik Cirebonan.

“Saya juga mendengar bahwa Banjar saat ini tengah mengembangkan motif batiknya. Hal ini patut diapresiasi,” tuturnya.

Kejayaan Batik tempo dulu di Tasik diakui dengan pendirian Mitra Batik dan di Ciamis, dengan adanya Rukun Batik.

Ida menyebutkan, pihaknya bersama Yayasan Batik Jabar dan Kriya ITB, pernah mengunjungi Rukun Batik untuk bertemu dengan Tokoh Batik Ciamisan seperti Haji Dudin, Haji Otong Kartiman, Haji Toha, guna berbagi gagasan mengembangkan batik Ciamisan.

“Saya juga mengapresiasi Bapak Engkon Komara dan Ibu yang saat itu banyak memberikan dukungan,” ujarnya.

Ida mengakui bahwa saat ini batik bukan hanya untuk acara formal, namun juga cocok untuk acara santai karena inovasi desainnya.

Sekarang, batik bisa dikenakan tidak hanya untuk acara formal, namun juga untuk hang out karena adanya inovasi desain.

“Pilihan bergantung pada selera masing-masing individu,” jelas Ida yang memakai bawahan kain Batik Motif Parang saat memberikan keterangan.

Ida, yang kini dikenal sebagai pegiat kuliner di Istana Singkong, memiliki mimpi besar untuk menjadikan tempat kuliner miliknya sebagai sarana dakwah religi dan dakwah budaya.

Sebagai Ketua Perempuan Indonesia Maju Ciamis, Ida Ardi berharap apresiasi terhadap budaya dan seni tradisional harus menjadi agenda penting bagi semua pihak.

“Setiap produk legendaris, baik itu pakaian maupun kuliner, harus kita pelihara dan kembangkan. Saya bersama Ibu Hj Kania Herdiat dan Ibu Gita Griselda bahkan turut menyelenggarakan peragaan busana Kebaya,” tambah Ida, yang kiprahnya sudah dikenal hingga tingkat nasional.

Hj Ida Ardi dengan tegas menyatakan bahwa batik, sebagai warisan budaya bangsa, harus terus dijaga dan dilestarikan dari generasi ke generasi.

Batik adalah bagian tak terpisahkan dari warisan Budaya Bangsa yang harus dijaga dengan penuh kebanggaan.

“Generasi milenial perlu lebih banyak diajak untuk mengapresiasi keindahannya,” ucap Ida, yang kini menjabat sebagai Ketua Perempuan Indonesia Maju Ciamis.

Sebagai seorang dari generasi yang lebih tua, Ida merasa memiliki tanggung jawab besar untuk memberikan contoh dalam menghargai keindahan batik itu sendiri.

“Kita harus memberi contoh dengan menghargai keindahan batik,” ungkap Ida.

Ida juga mengaku pernah menggelar Perlombaan Busana Batik bersama Yayasan Batik Jabar yang dipimpin oleh Sendy Dede Yusuf beberapa tahun lalu di Tasik.

Menurut Ida, perkembangan teknologi dapat menjadi peluang emas untuk melestarikan budaya bangsa.

“Kita boleh hidup dalam era modern, namun batik, sebagai warisan budaya bangsa, harus tetap lestari. Unesco, badan dari PBB, telah mengakui bahwa Batik adalah warisan budaya Bangsa Indonesia,” ujarnya.

Ida memiliki pengetahuan luas mengenai berbagai motif batik.

Menurutnya, di Jawa Barat, Batik Ciamisan, Batik Garutan, dan Batik Tasik termasuk dalam kategori Batik Priangan. Selain itu, ada juga Batik Cirebonan.

“Saya juga mendengar bahwa Banjar saat ini tengah mengembangkan motif batiknya. Hal ini patut diapresiasi,” tuturnya.

Kejayaan Batik tempo dulu di Tasik diakui dengan pendirian Mitra Batik dan di Ciamis, dengan adanya Rukun Batik.

Ida menyebutkan, pihaknya bersama Yayasan Batik Jabar dan Kriya ITB, pernah mengunjungi Rukun Batik untuk bertemu dengan Tokoh Batik Ciamisan seperti Haji Dudin, Haji Otong Kartiman, Haji Toha, guna berbagi gagasan mengembangkan batik Ciamisan.

“Saya juga mengapresiasi Bapak Engkon Komara dan Ibu yang saat itu banyak memberikan dukungan,” ujarnya.

Ida mengakui bahwa saat ini batik bukan hanya untuk acara formal, namun juga cocok untuk acara santai karena inovasi desainnya.

Sekarang, batik bisa dikenakan tidak hanya untuk acara formal, namun juga untuk hang out karena adanya inovasi desain.

“Pilihan bergantung pada selera masing-masing individu,” jelas Ida yang memakai bawahan kain Batik Motif Parang saat memberikan keterangan.

Ida, yang kini dikenal sebagai pegiat kuliner di Istana Singkong, memiliki mimpi besar untuk menjadikan tempat kuliner miliknya sebagai sarana dakwah religi dan dakwah budaya.

Sebagai Ketua Perempuan Indonesia Maju Ciamis, Ida Ardi berharap apresiasi terhadap budaya dan seni tradisional harus menjadi agenda penting bagi semua pihak.

“Setiap produk legendaris, baik itu pakaian maupun kuliner, harus kita pelihara dan kembangkan. Saya bersama Ibu Hj Kania Herdiat dan Ibu Gita Griselda bahkan turut menyelenggarakan peragaan busana Kebaya,” tambah Ida, yang kiprahnya sudah dikenal hingga tingkat nasional.

More from author

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

DMI Ciamis Tegaskan Konsep Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan Memiliki Tujuan Serupa

Ketua DMI Ciamis, Drs. H. Syarief Nurhidayat, menyatakan bahwa Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan memiliki tujuan serupa dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. DMI Ciamis meluncurkan Anugerah Masjid Ramah 2025, menilai masjid berdasarkan keramahan, terutama aspek lingkungan, aksesibilitas, dan dukungan untuk semua kalangan. Penilaian akan berlangsung hingga November 2025.

Direktur Pendistribusian Baznas RI Kunjungi Posko Mudik Ciamis, Pantau Layanan untuk Pemudik

Ahmad Fikri, Direktur Pendistribusian Baznas RI, mengunjungi Posko Mudik Baznas di Ciamis untuk memastikan pelayanan pemudik optimal selama perjalanan. Posko menyediakan berbagai layanan gratis dan juga memfasilitasi zakat. Selain Posko Mudik, ada juga Posko Balik beroperasi setelah Idul Fitri. Kedua posko dijaga oleh personel terlatih.

Herry Dermawan; Petani Bisa Laporkan Bulog Jika Tak Serap Gabah dan Beras

Anggota Komisi IV DPR RI, Herry Dermawan, menegaskan hak petani melaporkan Bulog jika tidak menyerap gabah dan beras sesuai regulasi. Ia mendorong petani melaporkan penolakan tersebut dan memastikan Bulog membeli gabah kering giling dengan harga Rp6.500. Herry menekankan pentingnya pengawasan infrastruktur dan bantuan pertanian untuk kesejahteraan petani.

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!