Giyatno; Disnakan Tidak Produksi Magot, Hanya Memanfaatkan Bank Sampah

62 / 100 Skor SEO

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan / Disnakan Ciamis, Dr. Giyatno, menegaskan bahwa pihaknya tidak memproduksi magot, melainkan hanya memanfaatkannya sebagai salah satu alternatif pakan untuk pembudidaya ikan.

“Magot dihasilkan oleh Bank Sampah, kemudian kami manfaatkan sebagai pakan alternatif bagi para pembudidaya ikan,” jelasnya.

Langkah ini, menurut Giyatno, bertujuan untuk membantu para pembudidaya ikan di Kabupaten Ciamis mengurangi ketergantungan pada pakan pabrik yang harganya sering kali tidak stabil dan cenderung mahal.

Dengan memanfaatkan magot, diharapkan biaya operasional para pembudidaya dapat ditekan, sehingga sektor perikanan tetap produktif dan kompetitif.

Namun demikian, Giyatno menekankan bahwa pihak Disnakan tidak menjalankan program budidaya magot.

Program budidaya magot sepenuhnya berada di bawah kewenangan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup / DPRKPLH Ciamis.

“Disnakan sendiri tidak memberikan bantuan stimulan kepada kelompok budidaya ikan untuk penggunaan pakan alternatif seperti magot,” tegasnya.

Lebih lanjut, Giyatno juga memberikan informasi terkait anggaran pakan budidaya ikan.

Ia menyebutkan bahwa untuk Tahun Anggaran 2025, tidak ada alokasi bantuan pakan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Berbeda dengan tahun 2024, di mana DAK digunakan untuk memberikan bantuan pakan kepada 17 kelompok budidaya ikan air tawar, pada tahun 2025 tidak ada lagi anggaran untuk itu,” ujarnya.

Sebagai catatan, program Disnakan Ciamis di tahun 2024 berhasil memanfaatkan anggaran DAK untuk mendukung kebutuhan pakan bagi pembudidaya ikan.

Dengan tidak adanya alokasi serupa di tahun mendatang, Disnakan berharap para pembudidaya ikan dapat memanfaatkan alternatif pakan lain, seperti magot, secara mandiri dan berkelanjutan.

62 / 100 Skor SEO

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan / Disnakan Ciamis, Dr. Giyatno, menegaskan bahwa pihaknya tidak memproduksi magot, melainkan hanya memanfaatkannya sebagai salah satu alternatif pakan untuk pembudidaya ikan.

“Magot dihasilkan oleh Bank Sampah, kemudian kami manfaatkan sebagai pakan alternatif bagi para pembudidaya ikan,” jelasnya.

Langkah ini, menurut Giyatno, bertujuan untuk membantu para pembudidaya ikan di Kabupaten Ciamis mengurangi ketergantungan pada pakan pabrik yang harganya sering kali tidak stabil dan cenderung mahal.

Dengan memanfaatkan magot, diharapkan biaya operasional para pembudidaya dapat ditekan, sehingga sektor perikanan tetap produktif dan kompetitif.

Namun demikian, Giyatno menekankan bahwa pihak Disnakan tidak menjalankan program budidaya magot.

Program budidaya magot sepenuhnya berada di bawah kewenangan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup / DPRKPLH Ciamis.

“Disnakan sendiri tidak memberikan bantuan stimulan kepada kelompok budidaya ikan untuk penggunaan pakan alternatif seperti magot,” tegasnya.

Lebih lanjut, Giyatno juga memberikan informasi terkait anggaran pakan budidaya ikan.

Ia menyebutkan bahwa untuk Tahun Anggaran 2025, tidak ada alokasi bantuan pakan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Berbeda dengan tahun 2024, di mana DAK digunakan untuk memberikan bantuan pakan kepada 17 kelompok budidaya ikan air tawar, pada tahun 2025 tidak ada lagi anggaran untuk itu,” ujarnya.

Sebagai catatan, program Disnakan Ciamis di tahun 2024 berhasil memanfaatkan anggaran DAK untuk mendukung kebutuhan pakan bagi pembudidaya ikan.

Dengan tidak adanya alokasi serupa di tahun mendatang, Disnakan berharap para pembudidaya ikan dapat memanfaatkan alternatif pakan lain, seperti magot, secara mandiri dan berkelanjutan.

More from author

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

DMI Ciamis Tegaskan Konsep Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan Memiliki Tujuan Serupa

Ketua DMI Ciamis, Drs. H. Syarief Nurhidayat, menyatakan bahwa Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan memiliki tujuan serupa dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. DMI Ciamis meluncurkan Anugerah Masjid Ramah 2025, menilai masjid berdasarkan keramahan, terutama aspek lingkungan, aksesibilitas, dan dukungan untuk semua kalangan. Penilaian akan berlangsung hingga November 2025.

Direktur Pendistribusian Baznas RI Kunjungi Posko Mudik Ciamis, Pantau Layanan untuk Pemudik

Ahmad Fikri, Direktur Pendistribusian Baznas RI, mengunjungi Posko Mudik Baznas di Ciamis untuk memastikan pelayanan pemudik optimal selama perjalanan. Posko menyediakan berbagai layanan gratis dan juga memfasilitasi zakat. Selain Posko Mudik, ada juga Posko Balik beroperasi setelah Idul Fitri. Kedua posko dijaga oleh personel terlatih.

Herry Dermawan; Petani Bisa Laporkan Bulog Jika Tak Serap Gabah dan Beras

Anggota Komisi IV DPR RI, Herry Dermawan, menegaskan hak petani melaporkan Bulog jika tidak menyerap gabah dan beras sesuai regulasi. Ia mendorong petani melaporkan penolakan tersebut dan memastikan Bulog membeli gabah kering giling dengan harga Rp6.500. Herry menekankan pentingnya pengawasan infrastruktur dan bantuan pertanian untuk kesejahteraan petani.

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!