Gerakan Pangan Murah Ciamis Stabilkan Harga, Dukung Petani & UMKM

62 / 100 Skor SEO

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) serta Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM).

Upaya ini sebagai langkah strategis dalam menekan angka inflasi serta memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat, khususnya petani dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Menjaga Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan

Kepala Bidang Ketahanan Pangan DPKP Ciamis, Dadan Suhendar, menjelaskan, GPM hadir sebagai respons terhadap kebutuhan masyarakat dalam menjaga kestabilan pasokan serta harga bahan pokok.

Stabilitas ini sangat penting karena bahan pokok merupakan indikator utama dalam pengukuran inflasi di suatu daerah.

Dadang menuturkan, gerakan ini bertujuan untuk memastikan harga tetap terkendali dan pasokan bahan pangan tersedia dalam jumlah yang cukup di tengah masyarakat.

Dengan begitu, daya beli masyarakat tetap terjaga dan potensi kerawanan pangan dapat diminimalisir.

Penyediaan Bahan Pokok dengan Harga Terjangkau

Dalam setiap pelaksanaan Gerakan Pangan Murah, berbagai komoditas penting disediakan dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan harga pasar.

Komoditas tersebut meliputi:

  • Beras
  • Daging ayam dan daging sapi
  • Telur ayam
  • Tepung terigu
  • Minyak goreng
  • Gula pasir
  • Aneka sayur mayur

Dadan menambahkan bahwa penyediaan bahan pangan ini dilakukan dengan menggandeng para pemasok dan pelaku usaha lokal. “Kami menjalin kerja sama dengan berbagai pelaku usaha, termasuk pemasok bahan pokok dan petani, sehingga gerakan ini tidak hanya bermanfaat bagi konsumen, tetapi juga memberikan dampak positif bagi para produsen lokal,” jelasnya.

Memberdayakan Petani dan UMKM Lokal

Lebih lanjut, Dadan menekankan, GPM tidak hanya menjadi solusi bagi masyarakat dalam mendapatkan bahan pangan murah, tetapi juga menjadi sarana pemberdayaan bagi petani dan pelaku UMKM.

Dengan adanya gerakan ini, para petani dan produsen pangan lokal memiliki akses pasar yang lebih luas, sehingga dapat meningkatkan pendapatan mereka.

“Kami tidak hanya memastikan bahan pokok tersedia dengan harga yang lebih rendah, tetapi juga berusaha agar produk yang dijual berasal dari petani dan pelaku usaha lokal. Ini adalah bagian dari upaya kami dalam memberdayakan mereka,” tambahnya.

Antusiasme Masyarakat dan Tantangan Pelaksanaan GPM

Sejak tahun 2024, Pemkab Ciamis telah menggelar enam kali Gerakan Pangan Murah.

Dari jumlah tersebut, lima kali di antaranya didanai oleh APBD Provinsi Jawa Barat, sedangkan satu kali mendapat dukungan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Dadan mengungkapkan, antusiasme masyarakat terhadap program ini sangat tinggi, begitu pula dengan minat dari pelaku usaha yang ingin berpartisipasi.

Namun, keterbatasan anggaran menjadi salah satu kendala dalam memperluas jangkauan serta meningkatkan jumlah komoditas yang dapat disediakan dalam setiap pelaksanaan GPM.

“Kami sangat mengapresiasi tingginya minat masyarakat dalam GPM ini. Namun, tentu saja kami masih menghadapi kendala keterbatasan anggaran, sehingga jumlah komoditas yang bisa kami sediakan masih terbatas,” pungkasnya.

62 / 100 Skor SEO

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) serta Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM).

Upaya ini sebagai langkah strategis dalam menekan angka inflasi serta memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat, khususnya petani dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Menjaga Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan

Kepala Bidang Ketahanan Pangan DPKP Ciamis, Dadan Suhendar, menjelaskan, GPM hadir sebagai respons terhadap kebutuhan masyarakat dalam menjaga kestabilan pasokan serta harga bahan pokok.

Stabilitas ini sangat penting karena bahan pokok merupakan indikator utama dalam pengukuran inflasi di suatu daerah.

Dadang menuturkan, gerakan ini bertujuan untuk memastikan harga tetap terkendali dan pasokan bahan pangan tersedia dalam jumlah yang cukup di tengah masyarakat.

Dengan begitu, daya beli masyarakat tetap terjaga dan potensi kerawanan pangan dapat diminimalisir.

Penyediaan Bahan Pokok dengan Harga Terjangkau

Dalam setiap pelaksanaan Gerakan Pangan Murah, berbagai komoditas penting disediakan dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan harga pasar.

Komoditas tersebut meliputi:

  • Beras
  • Daging ayam dan daging sapi
  • Telur ayam
  • Tepung terigu
  • Minyak goreng
  • Gula pasir
  • Aneka sayur mayur

Dadan menambahkan bahwa penyediaan bahan pangan ini dilakukan dengan menggandeng para pemasok dan pelaku usaha lokal. “Kami menjalin kerja sama dengan berbagai pelaku usaha, termasuk pemasok bahan pokok dan petani, sehingga gerakan ini tidak hanya bermanfaat bagi konsumen, tetapi juga memberikan dampak positif bagi para produsen lokal,” jelasnya.

Memberdayakan Petani dan UMKM Lokal

Lebih lanjut, Dadan menekankan, GPM tidak hanya menjadi solusi bagi masyarakat dalam mendapatkan bahan pangan murah, tetapi juga menjadi sarana pemberdayaan bagi petani dan pelaku UMKM.

Dengan adanya gerakan ini, para petani dan produsen pangan lokal memiliki akses pasar yang lebih luas, sehingga dapat meningkatkan pendapatan mereka.

“Kami tidak hanya memastikan bahan pokok tersedia dengan harga yang lebih rendah, tetapi juga berusaha agar produk yang dijual berasal dari petani dan pelaku usaha lokal. Ini adalah bagian dari upaya kami dalam memberdayakan mereka,” tambahnya.

Antusiasme Masyarakat dan Tantangan Pelaksanaan GPM

Sejak tahun 2024, Pemkab Ciamis telah menggelar enam kali Gerakan Pangan Murah.

Dari jumlah tersebut, lima kali di antaranya didanai oleh APBD Provinsi Jawa Barat, sedangkan satu kali mendapat dukungan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Dadan mengungkapkan, antusiasme masyarakat terhadap program ini sangat tinggi, begitu pula dengan minat dari pelaku usaha yang ingin berpartisipasi.

Namun, keterbatasan anggaran menjadi salah satu kendala dalam memperluas jangkauan serta meningkatkan jumlah komoditas yang dapat disediakan dalam setiap pelaksanaan GPM.

“Kami sangat mengapresiasi tingginya minat masyarakat dalam GPM ini. Namun, tentu saja kami masih menghadapi kendala keterbatasan anggaran, sehingga jumlah komoditas yang bisa kami sediakan masih terbatas,” pungkasnya.

More from author

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

DMI Ciamis Tegaskan Konsep Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan Memiliki Tujuan Serupa

Ketua DMI Ciamis, Drs. H. Syarief Nurhidayat, menyatakan bahwa Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan memiliki tujuan serupa dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. DMI Ciamis meluncurkan Anugerah Masjid Ramah 2025, menilai masjid berdasarkan keramahan, terutama aspek lingkungan, aksesibilitas, dan dukungan untuk semua kalangan. Penilaian akan berlangsung hingga November 2025.

Direktur Pendistribusian Baznas RI Kunjungi Posko Mudik Ciamis, Pantau Layanan untuk Pemudik

Ahmad Fikri, Direktur Pendistribusian Baznas RI, mengunjungi Posko Mudik Baznas di Ciamis untuk memastikan pelayanan pemudik optimal selama perjalanan. Posko menyediakan berbagai layanan gratis dan juga memfasilitasi zakat. Selain Posko Mudik, ada juga Posko Balik beroperasi setelah Idul Fitri. Kedua posko dijaga oleh personel terlatih.

Herry Dermawan; Petani Bisa Laporkan Bulog Jika Tak Serap Gabah dan Beras

Anggota Komisi IV DPR RI, Herry Dermawan, menegaskan hak petani melaporkan Bulog jika tidak menyerap gabah dan beras sesuai regulasi. Ia mendorong petani melaporkan penolakan tersebut dan memastikan Bulog membeli gabah kering giling dengan harga Rp6.500. Herry menekankan pentingnya pengawasan infrastruktur dan bantuan pertanian untuk kesejahteraan petani.

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!