BUMN Cemen Baperan! Laba Triliunan Rupiah, Malah Nangis ke Polisi Gara-gara Kritik Medsos?

Sebuah BUMN raksasa dengan aset triliunan rupiah baru-baru ini menggemparkan publik dengan laporannya ke polisi atas konten di media sosial yang dianggap ‘menjelekkan’ perbankan.

Langkah ini menuai kritik pedas dari berbagai pihak, yang mempertanyakan kompetensi dan logika para pejabat BUMN tersebut.

Kritikan terhadap hal tersebut salah satunya datang dari penulis ternama Tere Liye yang diunggah di akun Facebook Tere Liye.

Tere Liye mempertanyakan mengapa BUMN dengan laba bersih puluhan triliun rupiah ini gampang baper dengan kritik di media sosial.

Alih-alih menggunakan kekuatan finansialnya untuk mengedukasi masyarakat dan meningkatkan literasi keuangan, BUMN ini malah memilih langkah represif yang dinilai kontraproduktif.

Ketimbang melaporkan kritik ke polisi, Tere Liye menyarankan BUMN tersebut untuk fokus pada edukasi dan literasi keuangan masyarakat.

Dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keuangan, mereka diharapkan tidak mudah terpengaruh oleh konten negatif di media sosial.

Namun, BUMN tersebut jutru membela diri dengan menyatakan bahwa mereka telah melakukan berbagai upaya edukasi dan literasi keuangan.

Justru Tere Liye meragukannnya, mengingat masih tingginya angka penipuan keuangan dan investasi bodong di Indonesia.

Tere Liye mempertanyakan keseriusan BUMN ini dalam mengedukasi dan melindungi masyarakat dari bahaya penipuan keuangan.

Langkah represif terhadap kritik di media sosial justru dianggap kontraproduktif dan memperburuk citra BUMN di mata publik.

Kasus ini menjadi pengingat bagi BUMN untuk lebih fokus pada tugas utamanya, yaitu melayani masyarakat dan melindungi kepentingan publik.

Ketimbang baperan dengan kritik, Tere Liye berharap BUMN harus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan literasi keuangan dan membangun kepercayaan masyarakat.

Sebuah BUMN raksasa dengan aset triliunan rupiah baru-baru ini menggemparkan publik dengan laporannya ke polisi atas konten di media sosial yang dianggap ‘menjelekkan’ perbankan.

Langkah ini menuai kritik pedas dari berbagai pihak, yang mempertanyakan kompetensi dan logika para pejabat BUMN tersebut.

Kritikan terhadap hal tersebut salah satunya datang dari penulis ternama Tere Liye yang diunggah di akun Facebook Tere Liye.

Tere Liye mempertanyakan mengapa BUMN dengan laba bersih puluhan triliun rupiah ini gampang baper dengan kritik di media sosial.

Alih-alih menggunakan kekuatan finansialnya untuk mengedukasi masyarakat dan meningkatkan literasi keuangan, BUMN ini malah memilih langkah represif yang dinilai kontraproduktif.

Ketimbang melaporkan kritik ke polisi, Tere Liye menyarankan BUMN tersebut untuk fokus pada edukasi dan literasi keuangan masyarakat.

Dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keuangan, mereka diharapkan tidak mudah terpengaruh oleh konten negatif di media sosial.

Namun, BUMN tersebut jutru membela diri dengan menyatakan bahwa mereka telah melakukan berbagai upaya edukasi dan literasi keuangan.

Justru Tere Liye meragukannnya, mengingat masih tingginya angka penipuan keuangan dan investasi bodong di Indonesia.

Tere Liye mempertanyakan keseriusan BUMN ini dalam mengedukasi dan melindungi masyarakat dari bahaya penipuan keuangan.

Langkah represif terhadap kritik di media sosial justru dianggap kontraproduktif dan memperburuk citra BUMN di mata publik.

Kasus ini menjadi pengingat bagi BUMN untuk lebih fokus pada tugas utamanya, yaitu melayani masyarakat dan melindungi kepentingan publik.

Ketimbang baperan dengan kritik, Tere Liye berharap BUMN harus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan literasi keuangan dan membangun kepercayaan masyarakat.

More from author

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

DMI Ciamis Tegaskan Konsep Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan Memiliki Tujuan Serupa

Ketua DMI Ciamis, Drs. H. Syarief Nurhidayat, menyatakan bahwa Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan memiliki tujuan serupa dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. DMI Ciamis meluncurkan Anugerah Masjid Ramah 2025, menilai masjid berdasarkan keramahan, terutama aspek lingkungan, aksesibilitas, dan dukungan untuk semua kalangan. Penilaian akan berlangsung hingga November 2025.

Direktur Pendistribusian Baznas RI Kunjungi Posko Mudik Ciamis, Pantau Layanan untuk Pemudik

Ahmad Fikri, Direktur Pendistribusian Baznas RI, mengunjungi Posko Mudik Baznas di Ciamis untuk memastikan pelayanan pemudik optimal selama perjalanan. Posko menyediakan berbagai layanan gratis dan juga memfasilitasi zakat. Selain Posko Mudik, ada juga Posko Balik beroperasi setelah Idul Fitri. Kedua posko dijaga oleh personel terlatih.

Herry Dermawan; Petani Bisa Laporkan Bulog Jika Tak Serap Gabah dan Beras

Anggota Komisi IV DPR RI, Herry Dermawan, menegaskan hak petani melaporkan Bulog jika tidak menyerap gabah dan beras sesuai regulasi. Ia mendorong petani melaporkan penolakan tersebut dan memastikan Bulog membeli gabah kering giling dengan harga Rp6.500. Herry menekankan pentingnya pengawasan infrastruktur dan bantuan pertanian untuk kesejahteraan petani.

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!