Andi Slide Jembatani Tradisi dan Modernitas Lewat Musik dan Edukasi

61 / 100 Skor SEO

Di antara gempuran modernitas, Andi Slide hadir sebagai oase yang menyegarkan, memadukan seni tradisi dan modernitas dalam alunan musiknya.

Pria berusia 39 tahun ini tak hanya piawai memetik senar gitar dengan teknik slide yang unik, tetapi juga aktif mengedukasi masyarakat melalui musik, khususnya Angklung.

Andi, yang memiliki nama lengkap Andi Alfian Kuswandi, berasal dari Dusun Cibodas, Desa Kujang, Kecamatan Cikoneng, Ciamis.

Sejak bangku SMP, ia sudah menunjukkan ketertarikannya pada musik, belajar gitar secara otodidak dengan tekad dan kegigihan.

Keunikannya terletak pada teknik slide yang ia mainkan dalam posisi gitar direbahkan, menghasilkan melodi yang khas dan memukau.

Keahlian Andi tak hanya terbatas pada musik modern. Ia juga piawai memainkan alat musik tradisional Angklung.

Dan tak hanya itu, ia juga aktif mengedukasi publik tentang Angklung melalui berbagai pentas, baik di tingkat lokal maupun nasional.

Kecintaannya pada Angklung mendorong Andi untuk membuat buku metodologi belajar Angklung berjudul “Ayo Belajar Angklung”.

Buku ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat mempelajari Angklung dengan cara yang menyenangkan dan inovatif.

Pada tahun 2019, Andi mendirikan Sanggar Hanjuang Beureum di rumahnya.

Sanggar ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk belajar dan mengembangkan bakat mereka dalam seni musik, karawitan, dan degung.

Sanggar Hanjuang Beureum tak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga menjadi oase kebersamaan dan kepedulian sosial.

Andi dan adiknya, Ari, yang berperan sebagai Guru Silat dan pimpinan Padepokan Tajur Halang, bersama-sama membangun rasa persaudaraan dan gotong royong di antara para anggota sanggar.

Usaha Andi dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya mendapat apresiasi dari pemerintah Desa Kujang, yang memberikan bantuan alat-alat karawitan.

Mimpi Andi tak berhenti di situ. Ia ingin seni menjadi alat pemberdayaan masyarakat, membangun nilai-nilai positif dan menumbuhkan rasa cinta tanah air.

Kegigihan dan semangatnya menjadi inspirasi bagi banyak orang, menunjukkan bahwa dengan tekad dan kreativitas, ia dapat menjembatani tradisi dan modernitas, membangun oase yang menyegarkan di tengah era yang terus berubah.

61 / 100 Skor SEO

Di antara gempuran modernitas, Andi Slide hadir sebagai oase yang menyegarkan, memadukan seni tradisi dan modernitas dalam alunan musiknya.

Pria berusia 39 tahun ini tak hanya piawai memetik senar gitar dengan teknik slide yang unik, tetapi juga aktif mengedukasi masyarakat melalui musik, khususnya Angklung.

Andi, yang memiliki nama lengkap Andi Alfian Kuswandi, berasal dari Dusun Cibodas, Desa Kujang, Kecamatan Cikoneng, Ciamis.

Sejak bangku SMP, ia sudah menunjukkan ketertarikannya pada musik, belajar gitar secara otodidak dengan tekad dan kegigihan.

Keunikannya terletak pada teknik slide yang ia mainkan dalam posisi gitar direbahkan, menghasilkan melodi yang khas dan memukau.

Keahlian Andi tak hanya terbatas pada musik modern. Ia juga piawai memainkan alat musik tradisional Angklung.

Dan tak hanya itu, ia juga aktif mengedukasi publik tentang Angklung melalui berbagai pentas, baik di tingkat lokal maupun nasional.

Kecintaannya pada Angklung mendorong Andi untuk membuat buku metodologi belajar Angklung berjudul “Ayo Belajar Angklung”.

Buku ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat mempelajari Angklung dengan cara yang menyenangkan dan inovatif.

Pada tahun 2019, Andi mendirikan Sanggar Hanjuang Beureum di rumahnya.

Sanggar ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk belajar dan mengembangkan bakat mereka dalam seni musik, karawitan, dan degung.

Sanggar Hanjuang Beureum tak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga menjadi oase kebersamaan dan kepedulian sosial.

Andi dan adiknya, Ari, yang berperan sebagai Guru Silat dan pimpinan Padepokan Tajur Halang, bersama-sama membangun rasa persaudaraan dan gotong royong di antara para anggota sanggar.

Usaha Andi dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya mendapat apresiasi dari pemerintah Desa Kujang, yang memberikan bantuan alat-alat karawitan.

Mimpi Andi tak berhenti di situ. Ia ingin seni menjadi alat pemberdayaan masyarakat, membangun nilai-nilai positif dan menumbuhkan rasa cinta tanah air.

Kegigihan dan semangatnya menjadi inspirasi bagi banyak orang, menunjukkan bahwa dengan tekad dan kreativitas, ia dapat menjembatani tradisi dan modernitas, membangun oase yang menyegarkan di tengah era yang terus berubah.

More from author

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

DMI Ciamis Tegaskan Konsep Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan Memiliki Tujuan Serupa

Ketua DMI Ciamis, Drs. H. Syarief Nurhidayat, menyatakan bahwa Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan memiliki tujuan serupa dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. DMI Ciamis meluncurkan Anugerah Masjid Ramah 2025, menilai masjid berdasarkan keramahan, terutama aspek lingkungan, aksesibilitas, dan dukungan untuk semua kalangan. Penilaian akan berlangsung hingga November 2025.

Direktur Pendistribusian Baznas RI Kunjungi Posko Mudik Ciamis, Pantau Layanan untuk Pemudik

Ahmad Fikri, Direktur Pendistribusian Baznas RI, mengunjungi Posko Mudik Baznas di Ciamis untuk memastikan pelayanan pemudik optimal selama perjalanan. Posko menyediakan berbagai layanan gratis dan juga memfasilitasi zakat. Selain Posko Mudik, ada juga Posko Balik beroperasi setelah Idul Fitri. Kedua posko dijaga oleh personel terlatih.

Herry Dermawan; Petani Bisa Laporkan Bulog Jika Tak Serap Gabah dan Beras

Anggota Komisi IV DPR RI, Herry Dermawan, menegaskan hak petani melaporkan Bulog jika tidak menyerap gabah dan beras sesuai regulasi. Ia mendorong petani melaporkan penolakan tersebut dan memastikan Bulog membeli gabah kering giling dengan harga Rp6.500. Herry menekankan pentingnya pengawasan infrastruktur dan bantuan pertanian untuk kesejahteraan petani.

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!