Ahmad Ghozali, yang dikenal gigih dalam pengabdian masyarakat, kini tengah menapaki dua peran sekaligus—sebagai Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institute Nahdlatul Ulama (INU) Ciamis periode 2023-2024 serta Kepala Dusun Sirnarasa, Desa Beber, Kecamatan Cimaragas, Kabupaten Ciamis.
Dengan semangat tinggi, ia menargetkan pengembangan peternakan kambing hingga mencapai 100 ekor pada akhir tahun 2025.
Saat ini, Ahmad Ghozali telah mengelola 50 ekor kambing yang ditempatkan di kandang desa.
Peternakan ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan yang didukung oleh pemerintah desa serta swadaya masyarakat.
“Hingga kini masih 50 ekor kambing yang ada di kandang, ini dari program ketahanan pangan desa dan sebagian dari swadaya masyarakat,” ungkap Ahmad, yang juga merupakan mahasiswa semester VI Program Studi Hukum Tata Negara di INU Ciamis.
Keinginannya untuk menjadi Kepala Dusun berangkat dari kepedulian terhadap masyarakat. Dengan wilayah yang mencakup enam RT, ia berharap peternakan kambing ini dapat menjadi sumber pendapatan tambahan.
“Rencananya, 100 ekor kambing ini nantinya akan dijual, dan keuntungannya dibagi antara pengelola serta digunakan untuk menggaji para Ketua RT di Dusun Cibeber,” jelasnya.
Tidak hanya fokus pada peternakan, Ahmad Ghozali bersama masyarakat juga tengah mengembangkan budidaya Pisang Bagja atau Pisang Tanduk sebagai potensi ekonomi alternatif.
Meski masih dalam tahap awal, ia optimis dengan prospek pertanian ini. “Untuk saat ini, baru sekitar 10 persen dari total target yang sudah ditanam,” katanya.
Menjabat sebagai Kepala Dusun sejak satu tahun lalu, Ahmad sebelumnya telah mengabdi selama satu dekade sebagai perangkat desa dengan jabatan Kasi Pemerintahan Desa Cimaragas.
Meski memiliki tanggung jawab besar di pemerintahan desa, ia tetap berkomitmen menyelesaikan pendidikannya di INU Ciamis.
“Sebelumnya saya pernah menjadi mahasiswa di Unpad Jatinangor, STIA, dan Unigal, namun hanya bertahan tiga semester dan tidak selesai. Insya Allah, di INU Ciamis ini saya ingin menyelesaikan studi dan meraih gelar sarjana,” ujarnya.
Ahmad, yang lahir pada tahun 1973, adalah sosok ayah dari dua anak yang kini juga berstatus sebagai mahasiswa INU Ciamis.
Kedua putranya telah bekerja di pemerintahan, satu sebagai perangkat desa dan satunya lagi sebagai pegawai kecamatan.
“Motivasi saya untuk kuliah bukan sekadar mengejar gelar, tetapi untuk menimba ilmu yang dapat saya manfaatkan bagi kepentingan orang banyak,” tandasnya.
Dengan dedikasi yang tinggi dalam membangun desa dan meningkatkan taraf hidup masyarakat, Ahmad Ghozali menjadi sosok inspiratif yang membuktikan bahwa pendidikan dan pengabdian dapat berjalan beriringan.