Alibaba Luncurkan Model AI QwQ-32B, Tantang OpenAI di Ranah Penalaran

63 / 100 Skor SEO

Alibaba telah meluncurkan QwQ-32B-Preview, sebuah model kecerdasan buatan (AI) baru yang dirancang untuk mengungguli teknologi serupa, termasuk model penalaran mutakhir dari OpenAI.

Model ini tidak hanya menawarkan kemampuan penalaran yang lebih baik tetapi juga menjadi salah satu yang pertama tersedia secara terbuka dengan lisensi permisif, memungkinkan pengguna mengunduh dan memanfaatkannya untuk aplikasi komersial.

Spesifikasi dan Performa

Dikembangkan oleh tim Qwen dari Alibaba, QwQ-32B-Preview memiliki 32,5 miliar parameter dan mampu memproses instruksi hingga 32 ribu kata—kapasitas yang mengesankan dibandingkan model AI lain. ‘

Berdasarkan pengujian internal Alibaba, model ini menunjukkan performa superior dalam beberapa tolok ukur, seperti AIME dan MATH, yang digunakan untuk menguji kemampuan penalaran logika dan matematika.

AIME, misalnya, menggunakan AI lain untuk mengevaluasi keakuratan model, sementara MATH terdiri dari kumpulan soal cerita matematika yang mengukur kemampuan bernalar.

Dalam uji coba ini, QwQ-32B-Preview berhasil mengalahkan model OpenAI, seperti o1-preview dan o1-mini, yang juga dikenal memiliki keunggulan di bidang penalaran.

Kemampuan luar biasa ini memungkinkan QwQ-32B-Preview memecahkan teka-teki logika dan menjawab pertanyaan matematika kompleks.

Namun, seperti halnya model AI lainnya, QwQ-32B-Preview memiliki kelemahan, seperti terkadang berpindah bahasa tanpa alasan jelas, terjebak dalam pengulangan, dan kesulitan menyelesaikan tugas yang memerlukan penalaran akal sehat.

Proses Penalaran dan Efisiensi

Mirip dengan model OpenAI, QwQ-32B-Preview menggunakan pendekatan “penalaran bertahap.”

Model ini secara aktif merencanakan langkah-langkah pemecahan masalah, memeriksa fakta, dan melakukan serangkaian tindakan untuk menemukan jawaban terbaik.

Pendekatan ini membantu model menghindari kesalahan umum tetapi membutuhkan waktu pemrosesan yang lebih lama dibandingkan model tradisional.

Lisensi Terbuka dan Regulasi Politik

QwQ-32B-Preview kini dapat diakses secara terbuka di platform Hugging Face dengan lisensi Apache 2.0, memungkinkan pengguna untuk menggunakannya dalam berbagai aplikasi, termasuk komersial.

Namun, hanya sebagian komponen model yang dirilis, sehingga pengguna tidak dapat mereplikasi keseluruhan sistem atau memahami sepenuhnya cara kerjanya.

Seperti kebanyakan AI dari China, model ini juga tunduk pada regulasi ketat pemerintah untuk memastikan kontennya sesuai dengan nilai-nilai sosialisme-komunisme.

Contohnya, ketika ditanya tentang status Taiwan, QwQ-32B-Preview menyatakan bahwa Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari China—sesuai narasi pemerintah China.

Selain itu, pertanyaan sensitif seperti insiden Lapangan Tiananmen tidak mendapat respons.

Tren Baru dalam Pengembangan AI

Peluncuran QwQ-32B-Preview mencerminkan meningkatnya minat pada model AI yang berfokus pada penalaran, terutama di tengah tanda-tanda stagnasi dalam “hukum penskalaan.”

Teori lama yang menyatakan bahwa menambahkan lebih banyak data dan daya komputasi akan terus meningkatkan performa model kini mulai diragukan.

Akibatnya, para pengembang AI, termasuk Alibaba, OpenAI, dan Google, berlomba-lomba mengeksplorasi pendekatan baru.

Salah satunya adalah komputasi waktu uji (test-time compute), di mana model diberikan waktu tambahan untuk menyelesaikan tugas.

Teknik ini telah menjadi dasar bagi pengembangan model penalaran seperti QwQ-32B-Preview dan o1-preview.

Google, misalnya, telah memperluas tim internalnya untuk fokus pada model penalaran, menambah jumlah staf menjadi 200 orang dan meningkatkan kapasitas komputasi untuk mempercepat pengembangan.

Implikasi Masa Depan

Dengan QwQ-32B-Preview, Alibaba tampaknya menegaskan ambisinya untuk menjadi pemain utama di bidang AI, bersaing langsung dengan perusahaan seperti OpenAI dan Google.

Model ini tidak hanya menantang dominasi pemain Barat tetapi juga membuka peluang baru bagi pengguna global untuk mengeksplorasi kemampuan penalaran AI dalam berbagai aplikasi praktis.

Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam hal memastikan transparansi, efisiensi, dan kemampuan untuk bersaing di pasar global yang terus berkembang pesat.

63 / 100 Skor SEO

Alibaba telah meluncurkan QwQ-32B-Preview, sebuah model kecerdasan buatan (AI) baru yang dirancang untuk mengungguli teknologi serupa, termasuk model penalaran mutakhir dari OpenAI.

Model ini tidak hanya menawarkan kemampuan penalaran yang lebih baik tetapi juga menjadi salah satu yang pertama tersedia secara terbuka dengan lisensi permisif, memungkinkan pengguna mengunduh dan memanfaatkannya untuk aplikasi komersial.

Spesifikasi dan Performa

Dikembangkan oleh tim Qwen dari Alibaba, QwQ-32B-Preview memiliki 32,5 miliar parameter dan mampu memproses instruksi hingga 32 ribu kata—kapasitas yang mengesankan dibandingkan model AI lain. ‘

Berdasarkan pengujian internal Alibaba, model ini menunjukkan performa superior dalam beberapa tolok ukur, seperti AIME dan MATH, yang digunakan untuk menguji kemampuan penalaran logika dan matematika.

AIME, misalnya, menggunakan AI lain untuk mengevaluasi keakuratan model, sementara MATH terdiri dari kumpulan soal cerita matematika yang mengukur kemampuan bernalar.

Dalam uji coba ini, QwQ-32B-Preview berhasil mengalahkan model OpenAI, seperti o1-preview dan o1-mini, yang juga dikenal memiliki keunggulan di bidang penalaran.

Kemampuan luar biasa ini memungkinkan QwQ-32B-Preview memecahkan teka-teki logika dan menjawab pertanyaan matematika kompleks.

Namun, seperti halnya model AI lainnya, QwQ-32B-Preview memiliki kelemahan, seperti terkadang berpindah bahasa tanpa alasan jelas, terjebak dalam pengulangan, dan kesulitan menyelesaikan tugas yang memerlukan penalaran akal sehat.

Proses Penalaran dan Efisiensi

Mirip dengan model OpenAI, QwQ-32B-Preview menggunakan pendekatan “penalaran bertahap.”

Model ini secara aktif merencanakan langkah-langkah pemecahan masalah, memeriksa fakta, dan melakukan serangkaian tindakan untuk menemukan jawaban terbaik.

Pendekatan ini membantu model menghindari kesalahan umum tetapi membutuhkan waktu pemrosesan yang lebih lama dibandingkan model tradisional.

Lisensi Terbuka dan Regulasi Politik

QwQ-32B-Preview kini dapat diakses secara terbuka di platform Hugging Face dengan lisensi Apache 2.0, memungkinkan pengguna untuk menggunakannya dalam berbagai aplikasi, termasuk komersial.

Namun, hanya sebagian komponen model yang dirilis, sehingga pengguna tidak dapat mereplikasi keseluruhan sistem atau memahami sepenuhnya cara kerjanya.

Seperti kebanyakan AI dari China, model ini juga tunduk pada regulasi ketat pemerintah untuk memastikan kontennya sesuai dengan nilai-nilai sosialisme-komunisme.

Contohnya, ketika ditanya tentang status Taiwan, QwQ-32B-Preview menyatakan bahwa Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari China—sesuai narasi pemerintah China.

Selain itu, pertanyaan sensitif seperti insiden Lapangan Tiananmen tidak mendapat respons.

Tren Baru dalam Pengembangan AI

Peluncuran QwQ-32B-Preview mencerminkan meningkatnya minat pada model AI yang berfokus pada penalaran, terutama di tengah tanda-tanda stagnasi dalam “hukum penskalaan.”

Teori lama yang menyatakan bahwa menambahkan lebih banyak data dan daya komputasi akan terus meningkatkan performa model kini mulai diragukan.

Akibatnya, para pengembang AI, termasuk Alibaba, OpenAI, dan Google, berlomba-lomba mengeksplorasi pendekatan baru.

Salah satunya adalah komputasi waktu uji (test-time compute), di mana model diberikan waktu tambahan untuk menyelesaikan tugas.

Teknik ini telah menjadi dasar bagi pengembangan model penalaran seperti QwQ-32B-Preview dan o1-preview.

Google, misalnya, telah memperluas tim internalnya untuk fokus pada model penalaran, menambah jumlah staf menjadi 200 orang dan meningkatkan kapasitas komputasi untuk mempercepat pengembangan.

Implikasi Masa Depan

Dengan QwQ-32B-Preview, Alibaba tampaknya menegaskan ambisinya untuk menjadi pemain utama di bidang AI, bersaing langsung dengan perusahaan seperti OpenAI dan Google.

Model ini tidak hanya menantang dominasi pemain Barat tetapi juga membuka peluang baru bagi pengguna global untuk mengeksplorasi kemampuan penalaran AI dalam berbagai aplikasi praktis.

Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam hal memastikan transparansi, efisiensi, dan kemampuan untuk bersaing di pasar global yang terus berkembang pesat.

More from author

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

DMI Ciamis Tegaskan Konsep Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan Memiliki Tujuan Serupa

Ketua DMI Ciamis, Drs. H. Syarief Nurhidayat, menyatakan bahwa Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan memiliki tujuan serupa dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. DMI Ciamis meluncurkan Anugerah Masjid Ramah 2025, menilai masjid berdasarkan keramahan, terutama aspek lingkungan, aksesibilitas, dan dukungan untuk semua kalangan. Penilaian akan berlangsung hingga November 2025.

Direktur Pendistribusian Baznas RI Kunjungi Posko Mudik Ciamis, Pantau Layanan untuk Pemudik

Ahmad Fikri, Direktur Pendistribusian Baznas RI, mengunjungi Posko Mudik Baznas di Ciamis untuk memastikan pelayanan pemudik optimal selama perjalanan. Posko menyediakan berbagai layanan gratis dan juga memfasilitasi zakat. Selain Posko Mudik, ada juga Posko Balik beroperasi setelah Idul Fitri. Kedua posko dijaga oleh personel terlatih.

Herry Dermawan; Petani Bisa Laporkan Bulog Jika Tak Serap Gabah dan Beras

Anggota Komisi IV DPR RI, Herry Dermawan, menegaskan hak petani melaporkan Bulog jika tidak menyerap gabah dan beras sesuai regulasi. Ia mendorong petani melaporkan penolakan tersebut dan memastikan Bulog membeli gabah kering giling dengan harga Rp6.500. Herry menekankan pentingnya pengawasan infrastruktur dan bantuan pertanian untuk kesejahteraan petani.

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!