Adit Setiadi, Bocah Kelas VII SMP yang Mahir Mengemudikan Mini Traktor

Di usia yang masih muda, Adit Setiadi dari Dusun Majaganda, Ciamis, Jawa Barat, telah menunjukkan bakat luar biasa dalam mengendarai mini traktor.

Meskipun baru duduk di kelas VII SMP, Adit sudah terbiasa mengoperasikan alat pertanian tersebut.

Kemampuan Adit dalam mengemudikan mini traktor ini terbilang unik. Ia sudah mulai belajar sejak kelas V SD, dan kini menjadikannya sebagai hobi.

Adit mengaku senang membantu para petani di sekitar rumahnya dengan menggarap sawah menggunakan mini traktor.

“Satu petak sawah kadang bisa setengah jam saya garap, kadang juga berdua,” ungkap Adit.

Meskipun mahir mengendarai mini traktor, Adit tidak bercita-cita menjadi petani. Ia justru ingin menjadi pengusaha.

Kepiawaiannya mengemudikan mini traktor ini ia pelajari dari tetangganya, Jajang, seorang petani penggarap.

“Awalnya iseng saja, dan saya lakukan setelah pulang sekolah pada saat persiapan musim tanam,” ujar Adit.

Ibunda Adit, Yanah, membenarkan bahwa anaknya kerap mengemudikan traktor di kala musim tanam akan tiba.

Ia pun mengingatkan Adit untuk tidak menjadikan mengemudikan traktor sebagai sumber penghasilan utama.

“Tapi usai sekolah, dan saya pesen bukan untuk mencari uang. Artinya dunia bermainnya jangan hilang,” ungkap Yanah.

Kemampuan Adit dalam mengemudikan mini traktor ini menarik perhatian banyak orang. Para tetangganya memandang unik dan positif atas bakat Adit.

Di usia yang masih muda, Adit Setiadi dari Dusun Majaganda, Ciamis, Jawa Barat, telah menunjukkan bakat luar biasa dalam mengendarai mini traktor.

Meskipun baru duduk di kelas VII SMP, Adit sudah terbiasa mengoperasikan alat pertanian tersebut.

Kemampuan Adit dalam mengemudikan mini traktor ini terbilang unik. Ia sudah mulai belajar sejak kelas V SD, dan kini menjadikannya sebagai hobi.

Adit mengaku senang membantu para petani di sekitar rumahnya dengan menggarap sawah menggunakan mini traktor.

“Satu petak sawah kadang bisa setengah jam saya garap, kadang juga berdua,” ungkap Adit.

Meskipun mahir mengendarai mini traktor, Adit tidak bercita-cita menjadi petani. Ia justru ingin menjadi pengusaha.

Kepiawaiannya mengemudikan mini traktor ini ia pelajari dari tetangganya, Jajang, seorang petani penggarap.

“Awalnya iseng saja, dan saya lakukan setelah pulang sekolah pada saat persiapan musim tanam,” ujar Adit.

Ibunda Adit, Yanah, membenarkan bahwa anaknya kerap mengemudikan traktor di kala musim tanam akan tiba.

Ia pun mengingatkan Adit untuk tidak menjadikan mengemudikan traktor sebagai sumber penghasilan utama.

“Tapi usai sekolah, dan saya pesen bukan untuk mencari uang. Artinya dunia bermainnya jangan hilang,” ungkap Yanah.

Kemampuan Adit dalam mengemudikan mini traktor ini menarik perhatian banyak orang. Para tetangganya memandang unik dan positif atas bakat Adit.

More from author

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

DMI Ciamis Tegaskan Konsep Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan Memiliki Tujuan Serupa

Ketua DMI Ciamis, Drs. H. Syarief Nurhidayat, menyatakan bahwa Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan memiliki tujuan serupa dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. DMI Ciamis meluncurkan Anugerah Masjid Ramah 2025, menilai masjid berdasarkan keramahan, terutama aspek lingkungan, aksesibilitas, dan dukungan untuk semua kalangan. Penilaian akan berlangsung hingga November 2025.

Direktur Pendistribusian Baznas RI Kunjungi Posko Mudik Ciamis, Pantau Layanan untuk Pemudik

Ahmad Fikri, Direktur Pendistribusian Baznas RI, mengunjungi Posko Mudik Baznas di Ciamis untuk memastikan pelayanan pemudik optimal selama perjalanan. Posko menyediakan berbagai layanan gratis dan juga memfasilitasi zakat. Selain Posko Mudik, ada juga Posko Balik beroperasi setelah Idul Fitri. Kedua posko dijaga oleh personel terlatih.

Herry Dermawan; Petani Bisa Laporkan Bulog Jika Tak Serap Gabah dan Beras

Anggota Komisi IV DPR RI, Herry Dermawan, menegaskan hak petani melaporkan Bulog jika tidak menyerap gabah dan beras sesuai regulasi. Ia mendorong petani melaporkan penolakan tersebut dan memastikan Bulog membeli gabah kering giling dengan harga Rp6.500. Herry menekankan pentingnya pengawasan infrastruktur dan bantuan pertanian untuk kesejahteraan petani.

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!