Dalam sebuah percakapan mistis antara Probo Trishna dan pengikut bangsa Anunnaki, terungkap sebuah sosok misterius bernama Enkidu.
Percakapan tersebut membuka tabir tentang siapa Enkidu dan perannya dalam tatanan bangsa Anunnaki yang dikenal sebagai makhluk dengan kekuatan luar biasa.
Probo Trishna, dalam perjalanannya, bertemu dengan makhluk yang mengaku sebagai pengikut Anunnaki.
Ketika ditanya tentang identitas mereka, makhluk tersebut menyebutkan beberapa pemimpin dalam golongan Anunnaki. Mereka adalah:
- Anu – Dewa Langit
- Enlil – Dewa Udara
- Enki – Dewa Kebijaksanaan dan Pengetahuan
- Ninursaga – Dewa Ibu Bumi
- Marduk – Dewa Perang
- Nabu – Dewa Pengetahuan
- Nergal – Dewa Perang
- Ninurta – Dewa Perang
- Utu – Dewa Matahari
Di antara para pemimpin ini, Gilgamesh atau Uruk disebut sebagai pemimpin tertinggi.
Namun, sosok yang mendekati wilayah Probo adalah Enkidu, pemimpin kedua yang diyakini memiliki kekuatan besar dan tengah menjalankan misi khusus.
Siapa Enkidu?
Enkidu digambarkan sebagai makhluk yang memiliki kekuatan spiritual yang sangat tinggi.
Dalam percakapan, pengikut Anunnaki menyatakan, Enkidu sedang dalam perjalanan menuju wilayah Probo untuk melaksanakan misi yang berkaitan dengan perubahan besar di muka bumi.
Enkidu diyakini bekerja dengan cara mempengaruhi pola pikir manusia secara halus.
Salah satu metode yang disebutkan adalah penggunaan suara dan gelombang energi untuk menciptakan ketakutan dan kekacauan.
Selain itu, Enkidu juga dikaitkan dengan teknologi canggih berupa Nano Microchip, sebuah alat yang dapat ditanam di dalam tubuh manusia untuk mengontrol pergerakan dan pikiran mereka.
Tujuan Enkidu dan Bahaya Kehadirannya
Menurut pengakuan pengikutnya, tujuan Enkidu dan bangsa Anunnaki adalah menciptakan revolusi besar-besaran dengan mengubah tatanan kehidupan manusia.
Mereka berusaha menanamkan ketakutan dan memanipulasi manusia dengan teknologi canggih.
Hal ini mengingatkan semua untuk tetap waspada terhadap pengaruh kekuatan yang ingin mengendalikan manusia melalui cara-cara yang tidak etis.
Percakapan ini juga mengungkapkan bahwa sosok Enkidu bukan sekadar makhluk gaib, tetapi mencerminkan bahaya yang mungkin terjadi di masa depan.
