Menkes: Wabah hMPV Bukan Ancaman Pandemi Baru

61 / 100 Skor SEO

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi kekhawatiran masyarakat terkait wabah Human Metapneumovirus (hMPV) yang belakangan ini menjadi perbincangan hangat.

Dalam klarifikasinya, Menkes Budi menegaskan bahwa hMPV bukanlah virus baru dan sudah beredar di seluruh dunia, termasuk Indonesia, sejak lama.

Virus ini pertama kali ditemukan di Belanda pada tahun 2001 dan bukan berasal dari China, seperti yang banyak dipersepsikan.

Menkes Budi memastikan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan mengenai keberadaan virus ini, mengingat hMPV umumnya menimbulkan efek kesehatan yang ringan.

Ia menyebutkan bahwa virus ini tidak mematikan dan memiliki angka kematian (fatality rate) yang sangat rendah.

“Jadi, hMPV sudah beredar di seluruh dunia sejak lama, termasuk di Indonesia. Apakah hMPV itu mematikan? Tidak mematikan. Fatality rate-nya sangat rendah,” ujar Menkes Budi ketika ditemui awak media di Jakarta Selatan pada Kamis (9/1/2025).

Infeksi hMPV Mirip Flu Biasa

Budi menambahkan bahwa infeksi hMPV sebenarnya bukan hal baru dan sudah banyak ditemukan pada berbagai kalangan masyarakat, termasuk di Jakarta.

Meskipun beberapa orang terinfeksi hMPV, ia menegaskan bahwa sebagian besar dari mereka sudah sembuh tanpa mengalami komplikasi berarti.

“Sudah banyak yang terkena hMPV, termasuk di Jakarta. Statusnya? Semua sudah sembuh. Ini seperti flu biasa, jadi tidak perlu khawatir,” kata Menkes Budi, mengingatkan agar masyarakat tidak panik.

Menanggapi Isu Potensi Pandemi

Menkes juga menanggapi isu yang berkembang bahwa hMPV bisa menjadi pandemi seperti COVID-19.

Ia dengan tegas menyatakan bahwa virus ini tidak akan berkembang menjadi situasi yang serupa dengan pandemi COVID-19.

Menurutnya, dampak yang ditimbulkan oleh infeksi hMPV jauh lebih ringan, dengan angka fatality rate yang jauh di bawah COVID-19.

“Saya ingin memastikan bahwa tidak ada yang namanya ‘COVID-19 part 2’. Semua yang terkena hMPV, terutama anak-anak di Indonesia, sudah sembuh dan kembali beraktivitas seperti biasa. Jadi, tidak perlu panik,” tegas Menkes Budi.

Sembuh Tanpa Komplikasi

Dalam kasus di Indonesia, Menkes Budi menjelaskan bahwa anak-anak yang terinfeksi hMPV telah sembuh dengan baik dan kembali pulih tanpa masalah berarti.

Data yang diperoleh dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa pasien hMPV, khususnya anak-anak, dapat pulih sepenuhnya.

“Dari data yang saya lihat, anak-anak yang terkena hMPV di Indonesia sudah sembuh semua dan pulang dengan selamat. Ini membuktikan bahwa infeksi hMPV tidak perlu membuat kita khawatir,” tambahnya.

Dengan penjelasan tersebut, Menkes Budi berharap masyarakat dapat lebih tenang dan tidak terbawa suasana panik yang berlebihan terkait wabah hMPV.

Ia menegaskan bahwa meskipun virus ini patut diwaspadai, infeksi hMPV lebih mirip dengan flu biasa dan tidak berpotensi menjadi pandemi besar.

61 / 100 Skor SEO

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi kekhawatiran masyarakat terkait wabah Human Metapneumovirus (hMPV) yang belakangan ini menjadi perbincangan hangat.

Dalam klarifikasinya, Menkes Budi menegaskan bahwa hMPV bukanlah virus baru dan sudah beredar di seluruh dunia, termasuk Indonesia, sejak lama.

Virus ini pertama kali ditemukan di Belanda pada tahun 2001 dan bukan berasal dari China, seperti yang banyak dipersepsikan.

Menkes Budi memastikan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan mengenai keberadaan virus ini, mengingat hMPV umumnya menimbulkan efek kesehatan yang ringan.

Ia menyebutkan bahwa virus ini tidak mematikan dan memiliki angka kematian (fatality rate) yang sangat rendah.

“Jadi, hMPV sudah beredar di seluruh dunia sejak lama, termasuk di Indonesia. Apakah hMPV itu mematikan? Tidak mematikan. Fatality rate-nya sangat rendah,” ujar Menkes Budi ketika ditemui awak media di Jakarta Selatan pada Kamis (9/1/2025).

Infeksi hMPV Mirip Flu Biasa

Budi menambahkan bahwa infeksi hMPV sebenarnya bukan hal baru dan sudah banyak ditemukan pada berbagai kalangan masyarakat, termasuk di Jakarta.

Meskipun beberapa orang terinfeksi hMPV, ia menegaskan bahwa sebagian besar dari mereka sudah sembuh tanpa mengalami komplikasi berarti.

“Sudah banyak yang terkena hMPV, termasuk di Jakarta. Statusnya? Semua sudah sembuh. Ini seperti flu biasa, jadi tidak perlu khawatir,” kata Menkes Budi, mengingatkan agar masyarakat tidak panik.

Menanggapi Isu Potensi Pandemi

Menkes juga menanggapi isu yang berkembang bahwa hMPV bisa menjadi pandemi seperti COVID-19.

Ia dengan tegas menyatakan bahwa virus ini tidak akan berkembang menjadi situasi yang serupa dengan pandemi COVID-19.

Menurutnya, dampak yang ditimbulkan oleh infeksi hMPV jauh lebih ringan, dengan angka fatality rate yang jauh di bawah COVID-19.

“Saya ingin memastikan bahwa tidak ada yang namanya ‘COVID-19 part 2’. Semua yang terkena hMPV, terutama anak-anak di Indonesia, sudah sembuh dan kembali beraktivitas seperti biasa. Jadi, tidak perlu panik,” tegas Menkes Budi.

Sembuh Tanpa Komplikasi

Dalam kasus di Indonesia, Menkes Budi menjelaskan bahwa anak-anak yang terinfeksi hMPV telah sembuh dengan baik dan kembali pulih tanpa masalah berarti.

Data yang diperoleh dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa pasien hMPV, khususnya anak-anak, dapat pulih sepenuhnya.

“Dari data yang saya lihat, anak-anak yang terkena hMPV di Indonesia sudah sembuh semua dan pulang dengan selamat. Ini membuktikan bahwa infeksi hMPV tidak perlu membuat kita khawatir,” tambahnya.

Dengan penjelasan tersebut, Menkes Budi berharap masyarakat dapat lebih tenang dan tidak terbawa suasana panik yang berlebihan terkait wabah hMPV.

Ia menegaskan bahwa meskipun virus ini patut diwaspadai, infeksi hMPV lebih mirip dengan flu biasa dan tidak berpotensi menjadi pandemi besar.

More from author

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

DMI Ciamis Tegaskan Konsep Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan Memiliki Tujuan Serupa

Ketua DMI Ciamis, Drs. H. Syarief Nurhidayat, menyatakan bahwa Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan memiliki tujuan serupa dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. DMI Ciamis meluncurkan Anugerah Masjid Ramah 2025, menilai masjid berdasarkan keramahan, terutama aspek lingkungan, aksesibilitas, dan dukungan untuk semua kalangan. Penilaian akan berlangsung hingga November 2025.

Direktur Pendistribusian Baznas RI Kunjungi Posko Mudik Ciamis, Pantau Layanan untuk Pemudik

Ahmad Fikri, Direktur Pendistribusian Baznas RI, mengunjungi Posko Mudik Baznas di Ciamis untuk memastikan pelayanan pemudik optimal selama perjalanan. Posko menyediakan berbagai layanan gratis dan juga memfasilitasi zakat. Selain Posko Mudik, ada juga Posko Balik beroperasi setelah Idul Fitri. Kedua posko dijaga oleh personel terlatih.

Herry Dermawan; Petani Bisa Laporkan Bulog Jika Tak Serap Gabah dan Beras

Anggota Komisi IV DPR RI, Herry Dermawan, menegaskan hak petani melaporkan Bulog jika tidak menyerap gabah dan beras sesuai regulasi. Ia mendorong petani melaporkan penolakan tersebut dan memastikan Bulog membeli gabah kering giling dengan harga Rp6.500. Herry menekankan pentingnya pengawasan infrastruktur dan bantuan pertanian untuk kesejahteraan petani.

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!