Makanan Pemicu Keputihan dan Cara Mencegahnya Menurut dr Boyke

63 / 100 Skor SEO

Pengamat kesehatan seksual sekaligus spesialis obstetri dan ginekologi, dr Boyke Dian Nugraha, SpOG, mengungkap bahwa beberapa jenis makanan dapat memicu keputihan pada wanita, terutama yang disertai rasa gatal pada area vagina.

Pernyataan ini disampaikan dr Boyke dalam sebuah wawancara di Jakarta Pusat, Minggu (1/12/2024).

“Keputihan sering memberikan tanda tertentu. Kalau disertai rasa gatal, sebaiknya segera periksa ke dokter. Beberapa makanan seperti buah kesemek, daging kambing, dan seafood—terutama cumi-cumi—bisa memicu keputihan yang menimbulkan gejala gatal,” ungkap dr Boyke.

Keputihan: Fisiologis vs. Patologis

dr Boyke menjelaskan bahwa keputihan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu fisiologis dan patologis.

  • Keputihan fisiologis merupakan keputihan alami yang tidak menimbulkan gangguan. “Jenis ini biasanya tidak gatal, jumlahnya sedikit, tidak berwarna, tidak berbau, dan biasanya muncul karena rangsangan,” jelasnya.
  • Sebaliknya, keputihan patologis terjadi akibat infeksi atau kondisi kesehatan tertentu seperti miom atau kista. “Keputihan patologis ditandai dengan gatal, perih, warna kehijauan, bercampur darah, atau bau tidak sedap. Dalam beberapa kasus, seperti kanker, bisa juga muncul darah setelah berhubungan seksual,” tambah dr Boyke.

Jika gejala keputihan patologis mulai dirasakan, ia mengimbau agar segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Penyebab dan Pencegahan Keputihan

Menurut dr Boyke, selain faktor makanan, alergi dan kebiasaan sehari-hari juga berkontribusi terhadap keputihan. Ia memberikan beberapa tips sederhana untuk mencegahnya:

  1. Gunakan pakaian dalam berbahan lembut, seperti katun, yang dapat menyerap keringat dengan baik.
  2. Pastikan pasangan seksual bebas dari penyakit menular seksual.
  3. Hindari penggunaan produk kewanitaan yang mengandung bahan kimia keras atau pewangi berlebihan.
  4. Perhatikan kebersihan organ intim dengan benar.

“Keputihan yang bersifat alergi juga perlu diwaspadai. Pilih celana dalam berbahan karbon yang baik untuk mencegah iritasi, serta pastikan kebersihan pasangan agar tidak terjadi infeksi menular,” tutup dr Boyke.

Mengenal lebih jauh tentang keputihan dapat membantu wanita memahami kondisi tubuhnya, sehingga mereka bisa mengambil langkah pencegahan dan penanganan dini untuk menjaga kesehatan organ reproduksi.

63 / 100 Skor SEO

Pengamat kesehatan seksual sekaligus spesialis obstetri dan ginekologi, dr Boyke Dian Nugraha, SpOG, mengungkap bahwa beberapa jenis makanan dapat memicu keputihan pada wanita, terutama yang disertai rasa gatal pada area vagina.

Pernyataan ini disampaikan dr Boyke dalam sebuah wawancara di Jakarta Pusat, Minggu (1/12/2024).

“Keputihan sering memberikan tanda tertentu. Kalau disertai rasa gatal, sebaiknya segera periksa ke dokter. Beberapa makanan seperti buah kesemek, daging kambing, dan seafood—terutama cumi-cumi—bisa memicu keputihan yang menimbulkan gejala gatal,” ungkap dr Boyke.

Keputihan: Fisiologis vs. Patologis

dr Boyke menjelaskan bahwa keputihan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu fisiologis dan patologis.

  • Keputihan fisiologis merupakan keputihan alami yang tidak menimbulkan gangguan. “Jenis ini biasanya tidak gatal, jumlahnya sedikit, tidak berwarna, tidak berbau, dan biasanya muncul karena rangsangan,” jelasnya.
  • Sebaliknya, keputihan patologis terjadi akibat infeksi atau kondisi kesehatan tertentu seperti miom atau kista. “Keputihan patologis ditandai dengan gatal, perih, warna kehijauan, bercampur darah, atau bau tidak sedap. Dalam beberapa kasus, seperti kanker, bisa juga muncul darah setelah berhubungan seksual,” tambah dr Boyke.

Jika gejala keputihan patologis mulai dirasakan, ia mengimbau agar segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Penyebab dan Pencegahan Keputihan

Menurut dr Boyke, selain faktor makanan, alergi dan kebiasaan sehari-hari juga berkontribusi terhadap keputihan. Ia memberikan beberapa tips sederhana untuk mencegahnya:

  1. Gunakan pakaian dalam berbahan lembut, seperti katun, yang dapat menyerap keringat dengan baik.
  2. Pastikan pasangan seksual bebas dari penyakit menular seksual.
  3. Hindari penggunaan produk kewanitaan yang mengandung bahan kimia keras atau pewangi berlebihan.
  4. Perhatikan kebersihan organ intim dengan benar.

“Keputihan yang bersifat alergi juga perlu diwaspadai. Pilih celana dalam berbahan karbon yang baik untuk mencegah iritasi, serta pastikan kebersihan pasangan agar tidak terjadi infeksi menular,” tutup dr Boyke.

Mengenal lebih jauh tentang keputihan dapat membantu wanita memahami kondisi tubuhnya, sehingga mereka bisa mengambil langkah pencegahan dan penanganan dini untuk menjaga kesehatan organ reproduksi.

More from author

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

DMI Ciamis Tegaskan Konsep Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan Memiliki Tujuan Serupa

Ketua DMI Ciamis, Drs. H. Syarief Nurhidayat, menyatakan bahwa Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan memiliki tujuan serupa dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. DMI Ciamis meluncurkan Anugerah Masjid Ramah 2025, menilai masjid berdasarkan keramahan, terutama aspek lingkungan, aksesibilitas, dan dukungan untuk semua kalangan. Penilaian akan berlangsung hingga November 2025.

Direktur Pendistribusian Baznas RI Kunjungi Posko Mudik Ciamis, Pantau Layanan untuk Pemudik

Ahmad Fikri, Direktur Pendistribusian Baznas RI, mengunjungi Posko Mudik Baznas di Ciamis untuk memastikan pelayanan pemudik optimal selama perjalanan. Posko menyediakan berbagai layanan gratis dan juga memfasilitasi zakat. Selain Posko Mudik, ada juga Posko Balik beroperasi setelah Idul Fitri. Kedua posko dijaga oleh personel terlatih.

Herry Dermawan; Petani Bisa Laporkan Bulog Jika Tak Serap Gabah dan Beras

Anggota Komisi IV DPR RI, Herry Dermawan, menegaskan hak petani melaporkan Bulog jika tidak menyerap gabah dan beras sesuai regulasi. Ia mendorong petani melaporkan penolakan tersebut dan memastikan Bulog membeli gabah kering giling dengan harga Rp6.500. Herry menekankan pentingnya pengawasan infrastruktur dan bantuan pertanian untuk kesejahteraan petani.

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!