Rusia Serang Ukraina dengan 188 Drone Iran, Infrastruktur Hancur

67 / 100 Skor SEO

Ketegangan dalam konflik Rusia-Ukraina kembali memuncak dengan serangan udara besar-besaran yang dilakukan oleh Rusia pada Senin malam hingga Selasa pagi (26/11/2024).

Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa Rusia meluncurkan 188 pesawat nirawak (drone) buatan Iran, jenis Shahed dan lainnya yang tak dikenal, ke berbagai wilayah di Ukraina.

Meskipun sistem pertahanan udara Ukraina berhasil menghancurkan 76 drone, serangan itu menyebabkan kerusakan parah pada bangunan dan infrastruktur penting di sejumlah wilayah.

Peringatan serangan udara berlangsung selama lima jam di Kyiv, di mana 10 drone berhasil ditembak jatuh di sekitar ibu kota.

Rekor Serangan Drone

Angkatan Udara Ukraina menyebut serangan kali ini sebagai serangan udara nirawak terbesar yang pernah dilakukan Rusia dalam konflik yang telah berlangsung sejak 2022. “Selama serangan malam itu, musuh meluncurkan sejumlah rekor serangan udara nirawak Shahed dan pesawat nirawak tak dikenal,” ungkap pihak angkatan udara.

Namun, bukan hanya drone yang diluncurkan oleh Rusia. Sebagai bagian dari eskalasi serangan, Moskow juga menembakkan empat rudal balistik Iskander-M, yang semakin memperburuk situasi di medan perang.

Balasan atas Serangan Ukraina

Langkah agresif Rusia ini diduga sebagai balasan atas serangan Ukraina sebelumnya yang menggunakan senjata canggih buatan Barat, termasuk rudal Army Tactical Missile System (ATACMS) milik Amerika Serikat dan rudal Storm Shadow asal Inggris.

Serangan Ukraina tersebut telah menimbulkan kerugian besar di pihak Rusia, sehingga Moskow merespons dengan intensitas yang lebih tinggi.

Serangan ini juga menandakan eskalasi lebih lanjut dalam perang yang telah memakan banyak korban jiwa dan menghancurkan infrastruktur di kedua negara.

Kondisi di Kyiv

Jurnalis AFP melaporkan bahwa ledakan besar terdengar di sekitar Kyiv selama serangan berlangsung.

Sementara itu, pejabat kota Kyiv mengonfirmasi bahwa mereka terus meningkatkan upaya pertahanan udara untuk melindungi penduduk sipil dan fasilitas vital di ibu kota.

Ketegangan yang Tak Kunjung Mereda

Konflik Rusia-Ukraina yang telah berlangsung hampir tiga tahun semakin menunjukkan pola eskalasi yang memprihatinkan.

Dengan keterlibatan senjata canggih dan intensitas serangan yang terus meningkat, baik Rusia maupun Ukraina belum menunjukkan tanda-tanda untuk meredakan konflik.

Serangan malam tersebut kembali menegaskan kompleksitas perang ini, di mana teknologi modern seperti drone buatan Iran dan rudal balistik digunakan sebagai senjata utama dalam medan perang yang semakin brutal.

Sementara itu, masyarakat sipil di kedua belah pihak terus menjadi korban dari ketegangan yang tak kunjung mereda.

67 / 100 Skor SEO

Ketegangan dalam konflik Rusia-Ukraina kembali memuncak dengan serangan udara besar-besaran yang dilakukan oleh Rusia pada Senin malam hingga Selasa pagi (26/11/2024).

Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa Rusia meluncurkan 188 pesawat nirawak (drone) buatan Iran, jenis Shahed dan lainnya yang tak dikenal, ke berbagai wilayah di Ukraina.

Meskipun sistem pertahanan udara Ukraina berhasil menghancurkan 76 drone, serangan itu menyebabkan kerusakan parah pada bangunan dan infrastruktur penting di sejumlah wilayah.

Peringatan serangan udara berlangsung selama lima jam di Kyiv, di mana 10 drone berhasil ditembak jatuh di sekitar ibu kota.

Rekor Serangan Drone

Angkatan Udara Ukraina menyebut serangan kali ini sebagai serangan udara nirawak terbesar yang pernah dilakukan Rusia dalam konflik yang telah berlangsung sejak 2022. “Selama serangan malam itu, musuh meluncurkan sejumlah rekor serangan udara nirawak Shahed dan pesawat nirawak tak dikenal,” ungkap pihak angkatan udara.

Namun, bukan hanya drone yang diluncurkan oleh Rusia. Sebagai bagian dari eskalasi serangan, Moskow juga menembakkan empat rudal balistik Iskander-M, yang semakin memperburuk situasi di medan perang.

Balasan atas Serangan Ukraina

Langkah agresif Rusia ini diduga sebagai balasan atas serangan Ukraina sebelumnya yang menggunakan senjata canggih buatan Barat, termasuk rudal Army Tactical Missile System (ATACMS) milik Amerika Serikat dan rudal Storm Shadow asal Inggris.

Serangan Ukraina tersebut telah menimbulkan kerugian besar di pihak Rusia, sehingga Moskow merespons dengan intensitas yang lebih tinggi.

Serangan ini juga menandakan eskalasi lebih lanjut dalam perang yang telah memakan banyak korban jiwa dan menghancurkan infrastruktur di kedua negara.

Kondisi di Kyiv

Jurnalis AFP melaporkan bahwa ledakan besar terdengar di sekitar Kyiv selama serangan berlangsung.

Sementara itu, pejabat kota Kyiv mengonfirmasi bahwa mereka terus meningkatkan upaya pertahanan udara untuk melindungi penduduk sipil dan fasilitas vital di ibu kota.

Ketegangan yang Tak Kunjung Mereda

Konflik Rusia-Ukraina yang telah berlangsung hampir tiga tahun semakin menunjukkan pola eskalasi yang memprihatinkan.

Dengan keterlibatan senjata canggih dan intensitas serangan yang terus meningkat, baik Rusia maupun Ukraina belum menunjukkan tanda-tanda untuk meredakan konflik.

Serangan malam tersebut kembali menegaskan kompleksitas perang ini, di mana teknologi modern seperti drone buatan Iran dan rudal balistik digunakan sebagai senjata utama dalam medan perang yang semakin brutal.

Sementara itu, masyarakat sipil di kedua belah pihak terus menjadi korban dari ketegangan yang tak kunjung mereda.

More from author

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

DMI Ciamis Tegaskan Konsep Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan Memiliki Tujuan Serupa

Ketua DMI Ciamis, Drs. H. Syarief Nurhidayat, menyatakan bahwa Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan memiliki tujuan serupa dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. DMI Ciamis meluncurkan Anugerah Masjid Ramah 2025, menilai masjid berdasarkan keramahan, terutama aspek lingkungan, aksesibilitas, dan dukungan untuk semua kalangan. Penilaian akan berlangsung hingga November 2025.

Direktur Pendistribusian Baznas RI Kunjungi Posko Mudik Ciamis, Pantau Layanan untuk Pemudik

Ahmad Fikri, Direktur Pendistribusian Baznas RI, mengunjungi Posko Mudik Baznas di Ciamis untuk memastikan pelayanan pemudik optimal selama perjalanan. Posko menyediakan berbagai layanan gratis dan juga memfasilitasi zakat. Selain Posko Mudik, ada juga Posko Balik beroperasi setelah Idul Fitri. Kedua posko dijaga oleh personel terlatih.

Herry Dermawan; Petani Bisa Laporkan Bulog Jika Tak Serap Gabah dan Beras

Anggota Komisi IV DPR RI, Herry Dermawan, menegaskan hak petani melaporkan Bulog jika tidak menyerap gabah dan beras sesuai regulasi. Ia mendorong petani melaporkan penolakan tersebut dan memastikan Bulog membeli gabah kering giling dengan harga Rp6.500. Herry menekankan pentingnya pengawasan infrastruktur dan bantuan pertanian untuk kesejahteraan petani.

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!