Bedah Jantung Robotik Perdana di Indonesia, RS Harapan Kita Ukir Sejarah

62 / 100 Skor SEO

RS Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita berhasil melakukan operasi jantung menggunakan teknologi robotik, menjadikannya rumah sakit pertama di Indonesia yang menerapkan metode canggih ini.

Inovasi ini menandai tonggak baru dalam pelayanan kesehatan jantung di Indonesia, memberikan solusi lebih aman, efisien, dan mempercepat pemulihan pasien.

Teknologi Canggih untuk Operasi Minim Invasif

Bedah jantung robotik menggunakan teknologi kontrol canggih yang memungkinkan dokter mengoperasikan instrumen dengan presisi tinggi melalui sistem endoskopi.

Prosedur ini hanya memerlukan sayatan kecil, sehingga memberikan banyak keunggulan dibandingkan metode konvensional.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang menyaksikan langsung pelaksanaan operasi tersebut mengungkapkan manfaat besar dari teknologi ini.

“Dengan teknik robotik, pasien tidak perlu menjalani operasi bedah terbuka. Dadanya tidak dibelah, hanya menggunakan teknik endoskopi. Pemulihan menjadi lebih cepat, hanya 2-3 hari, dibandingkan metode sebelumnya yang memakan waktu 5-7 hari,” jelas Menkes.

Ia juga menambahkan bahwa biaya operasi ini lebih terjangkau dan pemerintah tengah mengupayakan agar tindakan ini dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Operasi Berhasil, Pasien Stabil

Operasi perdananya dipimpin oleh Dr. dr. Dudy Hanafy, Sp.BTKV, Subsp. JD (K), MARS, dengan bantuan ahli dari India.

Dalam satu hari, tiga pasien berhasil menjalani operasi robotik untuk kasus bypass jantung total (TECAB), perbaikan katup mitral, dan penutupan lubang jantung (ASD).

Lima pasien lainnya dijadwalkan menjalani prosedur serupa pekan ini.

Dr. Dudy melaporkan bahwa seluruh pasien dalam kondisi sadar dan stabil pascaoperasi.

“Teknologi robotik memungkinkan pasien untuk kembali beraktivitas lebih cepat. Karena tidak ada tulang dada yang dibelah atau sela iga yang dilebarkan, pemulihan hanya memakan waktu 2-3 hari untuk pulang, dan dalam satu minggu mereka sudah bisa beraktivitas seperti biasa,” ujarnya.

Pemulihan Lebih Cepat, Efisiensi Lebih Tinggi

Metode konvensional biasanya membutuhkan waktu pemulihan hingga 2-3 bulan untuk aktivitas berat.

Dengan teknologi robotik, pasien hanya memerlukan sekitar satu minggu untuk kembali menjalani aktivitas sehari-hari.

Menkes Budi menegaskan komitmen pemerintah untuk memperluas teknologi robotik ini ke lebih banyak rumah sakit di Indonesia, khususnya rumah sakit vertikal.

Ia juga meminta RSJPD Harapan Kita untuk memimpin pelatihan dan pendampingan bagi rumah sakit di seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia.

Langkah Besar untuk Masa Depan Kesehatan Jantung

Penerapan teknologi robotik di RSJPD Harapan Kita tidak hanya menjadi terobosan dalam pelayanan kesehatan, tetapi juga membuka peluang besar bagi pengembangan teknologi medis di Indonesia.

Dengan akses yang lebih luas dan biaya yang lebih terjangkau, bedah jantung robotik diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan mempercepat pemulihan mereka.

62 / 100 Skor SEO

RS Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita berhasil melakukan operasi jantung menggunakan teknologi robotik, menjadikannya rumah sakit pertama di Indonesia yang menerapkan metode canggih ini.

Inovasi ini menandai tonggak baru dalam pelayanan kesehatan jantung di Indonesia, memberikan solusi lebih aman, efisien, dan mempercepat pemulihan pasien.

Teknologi Canggih untuk Operasi Minim Invasif

Bedah jantung robotik menggunakan teknologi kontrol canggih yang memungkinkan dokter mengoperasikan instrumen dengan presisi tinggi melalui sistem endoskopi.

Prosedur ini hanya memerlukan sayatan kecil, sehingga memberikan banyak keunggulan dibandingkan metode konvensional.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang menyaksikan langsung pelaksanaan operasi tersebut mengungkapkan manfaat besar dari teknologi ini.

“Dengan teknik robotik, pasien tidak perlu menjalani operasi bedah terbuka. Dadanya tidak dibelah, hanya menggunakan teknik endoskopi. Pemulihan menjadi lebih cepat, hanya 2-3 hari, dibandingkan metode sebelumnya yang memakan waktu 5-7 hari,” jelas Menkes.

Ia juga menambahkan bahwa biaya operasi ini lebih terjangkau dan pemerintah tengah mengupayakan agar tindakan ini dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Operasi Berhasil, Pasien Stabil

Operasi perdananya dipimpin oleh Dr. dr. Dudy Hanafy, Sp.BTKV, Subsp. JD (K), MARS, dengan bantuan ahli dari India.

Dalam satu hari, tiga pasien berhasil menjalani operasi robotik untuk kasus bypass jantung total (TECAB), perbaikan katup mitral, dan penutupan lubang jantung (ASD).

Lima pasien lainnya dijadwalkan menjalani prosedur serupa pekan ini.

Dr. Dudy melaporkan bahwa seluruh pasien dalam kondisi sadar dan stabil pascaoperasi.

“Teknologi robotik memungkinkan pasien untuk kembali beraktivitas lebih cepat. Karena tidak ada tulang dada yang dibelah atau sela iga yang dilebarkan, pemulihan hanya memakan waktu 2-3 hari untuk pulang, dan dalam satu minggu mereka sudah bisa beraktivitas seperti biasa,” ujarnya.

Pemulihan Lebih Cepat, Efisiensi Lebih Tinggi

Metode konvensional biasanya membutuhkan waktu pemulihan hingga 2-3 bulan untuk aktivitas berat.

Dengan teknologi robotik, pasien hanya memerlukan sekitar satu minggu untuk kembali menjalani aktivitas sehari-hari.

Menkes Budi menegaskan komitmen pemerintah untuk memperluas teknologi robotik ini ke lebih banyak rumah sakit di Indonesia, khususnya rumah sakit vertikal.

Ia juga meminta RSJPD Harapan Kita untuk memimpin pelatihan dan pendampingan bagi rumah sakit di seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia.

Langkah Besar untuk Masa Depan Kesehatan Jantung

Penerapan teknologi robotik di RSJPD Harapan Kita tidak hanya menjadi terobosan dalam pelayanan kesehatan, tetapi juga membuka peluang besar bagi pengembangan teknologi medis di Indonesia.

Dengan akses yang lebih luas dan biaya yang lebih terjangkau, bedah jantung robotik diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan mempercepat pemulihan mereka.

More from author

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

DMI Ciamis Tegaskan Konsep Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan Memiliki Tujuan Serupa

Ketua DMI Ciamis, Drs. H. Syarief Nurhidayat, menyatakan bahwa Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan memiliki tujuan serupa dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. DMI Ciamis meluncurkan Anugerah Masjid Ramah 2025, menilai masjid berdasarkan keramahan, terutama aspek lingkungan, aksesibilitas, dan dukungan untuk semua kalangan. Penilaian akan berlangsung hingga November 2025.

Direktur Pendistribusian Baznas RI Kunjungi Posko Mudik Ciamis, Pantau Layanan untuk Pemudik

Ahmad Fikri, Direktur Pendistribusian Baznas RI, mengunjungi Posko Mudik Baznas di Ciamis untuk memastikan pelayanan pemudik optimal selama perjalanan. Posko menyediakan berbagai layanan gratis dan juga memfasilitasi zakat. Selain Posko Mudik, ada juga Posko Balik beroperasi setelah Idul Fitri. Kedua posko dijaga oleh personel terlatih.

Herry Dermawan; Petani Bisa Laporkan Bulog Jika Tak Serap Gabah dan Beras

Anggota Komisi IV DPR RI, Herry Dermawan, menegaskan hak petani melaporkan Bulog jika tidak menyerap gabah dan beras sesuai regulasi. Ia mendorong petani melaporkan penolakan tersebut dan memastikan Bulog membeli gabah kering giling dengan harga Rp6.500. Herry menekankan pentingnya pengawasan infrastruktur dan bantuan pertanian untuk kesejahteraan petani.

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!