Pengamanan Presiden Filipina Ditingkatkan Usai Ancaman Sara Duterte

65 / 100 Skor SEO

Pemerintah Filipina meningkatkan pengamanan terhadap Presiden Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr. dan keluarganya setelah muncul ancaman serius dari Wakil Presiden Sara Duterte.

Ancaman tersebut disampaikan secara terang-terangan oleh Duterte dalam sebuah konferensi pers daring, sehingga memicu langkah cepat dari Komando Keamanan Kepresidenan (Presidential Security Command/PSC).

Pernyataan Resmi Komando Keamanan Kepresidenan

PSC Filipina menegaskan komitmennya untuk memastikan keselamatan presiden dan keluarganya.

Dalam pernyataan resmi, mereka menyebut ancaman seperti ini sebagai isu keamanan nasional yang memerlukan penanganan serius.

“Ancaman apa pun terhadap nyawa presiden dan keluarganya, terutama yang disampaikan secara gamblang di depan publik, akan kami tangani dengan sangat serius,” tegas badan tersebut, Minggu (24/11/2024).

PSC juga menegaskan bahwa mereka terus bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk mendeteksi, mencegah, dan menindak segala potensi ancaman terhadap keamanan negara.

Ancaman Sara Duterte

Peningkatan pengamanan dilakukan setelah pernyataan mengejutkan dari Wakil Presiden Sara Duterte dalam konferensi pers daring pada Jumat (22/11/2024).

Duterte secara terang-terangan mengaku telah meminta seseorang untuk membunuh Presiden Marcos, Ibu Negara Liza Araneta-Marcos, dan Ketua DPR Filipina Martin Romualdez, jika dirinya dibunuh.

“Saya sudah berbicara dengan seseorang. Saya bilang, ‘Jika mereka membunuh saya, bunuh Marcos, Liza Araneta, dan Martin Romualdez.’ Saya tidak bercanda. Saya sudah memberikan instruksi,” ungkap Sara Duterte.

Latar Belakang Ketegangan Politik

Pernyataan Duterte diduga dilatarbelakangi ketegangan politik yang semakin memanas. Ia menuduh Martin Romualdez, yang juga sepupu Presiden Marcos, sebagai dalang ancaman terhadap dirinya.

Menurutnya, Romualdez menganggapnya sebagai ancaman terbesar dalam persaingan menuju pemilu presiden 2028.

“Jika saya terbunuh, jangan berhenti sampai kamu menghabisi mereka,” tambahnya, merujuk pada orang yang dimintanya untuk melakukan tindakan tersebut.

Sementara itu, ancaman tersebut muncul di tengah meningkatnya tekanan politik terhadap Duterte, termasuk upaya pemakzulan di DPR Filipina.

Laporan menyebut bahwa upaya pemakzulan tersebut didorong oleh Romualdez, yang diduga memiliki ambisi mencalonkan diri dalam pemilihan presiden mendatang.

Dampak Ancaman terhadap Stabilitas Nasional

Ancaman ini menjadi pukulan baru bagi stabilitas politik di Filipina. Hubungan yang semakin renggang antara Presiden Marcos dan Wakil Presiden Duterte berisiko memicu krisis politik lebih dalam, terutama menjelang pemilu 2028.

Langkah pemerintah untuk memperkuat pengamanan Presiden dan keluarganya mencerminkan keseriusan situasi ini.

Sementara itu, publik Filipina dan pengamat internasional kini menanti langkah-langkah lanjutan yang akan diambil untuk meredam ketegangan politik yang kian memanas.

65 / 100 Skor SEO

Pemerintah Filipina meningkatkan pengamanan terhadap Presiden Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr. dan keluarganya setelah muncul ancaman serius dari Wakil Presiden Sara Duterte.

Ancaman tersebut disampaikan secara terang-terangan oleh Duterte dalam sebuah konferensi pers daring, sehingga memicu langkah cepat dari Komando Keamanan Kepresidenan (Presidential Security Command/PSC).

Pernyataan Resmi Komando Keamanan Kepresidenan

PSC Filipina menegaskan komitmennya untuk memastikan keselamatan presiden dan keluarganya.

Dalam pernyataan resmi, mereka menyebut ancaman seperti ini sebagai isu keamanan nasional yang memerlukan penanganan serius.

“Ancaman apa pun terhadap nyawa presiden dan keluarganya, terutama yang disampaikan secara gamblang di depan publik, akan kami tangani dengan sangat serius,” tegas badan tersebut, Minggu (24/11/2024).

PSC juga menegaskan bahwa mereka terus bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk mendeteksi, mencegah, dan menindak segala potensi ancaman terhadap keamanan negara.

Ancaman Sara Duterte

Peningkatan pengamanan dilakukan setelah pernyataan mengejutkan dari Wakil Presiden Sara Duterte dalam konferensi pers daring pada Jumat (22/11/2024).

Duterte secara terang-terangan mengaku telah meminta seseorang untuk membunuh Presiden Marcos, Ibu Negara Liza Araneta-Marcos, dan Ketua DPR Filipina Martin Romualdez, jika dirinya dibunuh.

“Saya sudah berbicara dengan seseorang. Saya bilang, ‘Jika mereka membunuh saya, bunuh Marcos, Liza Araneta, dan Martin Romualdez.’ Saya tidak bercanda. Saya sudah memberikan instruksi,” ungkap Sara Duterte.

Latar Belakang Ketegangan Politik

Pernyataan Duterte diduga dilatarbelakangi ketegangan politik yang semakin memanas. Ia menuduh Martin Romualdez, yang juga sepupu Presiden Marcos, sebagai dalang ancaman terhadap dirinya.

Menurutnya, Romualdez menganggapnya sebagai ancaman terbesar dalam persaingan menuju pemilu presiden 2028.

“Jika saya terbunuh, jangan berhenti sampai kamu menghabisi mereka,” tambahnya, merujuk pada orang yang dimintanya untuk melakukan tindakan tersebut.

Sementara itu, ancaman tersebut muncul di tengah meningkatnya tekanan politik terhadap Duterte, termasuk upaya pemakzulan di DPR Filipina.

Laporan menyebut bahwa upaya pemakzulan tersebut didorong oleh Romualdez, yang diduga memiliki ambisi mencalonkan diri dalam pemilihan presiden mendatang.

Dampak Ancaman terhadap Stabilitas Nasional

Ancaman ini menjadi pukulan baru bagi stabilitas politik di Filipina. Hubungan yang semakin renggang antara Presiden Marcos dan Wakil Presiden Duterte berisiko memicu krisis politik lebih dalam, terutama menjelang pemilu 2028.

Langkah pemerintah untuk memperkuat pengamanan Presiden dan keluarganya mencerminkan keseriusan situasi ini.

Sementara itu, publik Filipina dan pengamat internasional kini menanti langkah-langkah lanjutan yang akan diambil untuk meredam ketegangan politik yang kian memanas.

More from author

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

DMI Ciamis Tegaskan Konsep Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan Memiliki Tujuan Serupa

Ketua DMI Ciamis, Drs. H. Syarief Nurhidayat, menyatakan bahwa Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan memiliki tujuan serupa dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. DMI Ciamis meluncurkan Anugerah Masjid Ramah 2025, menilai masjid berdasarkan keramahan, terutama aspek lingkungan, aksesibilitas, dan dukungan untuk semua kalangan. Penilaian akan berlangsung hingga November 2025.

Direktur Pendistribusian Baznas RI Kunjungi Posko Mudik Ciamis, Pantau Layanan untuk Pemudik

Ahmad Fikri, Direktur Pendistribusian Baznas RI, mengunjungi Posko Mudik Baznas di Ciamis untuk memastikan pelayanan pemudik optimal selama perjalanan. Posko menyediakan berbagai layanan gratis dan juga memfasilitasi zakat. Selain Posko Mudik, ada juga Posko Balik beroperasi setelah Idul Fitri. Kedua posko dijaga oleh personel terlatih.

Herry Dermawan; Petani Bisa Laporkan Bulog Jika Tak Serap Gabah dan Beras

Anggota Komisi IV DPR RI, Herry Dermawan, menegaskan hak petani melaporkan Bulog jika tidak menyerap gabah dan beras sesuai regulasi. Ia mendorong petani melaporkan penolakan tersebut dan memastikan Bulog membeli gabah kering giling dengan harga Rp6.500. Herry menekankan pentingnya pengawasan infrastruktur dan bantuan pertanian untuk kesejahteraan petani.

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!