Sahroni Temui Pelaku Intimidasi Siswa di Surabaya

62 / 100 Skor SEO

Politikus Partai NasDem, Ahmad Sahroni, menunjukkan kepeduliannya terhadap kasus intimidasi dan perundungan yang dilakukan Ivan Sugianto, seorang pengusaha yang kini telah ditahan pihak kepolisian.

Sahroni menyempatkan diri menemui pelaku yang sempat menjadi sorotan publik karena aksinya terhadap seorang siswa SMA Kristen Gloria 2 Surabaya.

Melalui unggahannya di Instagram, Sahroni menyampaikan apresiasi terhadap respons cepat aparat kepolisian dalam menangani kasus ini. “Appreciate pada kecepatan gerak langkah Polrestabes Surabaya atas viralnya seseorang yang berlaku sangat buruk di hadapan semua orang,” tulisnya pada Minggu (17/11).

Lebih lanjut, ia berharap kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat luas.

Sahroni menekankan bahwa tidak seharusnya ada pihak yang merasa berhak bertindak sewenang-wenang hanya karena posisi atau status tertentu.

Pesan untuk Para Orang Tua

Dalam pertemuannya dengan Ivan, Sahroni juga menyampaikan pesan penting untuk para orang tua, termasuk dirinya sendiri.

Ia menegaskan bahwa pengawasan terhadap perilaku anak-anak sangat penting agar mereka tetap bersikap santun dan tidak merasa lebih unggul karena latar belakang keluarga.

“Pesan kepada semua orang tua termasuk saya tanpa terkecuali, bahwa sikap anak-anak kita wajib kita awasi dengan baik agar mereka tetap saling bersapa ramah dan tidak merasa hebat pada posisi orang tuanya masing-masing,” ujar Sahroni.

Ia pun mengingatkan bahwa tidak ada orang tua yang rela jika anaknya harus menjadi korban perundungan, apalagi terkait penampilan fisik.

Pesan ini muncul setelah insiden yang menimpa EN, siswa yang menjadi korban tindakan Ivan.

Latar Belakang Kasus

Kasus ini bermula ketika anak Ivan, yang bersekolah di tempat yang sama dengan EN, merasa tersinggung karena disebut memiliki rambut mirip anjing pudel oleh korban.

Tidak terima dengan candaan itu, Ivan mendatangi EN di sekolahnya dan memaksa siswa tersebut meminta maaf dengan cara yang tidak pantas: bersujud dan menggonggong.

Perilaku Ivan ini menuai kecaman luas dari masyarakat setelah videonya viral di media sosial.

Tak sedikit pula netizen yang berspekulasi bahwa pelaku yang ditangkap hanyalah pengganti. Spekulasi ini muncul karena Ivan kerap menutupi wajahnya dengan masker saat berhadapan dengan publik.

Dengan tindakan tegas dari kepolisian, diharapkan kasus ini tidak hanya memberikan keadilan bagi korban, tetapi juga menjadi pengingat bahwa sikap intimidasi dan perundungan tidak dapat dibenarkan dalam keadaan apa pun.

62 / 100 Skor SEO

Politikus Partai NasDem, Ahmad Sahroni, menunjukkan kepeduliannya terhadap kasus intimidasi dan perundungan yang dilakukan Ivan Sugianto, seorang pengusaha yang kini telah ditahan pihak kepolisian.

Sahroni menyempatkan diri menemui pelaku yang sempat menjadi sorotan publik karena aksinya terhadap seorang siswa SMA Kristen Gloria 2 Surabaya.

Melalui unggahannya di Instagram, Sahroni menyampaikan apresiasi terhadap respons cepat aparat kepolisian dalam menangani kasus ini. “Appreciate pada kecepatan gerak langkah Polrestabes Surabaya atas viralnya seseorang yang berlaku sangat buruk di hadapan semua orang,” tulisnya pada Minggu (17/11).

Lebih lanjut, ia berharap kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat luas.

Sahroni menekankan bahwa tidak seharusnya ada pihak yang merasa berhak bertindak sewenang-wenang hanya karena posisi atau status tertentu.

Pesan untuk Para Orang Tua

Dalam pertemuannya dengan Ivan, Sahroni juga menyampaikan pesan penting untuk para orang tua, termasuk dirinya sendiri.

Ia menegaskan bahwa pengawasan terhadap perilaku anak-anak sangat penting agar mereka tetap bersikap santun dan tidak merasa lebih unggul karena latar belakang keluarga.

“Pesan kepada semua orang tua termasuk saya tanpa terkecuali, bahwa sikap anak-anak kita wajib kita awasi dengan baik agar mereka tetap saling bersapa ramah dan tidak merasa hebat pada posisi orang tuanya masing-masing,” ujar Sahroni.

Ia pun mengingatkan bahwa tidak ada orang tua yang rela jika anaknya harus menjadi korban perundungan, apalagi terkait penampilan fisik.

Pesan ini muncul setelah insiden yang menimpa EN, siswa yang menjadi korban tindakan Ivan.

Latar Belakang Kasus

Kasus ini bermula ketika anak Ivan, yang bersekolah di tempat yang sama dengan EN, merasa tersinggung karena disebut memiliki rambut mirip anjing pudel oleh korban.

Tidak terima dengan candaan itu, Ivan mendatangi EN di sekolahnya dan memaksa siswa tersebut meminta maaf dengan cara yang tidak pantas: bersujud dan menggonggong.

Perilaku Ivan ini menuai kecaman luas dari masyarakat setelah videonya viral di media sosial.

Tak sedikit pula netizen yang berspekulasi bahwa pelaku yang ditangkap hanyalah pengganti. Spekulasi ini muncul karena Ivan kerap menutupi wajahnya dengan masker saat berhadapan dengan publik.

Dengan tindakan tegas dari kepolisian, diharapkan kasus ini tidak hanya memberikan keadilan bagi korban, tetapi juga menjadi pengingat bahwa sikap intimidasi dan perundungan tidak dapat dibenarkan dalam keadaan apa pun.

More from author

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

DMI Ciamis Tegaskan Konsep Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan Memiliki Tujuan Serupa

Ketua DMI Ciamis, Drs. H. Syarief Nurhidayat, menyatakan bahwa Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan memiliki tujuan serupa dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. DMI Ciamis meluncurkan Anugerah Masjid Ramah 2025, menilai masjid berdasarkan keramahan, terutama aspek lingkungan, aksesibilitas, dan dukungan untuk semua kalangan. Penilaian akan berlangsung hingga November 2025.

Direktur Pendistribusian Baznas RI Kunjungi Posko Mudik Ciamis, Pantau Layanan untuk Pemudik

Ahmad Fikri, Direktur Pendistribusian Baznas RI, mengunjungi Posko Mudik Baznas di Ciamis untuk memastikan pelayanan pemudik optimal selama perjalanan. Posko menyediakan berbagai layanan gratis dan juga memfasilitasi zakat. Selain Posko Mudik, ada juga Posko Balik beroperasi setelah Idul Fitri. Kedua posko dijaga oleh personel terlatih.

Herry Dermawan; Petani Bisa Laporkan Bulog Jika Tak Serap Gabah dan Beras

Anggota Komisi IV DPR RI, Herry Dermawan, menegaskan hak petani melaporkan Bulog jika tidak menyerap gabah dan beras sesuai regulasi. Ia mendorong petani melaporkan penolakan tersebut dan memastikan Bulog membeli gabah kering giling dengan harga Rp6.500. Herry menekankan pentingnya pengawasan infrastruktur dan bantuan pertanian untuk kesejahteraan petani.

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!