Ukraina Pamerkan Drone Lokal Canggih untuk Intai dan Serang

65 / 100 Skor SEO

Ukraina baru-baru ini memamerkan inovasi terbarunya dalam teknologi drone untuk kebutuhan intelijen dan serangan.

Pesawat nirawak buatan dalam negeri ini diharapkan menjadi tulang punggung dalam menghadapi pasukan Rusia di garis depan.

Drone tersebut disebut-sebut sebagai analog dari UAV Mavic asal Tiongkok, namun dengan berbagai peningkatan yang dirancang khusus untuk kondisi medan perang.

Produksi Lokal Tanpa Ketergantungan Asing

Menurut laporan Ukrinform, Kementerian Industri Strategis Ukraina mengundang sejumlah produsen lokal untuk berpartisipasi dalam presentasi ini.

Menteri Industri Strategis, Herman Smetanin, menyatakan bahwa drone ini adalah hasil pengembangan penuh di Ukraina tanpa adanya intervensi atau pasokan komponen asing.

“Kami mempersembahkan produk unik Ukraina, yang merupakan analog dari drone Mavic. Drone ini merupakan yang paling populer digunakan oleh pasukan keamanan dan pertahanan kami. Dengan memproduksi drone sepenuhnya di dalam negeri, kami memastikan independensi dari rantai pasokan asing,” ujar Smetanin.

Tujuan utama produksi lokal ini adalah menciptakan sistem yang mandiri, menekan biaya produksi, dan memastikan ketersediaan drone dalam jumlah besar untuk kebutuhan militer.

Smetanin juga menegaskan pentingnya membangun siklus produksi yang lengkap di Ukraina meskipun menghadapi tantangan besar dalam melokalisasi setiap bagian drone.

Keunggulan Teknologi untuk Medan Perang Elektronik

Anton, salah satu perwakilan dari perusahaan manufaktur drone, menjelaskan bahwa drone baru ini memiliki kemampuan lebih dibandingkan versi sipil seperti Mavic.

Drone ini dirancang untuk mengatasi gangguan elektromagnetik di medan perang, yang menjadi tantangan utama dalam peperangan elektronik.

“Drone sipil biasanya tidak mampu menembus area dengan gangguan elektromagnetik intens. Namun, drone kami dirancang khusus untuk menjalankan misi di kondisi seperti itu. Selain itu, pilot Mavic hanya membutuhkan waktu 15-20 menit untuk menguasai penggunaan drone ini,” terang Anton.

Salah satu model drone yang diperkenalkan memiliki jangkauan operasional lebih dari 40 km, mampu terbang hingga ketinggian 350 meter, memiliki zoom optik 30x, durasi terbang hingga satu jam, serta tahan terhadap gangguan elektromagnetik.

Drone ini juga bisa berfungsi sebagai relai untuk peralatan lain, memperluas jangkauan komunikasi di medan perang.

Tantangan Biaya Produksi

Meskipun memiliki berbagai keunggulan, biaya produksi drone lokal ini masih menjadi tantangan.

Marko, perwakilan produsen lain, mengungkapkan bahwa komponen yang diproduksi di Ukraina cenderung lebih mahal dibandingkan dengan produk serupa dari Tiongkok.

Misalnya, motor drone yang diimpor seharga USD 70, tetapi produksi lokalnya mencapai USD 150.

“Produksi skala besar, seperti Mavic, memungkinkan harga rendah. Namun, produksi dalam skala kecil atau khusus seperti ini menyebabkan harga komponen menjadi lebih mahal. Meskipun demikian, kami optimistis bahwa biaya produksi akan menurun seiring dengan peningkatan volume produksi di masa depan,” jelas Marko.

Langkah Menuju Kemandirian Strategis

Drone-drone yang diproduksi Ukraina ini merupakan langkah signifikan menuju kemandirian strategis dalam bidang pertahanan.

Dengan fokus pada produksi lokal, Ukraina tidak hanya mengurangi ketergantungan pada negara lain tetapi juga menunjukkan komitmen untuk mengembangkan teknologi yang relevan dengan tantangan medan perang modern.

Jika upaya ini berhasil, Ukraina dapat memperkuat posisinya dalam konflik yang sedang berlangsung sekaligus membuka jalan untuk mengembangkan teknologi militer yang lebih canggih di masa depan.

65 / 100 Skor SEO

Ukraina baru-baru ini memamerkan inovasi terbarunya dalam teknologi drone untuk kebutuhan intelijen dan serangan.

Pesawat nirawak buatan dalam negeri ini diharapkan menjadi tulang punggung dalam menghadapi pasukan Rusia di garis depan.

Drone tersebut disebut-sebut sebagai analog dari UAV Mavic asal Tiongkok, namun dengan berbagai peningkatan yang dirancang khusus untuk kondisi medan perang.

Produksi Lokal Tanpa Ketergantungan Asing

Menurut laporan Ukrinform, Kementerian Industri Strategis Ukraina mengundang sejumlah produsen lokal untuk berpartisipasi dalam presentasi ini.

Menteri Industri Strategis, Herman Smetanin, menyatakan bahwa drone ini adalah hasil pengembangan penuh di Ukraina tanpa adanya intervensi atau pasokan komponen asing.

“Kami mempersembahkan produk unik Ukraina, yang merupakan analog dari drone Mavic. Drone ini merupakan yang paling populer digunakan oleh pasukan keamanan dan pertahanan kami. Dengan memproduksi drone sepenuhnya di dalam negeri, kami memastikan independensi dari rantai pasokan asing,” ujar Smetanin.

Tujuan utama produksi lokal ini adalah menciptakan sistem yang mandiri, menekan biaya produksi, dan memastikan ketersediaan drone dalam jumlah besar untuk kebutuhan militer.

Smetanin juga menegaskan pentingnya membangun siklus produksi yang lengkap di Ukraina meskipun menghadapi tantangan besar dalam melokalisasi setiap bagian drone.

Keunggulan Teknologi untuk Medan Perang Elektronik

Anton, salah satu perwakilan dari perusahaan manufaktur drone, menjelaskan bahwa drone baru ini memiliki kemampuan lebih dibandingkan versi sipil seperti Mavic.

Drone ini dirancang untuk mengatasi gangguan elektromagnetik di medan perang, yang menjadi tantangan utama dalam peperangan elektronik.

“Drone sipil biasanya tidak mampu menembus area dengan gangguan elektromagnetik intens. Namun, drone kami dirancang khusus untuk menjalankan misi di kondisi seperti itu. Selain itu, pilot Mavic hanya membutuhkan waktu 15-20 menit untuk menguasai penggunaan drone ini,” terang Anton.

Salah satu model drone yang diperkenalkan memiliki jangkauan operasional lebih dari 40 km, mampu terbang hingga ketinggian 350 meter, memiliki zoom optik 30x, durasi terbang hingga satu jam, serta tahan terhadap gangguan elektromagnetik.

Drone ini juga bisa berfungsi sebagai relai untuk peralatan lain, memperluas jangkauan komunikasi di medan perang.

Tantangan Biaya Produksi

Meskipun memiliki berbagai keunggulan, biaya produksi drone lokal ini masih menjadi tantangan.

Marko, perwakilan produsen lain, mengungkapkan bahwa komponen yang diproduksi di Ukraina cenderung lebih mahal dibandingkan dengan produk serupa dari Tiongkok.

Misalnya, motor drone yang diimpor seharga USD 70, tetapi produksi lokalnya mencapai USD 150.

“Produksi skala besar, seperti Mavic, memungkinkan harga rendah. Namun, produksi dalam skala kecil atau khusus seperti ini menyebabkan harga komponen menjadi lebih mahal. Meskipun demikian, kami optimistis bahwa biaya produksi akan menurun seiring dengan peningkatan volume produksi di masa depan,” jelas Marko.

Langkah Menuju Kemandirian Strategis

Drone-drone yang diproduksi Ukraina ini merupakan langkah signifikan menuju kemandirian strategis dalam bidang pertahanan.

Dengan fokus pada produksi lokal, Ukraina tidak hanya mengurangi ketergantungan pada negara lain tetapi juga menunjukkan komitmen untuk mengembangkan teknologi yang relevan dengan tantangan medan perang modern.

Jika upaya ini berhasil, Ukraina dapat memperkuat posisinya dalam konflik yang sedang berlangsung sekaligus membuka jalan untuk mengembangkan teknologi militer yang lebih canggih di masa depan.

More from author

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

DMI Ciamis Tegaskan Konsep Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan Memiliki Tujuan Serupa

Ketua DMI Ciamis, Drs. H. Syarief Nurhidayat, menyatakan bahwa Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan memiliki tujuan serupa dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. DMI Ciamis meluncurkan Anugerah Masjid Ramah 2025, menilai masjid berdasarkan keramahan, terutama aspek lingkungan, aksesibilitas, dan dukungan untuk semua kalangan. Penilaian akan berlangsung hingga November 2025.

Direktur Pendistribusian Baznas RI Kunjungi Posko Mudik Ciamis, Pantau Layanan untuk Pemudik

Ahmad Fikri, Direktur Pendistribusian Baznas RI, mengunjungi Posko Mudik Baznas di Ciamis untuk memastikan pelayanan pemudik optimal selama perjalanan. Posko menyediakan berbagai layanan gratis dan juga memfasilitasi zakat. Selain Posko Mudik, ada juga Posko Balik beroperasi setelah Idul Fitri. Kedua posko dijaga oleh personel terlatih.

Herry Dermawan; Petani Bisa Laporkan Bulog Jika Tak Serap Gabah dan Beras

Anggota Komisi IV DPR RI, Herry Dermawan, menegaskan hak petani melaporkan Bulog jika tidak menyerap gabah dan beras sesuai regulasi. Ia mendorong petani melaporkan penolakan tersebut dan memastikan Bulog membeli gabah kering giling dengan harga Rp6.500. Herry menekankan pentingnya pengawasan infrastruktur dan bantuan pertanian untuk kesejahteraan petani.

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!