Warga Tanjungsari Ciamis Pasang Bebegig Buat Usir Kawanan Monyet

Warga Dusun Cukang Uncal, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, memasang sepasang bebegig di kebun.

Pemasangan bebegig replika sepasang petani tersebut bertujuan untuk mengusir kawanan monyet dari Gunung Sawal yang kerap turun ke kebun milik warga. 

KH. Nurdin Toha, warga pemilik kebun, mengungkapkan, ada puluhan monyet yang sering turun mencuri talas, singkong dan pisang.

Nurdin menjelaskan, pemasangan bebegig tersebut hanya untuk menakut-nakuti kawanan monyet tersebut.

Menurut Nurdin, keberadaan bebegig tersebut tidak efektif karena kawanan monyet tersebut tetap mencuri hasil tanaman kebun.

“Apalagi saat pemilik sedang tidak berada di kebun, kemungkinan pagi atau sore di saat kami sedang tidak ada di kebun,” ungkap Nurdin. 

Nurdin menceritakn, tidak hanya ke kawasan perkebunan kawanan monyet tersebut juga masuk ke pemukiman warga.

“Ini terjadi sejak musim kemarau lalu,” katanya.

Hanya saja, kata Nurdin, kalau ada orang di kebun atau ada wisatawan ke kawasan Curug Panganten, kawanan monyet tersebut kabur. 

“Karena takut kalau ada manusia. Monyet turun kalau keadaan sedang sepi dari aktivitas manusia,” ujarnya.

Warga Dusun Cukang Uncal, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, memasang sepasang bebegig di kebun.

Pemasangan bebegig replika sepasang petani tersebut bertujuan untuk mengusir kawanan monyet dari Gunung Sawal yang kerap turun ke kebun milik warga. 

KH. Nurdin Toha, warga pemilik kebun, mengungkapkan, ada puluhan monyet yang sering turun mencuri talas, singkong dan pisang.

Nurdin menjelaskan, pemasangan bebegig tersebut hanya untuk menakut-nakuti kawanan monyet tersebut.

Menurut Nurdin, keberadaan bebegig tersebut tidak efektif karena kawanan monyet tersebut tetap mencuri hasil tanaman kebun.

“Apalagi saat pemilik sedang tidak berada di kebun, kemungkinan pagi atau sore di saat kami sedang tidak ada di kebun,” ungkap Nurdin. 

Nurdin menceritakn, tidak hanya ke kawasan perkebunan kawanan monyet tersebut juga masuk ke pemukiman warga.

“Ini terjadi sejak musim kemarau lalu,” katanya.

Hanya saja, kata Nurdin, kalau ada orang di kebun atau ada wisatawan ke kawasan Curug Panganten, kawanan monyet tersebut kabur. 

“Karena takut kalau ada manusia. Monyet turun kalau keadaan sedang sepi dari aktivitas manusia,” ujarnya.

More from author

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

DMI Ciamis Tegaskan Konsep Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan Memiliki Tujuan Serupa

Ketua DMI Ciamis, Drs. H. Syarief Nurhidayat, menyatakan bahwa Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan memiliki tujuan serupa dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. DMI Ciamis meluncurkan Anugerah Masjid Ramah 2025, menilai masjid berdasarkan keramahan, terutama aspek lingkungan, aksesibilitas, dan dukungan untuk semua kalangan. Penilaian akan berlangsung hingga November 2025.

Direktur Pendistribusian Baznas RI Kunjungi Posko Mudik Ciamis, Pantau Layanan untuk Pemudik

Ahmad Fikri, Direktur Pendistribusian Baznas RI, mengunjungi Posko Mudik Baznas di Ciamis untuk memastikan pelayanan pemudik optimal selama perjalanan. Posko menyediakan berbagai layanan gratis dan juga memfasilitasi zakat. Selain Posko Mudik, ada juga Posko Balik beroperasi setelah Idul Fitri. Kedua posko dijaga oleh personel terlatih.

Herry Dermawan; Petani Bisa Laporkan Bulog Jika Tak Serap Gabah dan Beras

Anggota Komisi IV DPR RI, Herry Dermawan, menegaskan hak petani melaporkan Bulog jika tidak menyerap gabah dan beras sesuai regulasi. Ia mendorong petani melaporkan penolakan tersebut dan memastikan Bulog membeli gabah kering giling dengan harga Rp6.500. Herry menekankan pentingnya pengawasan infrastruktur dan bantuan pertanian untuk kesejahteraan petani.

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!