Mahasiswa FH Unigal Jalani Usaha Angkringan Demi Ekonomi Keluarga

Yoggy Pratama (25), tercatat sebagai mahasiswa FH Unigal (Fakultas Hukum Universitas Galuh) semester akhir.

Yoggy sudah menjadi yatim sejak masih duduk di bangku kelas 4 SD (sekolah dasar). 

Kini, Yoggy tinggal dengan ibu dan dua adiknya di Dusun Cipaku, Desa Sukamaju, Kecamatan  Baregbeg, Kabupaten Ciamis.

“Setelah Covid 19 mereda, saya jualan angkringan di dekat gerbang kampus (Unigal) ini,” ujarnya lirih.

Kepada Reportasee.com, Yoggy mengaku sempat bekerja di Sidoarjo dan membuka usaha jasa cuci motor.

Berbekal tabungan seadanya dan pinjaman bank, Yoggy nekad membuka beraneka makanan khas angkringan.

Sebelum puasa ramadhan tahun 2022, Yoggy mendapat izin dari pihak yayasan untuk berjualan di area kampus.

Yoggy menuturkan, kini adiknya yang pertama kuliah semester III dan adik yang kedua masih duduk di kelas 4  SD.

“Sebagai anak tertua, saya ingin bertanggung jawab membiayai hidup dan sekolah adik, juga ingin merawat ibu,” ucapnya.

Yoggy mengisahkan, awalnya ia hampir frustasi dengan usaha warung angkringan bergerai roda kayu ini.

Pasalnya, kata Yoggy, waktu awal-awal jualan musim hujan belum ada pelanggan sampai pagi jam tiga subuh.

“Paling hanya terjual dua tiga porsi makanan. Dua jam pertama, saya dibantu pacar, selanjutnya saya berjualan sendiri sampai menjelang subuh,” kenangnya.

Enam bulan pertama, Yoggy mengaku kerap begadang dan hampir jatuh sakit.

Seiring perjalanan waktu, Yoggy memberanikan diri mengajak satu orang warga sekitar kampus untuk ikut membantu melayani pelanggan. 

“Kebetulan putus sekolah anaknya dan statusnya yatim,” ujarnya.

Saat ini, Yoggy mempunyai satu pekerja tetap dan satu orang lagi pekerja paruh waktu yang membantunya berjualan.

“Pekerja tetap masih warga sekitar kampus ini, namanya Taufik, tinggal bersama ibunya. Dan satu lagi baru lulus SMA,” paparnya.

Yoggy yang mempunyai motto hidup ingin bermanfaat untuk orang banyak ini mengaku hanya menjalani lakon hidup dari skenario besar sang khalik.

Menurut Yoggy, profesi hanyalah sebagai jalan hidup. Tapi apakah ia bermanfaat untuk orang banyak atau tidak, yang selalu terngiang pada dirinya.

“Doakan saja usaha saya lancar, karena banyak orang di sekitar saya yang masih membutuhkan tenaga saya,” katanya menutup pembicaraan.

Yoggy Pratama (25), tercatat sebagai mahasiswa FH Unigal (Fakultas Hukum Universitas Galuh) semester akhir.

Yoggy sudah menjadi yatim sejak masih duduk di bangku kelas 4 SD (sekolah dasar). 

Kini, Yoggy tinggal dengan ibu dan dua adiknya di Dusun Cipaku, Desa Sukamaju, Kecamatan  Baregbeg, Kabupaten Ciamis.

“Setelah Covid 19 mereda, saya jualan angkringan di dekat gerbang kampus (Unigal) ini,” ujarnya lirih.

Kepada Reportasee.com, Yoggy mengaku sempat bekerja di Sidoarjo dan membuka usaha jasa cuci motor.

Berbekal tabungan seadanya dan pinjaman bank, Yoggy nekad membuka beraneka makanan khas angkringan.

Sebelum puasa ramadhan tahun 2022, Yoggy mendapat izin dari pihak yayasan untuk berjualan di area kampus.

Yoggy menuturkan, kini adiknya yang pertama kuliah semester III dan adik yang kedua masih duduk di kelas 4  SD.

“Sebagai anak tertua, saya ingin bertanggung jawab membiayai hidup dan sekolah adik, juga ingin merawat ibu,” ucapnya.

Yoggy mengisahkan, awalnya ia hampir frustasi dengan usaha warung angkringan bergerai roda kayu ini.

Pasalnya, kata Yoggy, waktu awal-awal jualan musim hujan belum ada pelanggan sampai pagi jam tiga subuh.

“Paling hanya terjual dua tiga porsi makanan. Dua jam pertama, saya dibantu pacar, selanjutnya saya berjualan sendiri sampai menjelang subuh,” kenangnya.

Enam bulan pertama, Yoggy mengaku kerap begadang dan hampir jatuh sakit.

Seiring perjalanan waktu, Yoggy memberanikan diri mengajak satu orang warga sekitar kampus untuk ikut membantu melayani pelanggan. 

“Kebetulan putus sekolah anaknya dan statusnya yatim,” ujarnya.

Saat ini, Yoggy mempunyai satu pekerja tetap dan satu orang lagi pekerja paruh waktu yang membantunya berjualan.

“Pekerja tetap masih warga sekitar kampus ini, namanya Taufik, tinggal bersama ibunya. Dan satu lagi baru lulus SMA,” paparnya.

Yoggy yang mempunyai motto hidup ingin bermanfaat untuk orang banyak ini mengaku hanya menjalani lakon hidup dari skenario besar sang khalik.

Menurut Yoggy, profesi hanyalah sebagai jalan hidup. Tapi apakah ia bermanfaat untuk orang banyak atau tidak, yang selalu terngiang pada dirinya.

“Doakan saja usaha saya lancar, karena banyak orang di sekitar saya yang masih membutuhkan tenaga saya,” katanya menutup pembicaraan.

More from author

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

DMI Ciamis Tegaskan Konsep Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan Memiliki Tujuan Serupa

Ketua DMI Ciamis, Drs. H. Syarief Nurhidayat, menyatakan bahwa Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan memiliki tujuan serupa dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. DMI Ciamis meluncurkan Anugerah Masjid Ramah 2025, menilai masjid berdasarkan keramahan, terutama aspek lingkungan, aksesibilitas, dan dukungan untuk semua kalangan. Penilaian akan berlangsung hingga November 2025.

Direktur Pendistribusian Baznas RI Kunjungi Posko Mudik Ciamis, Pantau Layanan untuk Pemudik

Ahmad Fikri, Direktur Pendistribusian Baznas RI, mengunjungi Posko Mudik Baznas di Ciamis untuk memastikan pelayanan pemudik optimal selama perjalanan. Posko menyediakan berbagai layanan gratis dan juga memfasilitasi zakat. Selain Posko Mudik, ada juga Posko Balik beroperasi setelah Idul Fitri. Kedua posko dijaga oleh personel terlatih.

Herry Dermawan; Petani Bisa Laporkan Bulog Jika Tak Serap Gabah dan Beras

Anggota Komisi IV DPR RI, Herry Dermawan, menegaskan hak petani melaporkan Bulog jika tidak menyerap gabah dan beras sesuai regulasi. Ia mendorong petani melaporkan penolakan tersebut dan memastikan Bulog membeli gabah kering giling dengan harga Rp6.500. Herry menekankan pentingnya pengawasan infrastruktur dan bantuan pertanian untuk kesejahteraan petani.

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!