Amazon Kindle Store Segera Dibanjiri Buku Karya ChatGPT

Platform Amazon Kindle store belakangan ini menarik perhatian banyak orang terkait teknologi robot.

Bukan tanpa sebab, dalam Amazon Kindle tampaknya akan menampung karya pembuat robot.

Terlebih pembuat robot sepertinya tengah naik daun selama beberapa waktu terakhir berkat ChatGPT.

Amazon Kindle Store Akan Dibanjiri Buku Tulisan ChatGPT?

Rupanya Amazon Kindle store menjadi anugerah nyata bagi penulis yang menerbitkan bukunya sendiri.

Namun toko buku virtualnya berisiko dikuasai oleh juru tulis baru yang begitu produktif yakni ChatGPT.

Seperti yang tampak oleh Reuters, sudah ada sebanyak 200 e-book di toko Amazon Kindle yang mencantumkan ChatGPT sebagai penulis atau rekan penulis.

Adapun Amazon sendiri tak mengharuskan penulis mengungkapkan apakah mereka sudah menggunakan AI atau tidak.

Kemungkinan besar itu akan meremehkan jumlah judul yang sudah ditulis atau dibuat bersama dengan alat AI.

Buku-buku yang dibuat oleh ChatGPT diterbitkan lewat lengan penerbitan Kindle Direct Amazon.

Toko itu sudah merilis lebih dari 1,4 juta buku yang diterbitkan sendiri setiap tahunnya.

Selain itu, platform tersebut juga sudah menjualnya bersama buku yang ditulis oleh penulis terkenal.

Tanpa menyebutkan tool seperti AI seperti Chat GPT di Pedoman Penerbitan Kindle Amazon, penulis pun bisa menerbitkan karyanya.

Bukan hanya itu, penulis juga tak perlu informasi tentang kebutuhan apa pun untuk penerbit mandiri agar mengungkapkan penggunaannya.

Jumlah itu bisa meroket dengan baik mengingat kepopuleran model bahasa besar yang begitu ahli dalam menghasilkan teks dari perintah secara langsung.

Penggunaan ChatGPT untuk Penulis

Ada beberapa orang yang menganggap bahwa ini merupakan berita bagus untuk para ‘penulis’.

Namun penulis yang dimaksud adalah mereka yang hendak meningkatkan hasil karya secara radikal dengan menyalurkan ide lewat kepopuleran ChatGPT.

Apalagi ChatGPT yang semakin populer juga sudah tersedia di dalam Bing.

Dalam satu contoh yang disorot oleh Reuters, seorang penjual yang berbasis di New York tanpa pengalaman menulis sebelumnya berhasil membuat buku anak-anak bergambar.

Dia membuat buku bergambar anak-anak setebal 30 halaman dalam hitungan jam saja.

Setelah itu, ia menjualnya melalui lengan penerbitan mandiri dalam situs Amazon.

Namun hal itu juga merupakan bom potensial bagi pihak penulis dan pembaca.

Mengingat rak virtual Amazon akan segera dibanjiri oleh berbagai buku buatan AI.

Banyak orang yang meminta komentar Amazon terkait rencananya untuk mengatasi masalah tersebut.

Untuk saat ini, Amazon hanya mengatakan kepada Reuters bahwa semua buku di dalam toko harus mematuhi pedoman konten yang berlaku.

Itu termasuk dengan mematuhi hak kekayaan intelektual serta semua undang-undang lain yang berlaku.

Namun tampaknya jelas bahwa peraturan tersebut harus melangkah lebih jauh dari yang sudah ditetapkan.

Kalau toko Kindle adalah untuk mempertahankan ketertiban, tampaknya akan membantu pembaca membedakan antara buku yang ditulis robot dan penulis aslinya.

Amazon Perlu Mengendalikan Pembuat Robot

Peningkatan pesat alat AI seperti ChatGPT sejatinya merupakan berkah sekaligus kutukan untuk para penerbit mandiri.

Hal ini sejatinya tergantung bagaimana pengguna memandang teknologinya.

Keterampilan dalam menghasilkan teks sebenarnya cukup ideal untuk membuat draf pertama dengan cepat.

Namun para penulis juga beresiko tenggelam dalam lautan kemiripan hasil tulisannya yang memang mirip.

Mengingat bahwa model bahas besar seperti ChatGPT dan Google Bard dilatih dari konten manusia, ada pula potensi tentang hak cipta yang besar.

Di permukaan, jumlah karya yang dihasilkan AI dalam toko Amazon Kindle tetap hanya sedikit dibandingkan karya dari penulis aslinya.

Platform Amazon Kindle store belakangan ini menarik perhatian banyak orang terkait teknologi robot.

Bukan tanpa sebab, dalam Amazon Kindle tampaknya akan menampung karya pembuat robot.

Terlebih pembuat robot sepertinya tengah naik daun selama beberapa waktu terakhir berkat ChatGPT.

Amazon Kindle Store Akan Dibanjiri Buku Tulisan ChatGPT?

Rupanya Amazon Kindle store menjadi anugerah nyata bagi penulis yang menerbitkan bukunya sendiri.

Namun toko buku virtualnya berisiko dikuasai oleh juru tulis baru yang begitu produktif yakni ChatGPT.

Seperti yang tampak oleh Reuters, sudah ada sebanyak 200 e-book di toko Amazon Kindle yang mencantumkan ChatGPT sebagai penulis atau rekan penulis.

Adapun Amazon sendiri tak mengharuskan penulis mengungkapkan apakah mereka sudah menggunakan AI atau tidak.

Kemungkinan besar itu akan meremehkan jumlah judul yang sudah ditulis atau dibuat bersama dengan alat AI.

Buku-buku yang dibuat oleh ChatGPT diterbitkan lewat lengan penerbitan Kindle Direct Amazon.

Toko itu sudah merilis lebih dari 1,4 juta buku yang diterbitkan sendiri setiap tahunnya.

Selain itu, platform tersebut juga sudah menjualnya bersama buku yang ditulis oleh penulis terkenal.

Tanpa menyebutkan tool seperti AI seperti Chat GPT di Pedoman Penerbitan Kindle Amazon, penulis pun bisa menerbitkan karyanya.

Bukan hanya itu, penulis juga tak perlu informasi tentang kebutuhan apa pun untuk penerbit mandiri agar mengungkapkan penggunaannya.

Jumlah itu bisa meroket dengan baik mengingat kepopuleran model bahasa besar yang begitu ahli dalam menghasilkan teks dari perintah secara langsung.

Penggunaan ChatGPT untuk Penulis

Ada beberapa orang yang menganggap bahwa ini merupakan berita bagus untuk para ‘penulis’.

Namun penulis yang dimaksud adalah mereka yang hendak meningkatkan hasil karya secara radikal dengan menyalurkan ide lewat kepopuleran ChatGPT.

Apalagi ChatGPT yang semakin populer juga sudah tersedia di dalam Bing.

Dalam satu contoh yang disorot oleh Reuters, seorang penjual yang berbasis di New York tanpa pengalaman menulis sebelumnya berhasil membuat buku anak-anak bergambar.

Dia membuat buku bergambar anak-anak setebal 30 halaman dalam hitungan jam saja.

Setelah itu, ia menjualnya melalui lengan penerbitan mandiri dalam situs Amazon.

Namun hal itu juga merupakan bom potensial bagi pihak penulis dan pembaca.

Mengingat rak virtual Amazon akan segera dibanjiri oleh berbagai buku buatan AI.

Banyak orang yang meminta komentar Amazon terkait rencananya untuk mengatasi masalah tersebut.

Untuk saat ini, Amazon hanya mengatakan kepada Reuters bahwa semua buku di dalam toko harus mematuhi pedoman konten yang berlaku.

Itu termasuk dengan mematuhi hak kekayaan intelektual serta semua undang-undang lain yang berlaku.

Namun tampaknya jelas bahwa peraturan tersebut harus melangkah lebih jauh dari yang sudah ditetapkan.

Kalau toko Kindle adalah untuk mempertahankan ketertiban, tampaknya akan membantu pembaca membedakan antara buku yang ditulis robot dan penulis aslinya.

Amazon Perlu Mengendalikan Pembuat Robot

Peningkatan pesat alat AI seperti ChatGPT sejatinya merupakan berkah sekaligus kutukan untuk para penerbit mandiri.

Hal ini sejatinya tergantung bagaimana pengguna memandang teknologinya.

Keterampilan dalam menghasilkan teks sebenarnya cukup ideal untuk membuat draf pertama dengan cepat.

Namun para penulis juga beresiko tenggelam dalam lautan kemiripan hasil tulisannya yang memang mirip.

Mengingat bahwa model bahas besar seperti ChatGPT dan Google Bard dilatih dari konten manusia, ada pula potensi tentang hak cipta yang besar.

Di permukaan, jumlah karya yang dihasilkan AI dalam toko Amazon Kindle tetap hanya sedikit dibandingkan karya dari penulis aslinya.

More from author

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

DMI Ciamis Tegaskan Konsep Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan Memiliki Tujuan Serupa

Ketua DMI Ciamis, Drs. H. Syarief Nurhidayat, menyatakan bahwa Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan memiliki tujuan serupa dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. DMI Ciamis meluncurkan Anugerah Masjid Ramah 2025, menilai masjid berdasarkan keramahan, terutama aspek lingkungan, aksesibilitas, dan dukungan untuk semua kalangan. Penilaian akan berlangsung hingga November 2025.

Direktur Pendistribusian Baznas RI Kunjungi Posko Mudik Ciamis, Pantau Layanan untuk Pemudik

Ahmad Fikri, Direktur Pendistribusian Baznas RI, mengunjungi Posko Mudik Baznas di Ciamis untuk memastikan pelayanan pemudik optimal selama perjalanan. Posko menyediakan berbagai layanan gratis dan juga memfasilitasi zakat. Selain Posko Mudik, ada juga Posko Balik beroperasi setelah Idul Fitri. Kedua posko dijaga oleh personel terlatih.

Herry Dermawan; Petani Bisa Laporkan Bulog Jika Tak Serap Gabah dan Beras

Anggota Komisi IV DPR RI, Herry Dermawan, menegaskan hak petani melaporkan Bulog jika tidak menyerap gabah dan beras sesuai regulasi. Ia mendorong petani melaporkan penolakan tersebut dan memastikan Bulog membeli gabah kering giling dengan harga Rp6.500. Herry menekankan pentingnya pengawasan infrastruktur dan bantuan pertanian untuk kesejahteraan petani.

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!