Natto, Makanan Khas Jepang yang Unik dan Bergizi

Jepang terkenal dengan warisan kuliner yang kaya dan beragam, salah satunya adalah makanan yang disebut natto.

Natto adalah makanan tradisional Jepang yang terbuat dari kedelai yang difermentasi dengan bakteri Bacillus subtilis var. natto.

Meskipun bagi beberapa orang natto mungkin terlihat sebagai makanan yang kurang umum atau bahkan tidak begitu menarik karena aroma dan teksturnya yang khas.

Namun makanan ini memiliki sejarah panjang serta manfaat kesehatan yang menakjubkan.

Sejarah Natto

Natto telah menjadi bagian dari budaya kuliner Jepang selama berabad-abad.

Ada catatan sejarah yang mencatat bahwa natto pertama kali ditemukan secara tidak sengaja di Jepang pada zaman Heian (794-1185 M).

Ketika itu tentara sedang bersiap untuk perang dan meninggalkan kedelai direndam di jerami.

Setelah mereka kembali, mereka menemukan kedelai tersebut difermentasi menjadi natto.

Sejak saat itu, makanan ini menjadi populer di Jepang.

Proses Pembuatan Natto

Proses pembuatan natto dimulai dengan merebus kedelai, lalu mengeringkannya dan membiarkannya difermentasi dengan menggunakan bakteri Bacillus subtilis var. natto.

Fermentasi ini menghasilkan tekstur yang lengket dan rasa yang khas. Natto sering disajikan dengan nasi sebagai sarapan tradisional di Jepang.

Karakteristik Natto

Salah satu ciri khas natto adalah teksturnya yang lengket dan berlemak serta aroma yang cukup kuat.

Kedelai yang telah difermentasi ini memiliki rasa yang unik, agak pahit, dan beraroma khas yang mungkin membutuhkan waktu bagi beberapa orang untuk mengembangkan selera terhadapnya.

Selain itu, serat dalam natto membuatnya memiliki tekstur yang kenyal.

Manfaat Kesehatan Natto

Natto dikenal karena manfaat kesehatannya yang luar biasa. Kandungan tinggi protein, serat, serta nutrisi penting seperti vitamin K2 membuatnya menjadi makanan yang sangat bergizi.

Vitamin K2 dalam natto dapat membantu menjaga kesehatan tulang, meningkatkan pembekuan darah yang sehat, dan bahkan mendukung kesehatan jantung.

Selain itu, natto mengandung enzim yang disebut nattokinase yang diyakini memiliki efek positif pada kesehatan jantung dengan membantu melancarkan aliran darah dan mengurangi risiko pembekuan darah.

Cara Menikmati Natto

Meskipun natto sering disajikan dengan nasi sebagai sarapan, ada banyak cara untuk menikmati makanan ini.

Beberapa orang menyukainya dengan menambahkan kecap atau mustard Jepang, dan ada yang menambahkan irisan bawang atau telur.

Natto juga bisa dimasukkan ke dalam sushi atau digunakan sebagai tambahan dalam berbagai hidangan Jepang.

Natto, meskipun memiliki aroma dan tekstur yang unik, adalah bagian penting dari kuliner Jepang yang kaya dan memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa.

Makanan ini menawarkan nutrisi yang kaya serta enzim yang bermanfaat bagi kesehatan jantung dan tulang.

Bagi mereka yang ingin menjelajahi kuliner Jepang yang autentik dan kaya akan manfaat kesehatan, mencoba natto bisa menjadi pengalaman yang menarik.

Jepang terkenal dengan warisan kuliner yang kaya dan beragam, salah satunya adalah makanan yang disebut natto.

Natto adalah makanan tradisional Jepang yang terbuat dari kedelai yang difermentasi dengan bakteri Bacillus subtilis var. natto.

Meskipun bagi beberapa orang natto mungkin terlihat sebagai makanan yang kurang umum atau bahkan tidak begitu menarik karena aroma dan teksturnya yang khas.

Namun makanan ini memiliki sejarah panjang serta manfaat kesehatan yang menakjubkan.

Sejarah Natto

Natto telah menjadi bagian dari budaya kuliner Jepang selama berabad-abad.

Ada catatan sejarah yang mencatat bahwa natto pertama kali ditemukan secara tidak sengaja di Jepang pada zaman Heian (794-1185 M).

Ketika itu tentara sedang bersiap untuk perang dan meninggalkan kedelai direndam di jerami.

Setelah mereka kembali, mereka menemukan kedelai tersebut difermentasi menjadi natto.

Sejak saat itu, makanan ini menjadi populer di Jepang.

Proses Pembuatan Natto

Proses pembuatan natto dimulai dengan merebus kedelai, lalu mengeringkannya dan membiarkannya difermentasi dengan menggunakan bakteri Bacillus subtilis var. natto.

Fermentasi ini menghasilkan tekstur yang lengket dan rasa yang khas. Natto sering disajikan dengan nasi sebagai sarapan tradisional di Jepang.

Karakteristik Natto

Salah satu ciri khas natto adalah teksturnya yang lengket dan berlemak serta aroma yang cukup kuat.

Kedelai yang telah difermentasi ini memiliki rasa yang unik, agak pahit, dan beraroma khas yang mungkin membutuhkan waktu bagi beberapa orang untuk mengembangkan selera terhadapnya.

Selain itu, serat dalam natto membuatnya memiliki tekstur yang kenyal.

Manfaat Kesehatan Natto

Natto dikenal karena manfaat kesehatannya yang luar biasa. Kandungan tinggi protein, serat, serta nutrisi penting seperti vitamin K2 membuatnya menjadi makanan yang sangat bergizi.

Vitamin K2 dalam natto dapat membantu menjaga kesehatan tulang, meningkatkan pembekuan darah yang sehat, dan bahkan mendukung kesehatan jantung.

Selain itu, natto mengandung enzim yang disebut nattokinase yang diyakini memiliki efek positif pada kesehatan jantung dengan membantu melancarkan aliran darah dan mengurangi risiko pembekuan darah.

Cara Menikmati Natto

Meskipun natto sering disajikan dengan nasi sebagai sarapan, ada banyak cara untuk menikmati makanan ini.

Beberapa orang menyukainya dengan menambahkan kecap atau mustard Jepang, dan ada yang menambahkan irisan bawang atau telur.

Natto juga bisa dimasukkan ke dalam sushi atau digunakan sebagai tambahan dalam berbagai hidangan Jepang.

Natto, meskipun memiliki aroma dan tekstur yang unik, adalah bagian penting dari kuliner Jepang yang kaya dan memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa.

Makanan ini menawarkan nutrisi yang kaya serta enzim yang bermanfaat bagi kesehatan jantung dan tulang.

Bagi mereka yang ingin menjelajahi kuliner Jepang yang autentik dan kaya akan manfaat kesehatan, mencoba natto bisa menjadi pengalaman yang menarik.

More from author

Tinggalkan Balasan

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

DMI Ciamis Tegaskan Konsep Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan Memiliki Tujuan Serupa

Ketua DMI Ciamis, Drs. H. Syarief Nurhidayat, menyatakan bahwa Masjid Hijau dan Masjid Ramah Lingkungan memiliki tujuan serupa dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. DMI Ciamis meluncurkan Anugerah Masjid Ramah 2025, menilai masjid berdasarkan keramahan, terutama aspek lingkungan, aksesibilitas, dan dukungan untuk semua kalangan. Penilaian akan berlangsung hingga November 2025.

Direktur Pendistribusian Baznas RI Kunjungi Posko Mudik Ciamis, Pantau Layanan untuk Pemudik

Ahmad Fikri, Direktur Pendistribusian Baznas RI, mengunjungi Posko Mudik Baznas di Ciamis untuk memastikan pelayanan pemudik optimal selama perjalanan. Posko menyediakan berbagai layanan gratis dan juga memfasilitasi zakat. Selain Posko Mudik, ada juga Posko Balik beroperasi setelah Idul Fitri. Kedua posko dijaga oleh personel terlatih.

Herry Dermawan; Petani Bisa Laporkan Bulog Jika Tak Serap Gabah dan Beras

Anggota Komisi IV DPR RI, Herry Dermawan, menegaskan hak petani melaporkan Bulog jika tidak menyerap gabah dan beras sesuai regulasi. Ia mendorong petani melaporkan penolakan tersebut dan memastikan Bulog membeli gabah kering giling dengan harga Rp6.500. Herry menekankan pentingnya pengawasan infrastruktur dan bantuan pertanian untuk kesejahteraan petani.

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!